5. Hwang

4K 884 70
                                    

Hwang Hyunjin menunjuk mobil hitam di sisi kanannya dengan dagu, mengisyaratkan agar Lalisa masuk. Lalisa mendengus, melanjutkan langkahnya dan melewati Hyunjin. Lelaki itu langsung menarik tangan Lalisa, memaksa masuk ke dalam mobil.

"Oh, kalian berkencan?" Cha Eunwoo bertanya saat keluar dari toko buku di depan mereka.

Hyunjin langsung menarik Lalisa mendekat dan tersenyum, "ya." Lelaki itu kemudian menarik Lalisa paksa ke dalam mobil.

"Kalian kencan?" Lee Hyunjae langsung menutup pintu mobil Hyunjin yang terbuka. Lelaki itu tadi baru keluar dari gang sempit. Napasnya tersengal karena berlari ketika melihat Hyunjin menarik paksa Lalisa. "Aku rasa tidak karena tadi dia berkencan denganku." Hyunjae langsung menarik Lalisa, namun Hyunjin tak melepaskan genggamannya. "Lebih baik kau lepas."

"Lalisa," panggil Hyunjin dengan penuh tekanan. "Kau ikut denganku."

Gadis itu langsung menghentakkan tangannya, melepaskan genggaman Hyunjin. "Aku bukan pacarmu. Kenapa aku harus mengikuti permintaanmu? Hyunjae benar, aku tadi sedang kencan dengannya. Kau mengganggu." Setelah mengatakan itu Lalisa langsung membawa Hyunjae menjauh.

Cha Eunwoo sejak tadi sibuk menonton hingga Hyunjin kembali masuk ke dalam mobilnya dan Jung Jaehyun keluar dari toko. "Kamu melewati hal yang menarik." Ujar Eunwoo saat Jaehyun keluar.

Lelaki Jung itu hanya menaikkan alisnya dan Eunwoo hanya membalas dengan senyuman. "Tak akan seru jika aku ceritakan."

Langkah Lalisa dan Hyunjae berhenti di depan ayunan taman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah Lalisa dan Hyunjae berhenti di depan ayunan taman. Lalisa langsung melepaskan genggaman tangannya dan menoleh. "Berjanji padaku, jika segala kejujuran yang aku berikan akan kau balas dengan kejujuran yang sama."

Hyunjae mengangguk, kali ini dengan keyakinan yang pasti. Ada sesuatu yang ingin ia ketahui tentang kematian Roseanne. Terutama ketika ia tak melihat Roseanne saat Hwang Minhyun masuk kelas. Juga ketika Lalisa hanya mual ketika kelas guru bahsa Inggrisnya itu pun sangat mencurigakan. Ada sesuatu tentang guru mereka yang harus Hyunjae ketahui.

"Kejujuran yang aku katakan akan membuatmu kesulitan di masa depan. Bahkan mungkin akan berpengaruh pada orangtuamu, apa kau yakin tak masalah?" Tanya Lalisa, memastikan.

"Ya. Tak masalah." Balas Hyunjae. Jantungnya berdebar, luar biasa kencang.

Lalisa maju, menarik kerah Hyunjae hingga bibir mereka hanya berjarak satu senti. Dari jauh, mereka tampak seperti sepasang kekasih yang dimabuk asmara. "Malam itu, hal seperti ini yang dilakukan oleh guru brengsek itu. Secara paksa, di depan mataku. Kehormatan, kesucian, dan kebaikan Roseanne ia curi. Bahkan itu bukan yang pertama."

Lalisa menjauhkan diri mereka, menunduk dan menjatuhkan kepalanya di dada Hyunjae. "Peluk aku. Berpura-pura lah bahwa kita sepasang kekasih."

"Kenapa?" Tanya Hyunjae tak paham. Ia memeluk Lalisa dan tubuh keduanya bergerak ke kanan kiri.

Lalisa mendongak dan tersenyum lebar, "Hwang Hyunjin mengikuti."

Hyunjae semakin mengeratkan pelukan keduanya. Kali ini membenamkan wajahnya di bahu Lalisa. "Bukan hanya hal itu yang kau ketahui bukan? Jika hanya itu, pasti bukan Hwang Hyunjin yang mengejarmu saat ini."

Perlahan Lalisa melepaskan pelukan mereka. Gadis itu tersenyum dan mengamit tangan Hyunjae untuk menjauh dari taman. "Katakan padaku, apa Roseanne ada di sini?"

Hyunjae menggeleng. "Tidak."

"Kenapa?" Tanya Lalisa tak paham.

"Terlalu jauh." Balas Hyunjae, namun Lalisa masih menatapnya bingung. "Jarak lokasi ini dari sekolah terlalu jauh. Roseanne masih terlalu dini menjadi roh, jadi dia belum punya kekuatan. Eksistensinya pun tak bisa terlalu lama atau terlalu jauh dari tempatnya meninggal."

"Jadi, dia ada di kelas? Apa benar dia memelukku?" Pertanyaan yang sama dan kali ini Hyunjae mengangguk sebagai jawaban.

Lalisa langsung memalingkan wajahnya, Hyunjae tahu jika gadis ini tengah menahan tangisnya. "Menurutmu, bagaimana cara kita mengetahui kematiannya?" Lirih Lalisa.

Hyunjae tak menjawab, ia pun tak tahu. "Entah. Bahkan berita kematiannya dikubur dalam-dalam oleh media. Bahkan polisi hanya berkeliaran selama beberapa jam saja. Bahkan wartawan tak ada yang tinggal setelah mendapat telfon mengenai berita yang lebih panas."

"Mereka menutup semua pintu." Ujar Lalisa.

Hyunjae menghentikan langkahnya di depan gedung apartemen berwarna cokelat. "Kita pikirkan besok. Saat ini istirahat lah."

Lalisa mendongak, bahkan ia tak sadar sudah sampai di depan rumah. "Terima kasih sudah mau jujur."

Hyunjae mengangguk, "maaf sudah berbohong."

Lalisa menggeleng, "tak masalah karena saat ini kau sudah jujur. Kalau begitu aku masuk. Hati-hati."

Hyunjae baru berbalik ketika Lalisa masuk ke dalam gedung apartemen. Di seberang jalan, mobil yang sama terparkir rapi. Tak lama, mobil itu berlalu menjauh. Dan Hyunjae tak pernah merasa begitu lega ketika melihat sebuah mobil berjalan.

 Dan Hyunjae tak pernah merasa begitu lega ketika melihat sebuah mobil berjalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SCHOOL 2019

penuh rahasia
seharusnya jadi satu sih sama yg kemarin cuma kepanjangan jadinya
-amel

school 2019Where stories live. Discover now