Part 19

22.5K 2.5K 402
                                    



Rasanya begitu menakjubkan saat ini, Taeyong tidak akan pernah bisa melupakan saat-saat seperti ini. bahkan saat menikah dengan Donghae waktu itu, Taeyong lupa bagaimana rasanya.

Tapi dengan Jaehyun, Taeyong merasa setiap detiknya dia bisa mengingat dengan baik apa yang dia lakukan. Besok, hari itu akan terjadi. Saat dirinya dan juga Jaehyun berada dan berdiri di tempat yang sama. Saling mengucapkan janji suci dan saling mengikat satu sama lain.

Membayangkan saja sudah membuat Taeyong ingin menangis saat ini.

Jaehyun masuk kedalam kamarnya, melihat Taeyong yang berdiri di depan jendela dengan tatapan fokus kedepan. Dia tersenyum saat Taeyong masih tidak menyadari kehadirannya.

"Apa yang kamu pikirkan sayang?"

Taeyong menoleh saat merasa ada lengan melingkar di perutnya. Tersenyum ketika bibirnya bertemu dengan bibir Jaehyun.

"Aku memikirkan apa yang harus aku lakukan besok"

"Tidak perlu gugup sayang. semua akan berjalan dengan lancar"

Jaehyun mengeratkan pelukannya. Menciumi sisi leher Taeyong. Rasanya dia begitu bahagia saat ini. Semua yang dia lakukan membuahkan hasil. Penantian dan pengorbanannya. Bagaimana dia menunggu Taeyong hingga rasanya ingin gila. Bagaimana dia menjalani hidupnya tanpa Taeyong. Jaehyun merasa semuanya terbayar dengan adanya hari besok.

"Aku sangat mencintaimu Taeyong, dan aku benar-benar bahagia bisa memilikimu"

Taeyong membalikkan tubuhnya, mengalungkan tangannya di bahu Jaehyun. memberikan beberapa kecupan di rahang Jaehyun, Taeyong tersenyum begitu manis saat ini.

Sama halnya dengan Jaehyun, dia juga merasa sangat-sangat bahagia. Akhirnya dia bisa menjalani hidupnya dengan orang yang dicintainya.

"Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku lagi sayang"

Taeyong mengangguk cepat. Kali ini dia benar-benar bersumpah tidak akan meninggalkan Jaehyun. dia tidak ingin mengulang semua kejadian di masa lalunya.

"Aku janji, Daddy"

Jaehyun mengerutkan keningnya, membawa tubuh Taeyong untuk mengungkungnya di ranjang milik mereka.

"Kenapa terdengar berbeda ya?"

Jaehyun mulai membuka baju Taeyong, dan Taeyong hanya membiarkan itu. Tidak ingin menolak atau menghindar. Bukankah dia memang sudah milik Jaehyun. entah sudah menikah atau belum, sejak dulu bukannya dia hanya milik Jaehyun. karena memang hatinya tidak pernah berpaling dari orang di depannya itu

"Apa bedanya?"

"Jika anak-anak yang memanggilku seperti itu terdengar biasa saja, tapi jika kamu. Kenapa ada bagian di tubuhku yang begitu sesak" goda Jaehyun

Mendengar itu dengan sengaja atau tidak Taeyong menaikkan pinggulnya hingga menyentuh milik Jaehyun. mengerang rendah, Jaehyun menunduk; mencium Taeyong dengan liar.




Mark baru keluar dari kamarnya, rasa haus membuat dia ingin pergi ke kamar. Tapi mungkin dia keluar di saat yang tidak tepat. Saat melewati kamar Taeyong, Mark melirik apa yang di lakukan Taeyong dan juga Jaehyun. salahkan mereka yang tidak menutup pintu saat ini.

Jadi mereka membuat mata suci Mark ternodai dengan melihat bagaimana Jaehyun memasukkan miliknya ke lubang Taeyong dan bagaimana Taeyong yang mengerang di bawah Jaehyun

"Astaga mataku, tidak bisakah mereka menutup pintu dulu. Apa mereka ingin semua orang tau. Ya tuhan, aku tidak ingin melihat tapi telingaku mendengar"

New Father (End) {Book 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang