Kau tak memberiku nama, namun kau memberiku harapan. kau tak memberiku raga, namun kau memberiku jiwa. tentang segala sesuatu, kau ceritakan padaku. kau menganggapku seperti ibumu sendiri. kau menangis dalam pangkuan, bermain disekitar, dan mengisi energi di dekatku. dahulu kita sangat dekat. bahkan taada satuan fisika yang mampu mendefinisikan dekatnya jarak kita. semesta, kau berjanji akan memberikan sesuatu padaku. sesuatu yang akan aku kenang, katamu.
dan akhir - akhir ini aku mengetahui sesuatu itu adalah nama. kau akan memberiku sebuah nama! betapa senangnya aku menngetahui itu dari sang waktu. hahaha kau pasti tahu sifat waktu seperti biasanya, tak dapat menjaga rahasia karena dia universal. ya, dia universal sebelum seorang pria keras kepala bernama einstein mengatakan bahwa sang waktu relatif. betapa bodohnya dia ingin memahami waktu. tapi biarlah itu menjadi urusan manusia. aku hanyalah sesosok bintang yang belum engkau beri nama.
aku masih setia menunggumu, semesta kecilku. panggillah namaku. sebutlah aku. aku ingin mendengar namaku sendiri langsung dari bibirmu yang agung. mungkin surat ini terlihat sangat tidak sistematis, namun inilah uniknya rasa rindu. kau tak dapat mensistematiskan sesuatu yang ingin kau ucapkan pada seseorang. aneh, mengapa gaya bahasaku menjadi seperti manusia-manusia hina itu? hahaha mungkin aku sudah terlalu lelah untuk menanti sampai-sampai aku berharap menjadi manusia agar engkau memperhatikanku.
semesta, kubawakan secercah cahayaku untukmu. simpanlah cahaya ini hingga ledakan agung dari terompet causa prima berbunyi. kelak cahaya ini akan sangat berguna bagi setiap materi di dalam dirimu, termasuk manusia. aku akhiri surat ini semoga kau bahagia karena kebesaranmu. namun ingatlah, di dalam dirimu selalu ada kami para bintang yang lebih elok dan lebih besar. jaagalah hatimu, janganlah kau dibutakan oleh kesombongan. semesta, kembalilah dalam pangkuanku.
Untuk : Semesta
Dari : Bintang tanpa nama
VOUS LISEZ
Untuk Semesta dari Bintang
Aléatoireaku terdiam dalam gelap. mencoba bangkit dari palungan terdalam. dimana kau? miliyaran tahun hidupku hanya kuberikan untukmu. angkasa membisu dalam kelabu sang malam. inikah aku bintang terendah yang takkan kau pandang? "Berikan aku sesosok teman."...