Nakal

hello, baby !

Setelah menunggu beberapa jam, dokter keluar dari ruang operasi. Iya, jungkook harus disesar karna kondisi yang tidak memungkinkan. Taehyung dan jimin otomatis berdiri dan menghampiri sang dokter.

"Siapa diantara kalian yang suaminya?" Tanya sang dokter.

"Saya dok" jawab jimin dan taehyung bersamaan.

"Gua suaminya bangsat kenapa lu ikutan jawab?" Kata taehyung kesel.

"Hehee kelepasan bro maap" sahut jimin sambil tersenyum.

"Jadi, begini tuan kim. Anak anda lahir dengan selamat, laki laki" kata sang dokter.

"Yaampun jim gua jadi ayah benerann!" Kata taehyung dengan bangga nya dan merangkul sahabatnya. Jimin ikutan seneng juga.

"Namun, nyonya kim kondisinya saat ini sedang lemah. Ia tidak sadarkan diri sejak masuk ruang operasi, mengingat kondisi kehamilannya yang masih sangat muda untuk seusianya ia memerlukan waktu pemulihan yang cukup lama dari pasien sesar lainnya"

"T-tapi dia gapapa kan dok?"

"Tidak apa apa tuan kim, hanya memerlukan waktu pemulihan yang lama saja. Tapi kita berdoa saja semoga kondisinya cepat stabil hingga ia bisa sadar. Kalau begitu saya permisi dulu tuan, nyonya kim akan dipindahin keruangan biasa agar bisa beristirahat dengan nyaman"

"Terimakasih dok"

"Sama sama. Mari.."

Setelah jungkook dipindahkan keruangan rawat biasa, taehyung masuk kedalam nya bersama jimin. Disamping tempat tidur jungkook ada ranjang kecil berisi bayi.

Sang suster menganggatnya dan memberikan pada taehyung yang tersenyum terharu.

"Saya permisi dulu tuan, kalau membutuhkan bantuan panggil saja saya didepan" ucap si suster.

"Makasih sus" jawab jimin karna taehyung sibuk memandangin anaknya.

Ia melirik jungkook yang masih belum sadar dengan alat bantu oksigen terpasang dimulutnya, tangan yang diinfus. Wajahnya pucat, taehyung tau dibalik baju ituu ada luka memanjang bekas operasi pengambilan bayi nya.

"Hey, jagoan. Bahkan disaat kamu lahir kamu masih membuat ibumu menderita, awas kau ya berani menyakiti nya" ucap taehyung sambil mencium pipi anaknya yang sedang membuka matanya dengan tatapan polos.

Ah, mata itu mirip dengan jungkook. Hidungnya mancung seperti taehyung, kulitnya putih seperti jungkook, rambutnya hitam lebat. Bibirnya seperti taehyung, dan wajahnya perpanduan tampan dan manis dari taehyung dan jungkook.

"Anak lu ganteng tet, bisa kali nanti jodohin sama anak gua" kata jimin sambil mengusap pipi anak bayi yang terlihat kebingungan tersebut.

"Hasil produksi gua emang gak pernah mengecewakan jim. Kira kira jungkook kapan sadar yaa?"

"Berdoa aja semoga cepet sadar"

Dua hari kemudian, jungkook sadar dan terbangun dengan senyuman lemah dibibirnya. Taehyung menghujaninya dengan kecupan diseluruh wajahnya.

"Kamu bikin kakak takut dek, jangan tinggalin kakak dek"

"Aku disini kakk, umh.. perutku kempes dimana isinyaa inii?"

Taehyung tersenyum lebar, ia bangun dan mengangkat anaknya dari ranjang sebelahnya. Meletakannya disebelah jungkook.

"U-uhh? Ini dede bayi nyaa?" Tanya jungkook dengan tangan gemetar dan mencium kepala anaknyaa. Mata menangis terharu.