Chapter #11

1K 106 5
                                    

Mungkin melepaskannya memang terlalu berat untukmu. Namun percayalah, bertahan tanpa henti pada seseorang yang ahli dalam memberimu luka berkali kali itu, adalah keputusan yang bodoh. - Penghujung Cerita

🍃🍃🍃

Joohyun berlari sekencang mungkin untuk menjauhi tempat tersebut dan pria yang sudah menyakiti nya sampai terluka ini.

Leher nya biru, memar karna cengkraman pria brengsek itu. Joohyun terus menangis, entah langkah nya akan kemana ia hanya berlari.

Ia berhenti disalah satu halte, tubuh nya bergetar tak kuasa tahan amarah dan sakit hati yang sudah berapa kali nya ia rasakan, kedua tangan nya menyembunyikan memar dileher nya. Ia malu kalau saja orang orang disekitarnya melihat nya seperti orang yang sudah di aniaya. Ya, memang. Dia baru saja mengalami nya oleh pacar nya sendiri.

Ia sesenggukan menangis, meratapi nasib yang menimpa nya. Sekali nya jatuh cinta, mengapa tuhan memberikan pria yang sangat tega melukainya. Sangat miris.

Tidak berapa lama, bus datang pada halte itu lalu Joohyun menaiki nya dan memilih kursi yang berada dipojok supaya terhindar dari tatapan orang orang.

Aku pantas bahagia Junmyeon. Batin nya menangis.

Sesekali mengusap bulir bulir yang jatuh ke pipi nya, berapa banyak cairan yang sudah membasahi pipi lembut nya ini. Joohyun menyenderkan kepala nya pada jendela, lalu mengedarkan pandangan nya keluar.

Disatu sisi pria itu, Junmyeon. Sibuk meraba raba saku celana nya. Lalu dia merogoh saku nya untuk mengambil kunci mobil. Segera ia menghampiri mobil nya lalu menyalakan mesin.

Aku mohon. Beri aku kesempatan. Ucap nya bermonolog

Keadaan nya pun sama memprihatinkan, dengan penampilan acak acak an Junmyeon berniat mengejar kekasih nya.

Sampai.

Buru buru Joohyun masuk kedalam rumah nya, lalu mengunci rumah nya dengan gerakan tergesa gesa. Dia tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seperti biasa rumah itu sepi, para penghuni rumah itu sibuk mengerjakan kegiatan nya masing masing. Dengan itu Joohyun tidak susah payah menutupi luka dileher nya.

Beberapa menit kemudian, mobil yang dikenalinya menghampiri. Joohyun buru buru menutup gorden jendela nya, lalu menutup mulut nya ketakutan.

Pria itu berlari menuju rumah mewah milik kekasih nya. Lalu mengetuk nya keras. Dengan raut muka panik sekaligus khawatir, Junmyeon terus mengetuk pintu agar penghuni didalam sana membuka nya. Tapi nihil, tidak ada.

"Joohyun, aku tahu kamu didalam. Tolong buka pintunya" Ia memohon.

"Joohyun, tolong maafkan aku." Katanya sembari menangis.

"Beri aku kesempatan, aku akan memperbaiki semua nya sayang"

"Tidak! Pergi dari rumah ku!!" Perintah Joohyun didalam sana.

"Aku mohon. Aku akan lakukan apa saja agar kamu memaafkan aku." Lagi lagi Junmyeon memohon dengan nada serak nya.

"Tidak. Aku benci kau!" Teriak didalam sana.

"Aku mencintai kamu Joohyun" Katanya dengan suara parau.

Joohyun tidak bersuara lagi, dia menangis. Bisa terdengar suara tangis nya oleh Junmyeon.

"Jangan, Jangan menangis sayang. Aku minta maaf" Junmyeon menyandarkan tubuh nya pada pintu itu, dia sekarang sungguh lemah. Dia seakan hilang akal, dia tidak bisa membujuk kekasih nya yang dibalik pintu itu.

Possessive Man | Irene & SuhoTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon