EPISODE 2

1.2K 81 1
                                    

MASALAH BARU

Setelah Proses Ruqyah selesai keluarga malik pun melihat kondisi jenazahnya sisil, sementara itu pria gemuk yang bersama Zaki tadi masih belum sadarkan diri. karena, takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan padanya akhirnya Adi dan Dafid membawa Pria gemuk tersebut yang tak lain adalah, Dadang adik dari suaminya sisil ke Rumah sakit. Cuaca di luar rumah masih tak bersahabat, kali ini hujan turun dengan begitu derasnya suara gemuruh petir dan derasnya air semakin membuat setiap bulu kudu semua orang yang ada di dalam rumah tersebut merinding apalagi saat mereka melihat jenazah sisil yang begitu menyeramkan. bercakan darah, goresan pisau, rambut yang terurus di tambah lagi wajahnya yang sudah tidak bisa di kenali lagi sebagai sisil.

"pak ustad apakah kita harus membawa Dadang ke rumah sakit?" Tanya Adi dan dafid.

belum sempat zaki membalas pertanyaan mereka tiba-tiba Rahmat suami dari sisil menambahkan "iya pak ustad di luar juga lagi hujan deras lebih baik kita urus saja jenazah istriku dulu. kalau soal dadang biar dafid dan adi yang merawatnya."

"oke kalau seperti itu tapi, aku meminta kepada kalian semua untuk selalu berdzikir meminta perlindungan kepada Allah agar jin dan seitan tidak mengganggu kalian lagi." Jawab Zaki sambil menasihati semua keluarga malik. taklama kemudian malikpun terbangun.

"Ahkk" Ririhnya.

"Malik, kau tidak apa-apa?" tanya zaki yang segera menghampiri malik dan menuntunnya untuk duduk.

"Tidak apa-apa pak ustad" Balasnya.

"Adi, Tolong ambilkan air putih untuk malik" Ujar zaki kepada Adi.

"Baik pak ustad"

Setelah itu zaki pun memberikan malik air putih tersebut.

"minumlah"

Malik hanya mengangguk dengan mata yang terlihat lesuh dan badannya yang masih lemas.

Setelah Malik sadarkan diri mereka semua pun langsung membereskan Jenazah Sisil dan akan menguburkannya besok pagi.

***

Malam Harinya.

"Zaki, ini upah yang telah aku janjikan kepadamu. karena kamu telah menolong adikku." Ujar Malik sambil memberikan amplop berupa uang.

Zaki memang seorang peruqyah bayaran namun dirinya terkadang malu jika harus meminta bayaran setelah mengobatin seseorang yang terkena sihir. namun apadaya, perekonomian keluarganya belum setabil jika dia tidak mendapatkan uang dari hasil pekerjaannya tersebut, apalagi Zaki tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi peruqyah.

"Terima kasih malik (sambil tersenyum) jika kau masih membutuhkan bantuanku hubungi aku saja ya." Jawabnya

"Oh iya, aku pulang sekarang ya karena aku sudah janji sama istriku agar pulang cepat" tambah Zaki.

"hmm,, baiklah ki, sekali lagi aku berterima kasih sama kamu. kamu memang sahabat terbaikku." Balas malik sambil memeluk zaki.

Zaki hanya tersenyum haru goresan bekas cakaran tersebut masih terlihat jelas di wajahnya.

"Baiklah jaga dirimu baik-baik ya malik"

"Assalamualaikum"

Setelah itu Zaki-pun pulang dengan mengendarai motornya. kala itu jam menunjukan pukul 08:00, Zaki salah mengira, ia kira dirinya akan bertahan di sana sampai berhari-hari karena kasus kali ini cukup berat namun semua itu salah semua bisa di kerjaannya hanya dalm waktu setengah hari saja.

GERBANG IBLIS [SELESAI √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang