Saat Zaki mengendarai motornya ia melihat sesosok pria tua sedang berjalan di depannya.

"Ngikkk"

Zaki-pun langsung menekan pedal rem pada motornya itu.

"Astagfirullah" Ucap Zaki.

Pria tua tersebut menatap ke arah zaki pria itu juga membawa seekor ayam kampung yang sudah mati dengan darah yang masih menetes. setelah itu mereka hanya saling menatap keringat dingin menghampiri zaki wajahnya tegang, jantungnya berdetak kencang, tubuhnya seakan kaku dan tidak dapat bergerak.

saat Zaki ingin bertanya kakek-kakek itu langsung melanjutkan perjalanannya tanpa menghiraukannya. wajahnya yang sinis dan matanya yang melotot semakin menghantui pikiran Zaki.

"Lahaulawalakuatailabilahilaliyiladzim" Ucapnya dalam hati.

Setelah itu zaki kembali melanjutkan perjalannanya. pikirannya terus di hantui oleh bayang-bayang dari sosok pria tersebut. namun perjalannya masih cukup jauh dirinya harus bisa menenangkan pikirannya mulutnya tidak berhenti untuk selalu berdzikir kepada Allah.

22:00

Zaki-pun sampai dirumahnya.

"Assalamualikum, May-maya?" Ucap zaki sambil menggedor pintu rumahnya.

terdengar suara maya dari dalam rumahnya "iya sebentar mas" jawabnya.

Maya-pun membukakan pintu untuk zaki.

"Abang udah pulang? kok cepet banget bang? katanya bisa sampe berhari-hari? wajah abang kenapa itu? Ya allah maya khawatir banget sama abang."

Maya terus-menerus bertanya kepada suaminya itu namun pikiran zaki yang masih runyam membuatnya hanya terdiam dan langsung buru-buru masuk ke dalam kamarnya.

"bang" teriak maya sambil mengejar zaki yang berjalan begitu cepat.

Zaki langsung berbaring di kasur dirinya terlihat begitu shock maya tidak bisa berbuat apa-apa dirinya kini hanya bisa merawat zaki.

"mungkin karena capek kali ya dia jadi seperti ini." pikirnya dalam hati.

Keesokan harinya.

Terlihat Zaki yang sedang duduk di sebuah sofa kayu yang berada di teras rumahnya.

"Bang, sebenarnya apa yang terjadi kemarin? kenapa abang bersikap aneh seperti itu" Tanya Maya sambil menyuguhkan kopi dan duduk di samping suaminya.

"Banyak kejadian aneh yang membuat abang shock maya." Jawabnya.

Kemudian maya menyuruh bang zaki agar meminum kopinya.

"Minum dulu bang biar pikiran agak tenang"

"oh iya, abang udah sholat dhuha?" tambah maya

"Belum may, yasudah abang sholat dhuha dulu ya." Jawabnya sambil meninggalkan istrinya dengan tepukan kecil di pundaknya

Setelah itu maya hanya terdiam kemudian ia memberaskan cangkir gelas kopi dan pergi ke arah dapur.

Saat di dapur wajah maya terlihat datar tanpa ekspresi. ia melamun sampai menjatuhkan gelas yang sedang ia cuci.

"Astagfirullah" Ucapnya

"Tenang maya- tenang" Ujarnya dalam hati.

***

"Gimana bang? keadaan Dadang sekarang?" tanya dafid kepada malik.

"Dia sudah sembuhan nanti juga akan pulang. oh iya, bang adi kemana?" tanya Malik mereka adalah 4Bersaudara Adi , Malik , Dafid dan sisil. Adi telah memiliki istri namun istrinya meninggal dengan hal yang sama seperti sisil.

GERBANG IBLIS [SELESAI √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang