1- SAH

384K 7.3K 67
                                    

Didepan cermin Arrinda menatap pantulan dirinya. Tubuh yang berbalut kebaya modern rancangan desainer terbaik dan wajah yang berpoleskan riasan make up artis ternama sungguh membuat siapapun terpukau ketika melihatnya.

Jantungnya sedang bergemuruh hebat karena hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidupnya, hari dimana dia akan dipersunting oleh pria yang sudah dua tahun menemani kehidupannya baik suka maupun duka. Pria itu Arkana Zayndra Nugraha.

Arrinda duduk termenung diruang berhiasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arrinda duduk termenung diruang berhiasnya. Ia tinggal menunggu hingga kata sah terucap dari penghulu. Ia berdoa agar Arkan lancar membaca ijab kabul.

Arrinda tersadar dari lamunannya ketika pintu terbuka, ia pun menoleh dan mengukir senyum kala melihat sosok wanita yang telah melahirkannya.

Atalia tersenyum lembut pada putri kesayangannya. Ia menghampiri Arrinda yang tengah gelisah.

"Rasanya baru kemarin Mama pakein kamu minyak telon kalo habis mandi, sekarang kamu udah mau nikah aja. Rumah akan sepi tanpamu sayang"

"Mama bisa aja." Jawab Arrinda.

Atalia kini tengah menahan tangisnya yang sebenarnya siap pecah ketika melihat anak gadisnya akan segera ia lepaskan pada sang suami.

"Kamu tetap peri kecil dimata Mama dan Papa Arrinda, jangan lupakan kami sayang."

Arrinda meraih tangan Atalia.
"Mama... kok gitu bicaranya."

"Mama sayang kamu."

Arrinda mencium tangan sang Ibu.

"Arrinda juga sayang sama Mama dan Papa, terimakasih sudah membesarkan Arrinda dengan cara istimewa dan luar biasa hingga membentuk seorang Arrinda Dyabella Radjasa seperti hari ini. Sampai kapanpun kalian akan ada di hati Arrinda."

Arrinda berniat memeluk Atalia tapi secepat mungkin wanita itu menghindar.

"Jangan!"

"Loh? Mama gamau dipeluk."

"Kamu mau riasan kamu hancur?"

Arrinda baru sadar.
"Ohiya... abisnya sih Mama buat situasi jadi menye-menye. Untung Arrinda ga nangis." Arrinda sedikit bergurau.

Atalia menatap anak sematawayang nya tersebut, ia tak boleh menangis di hari bahagia putrinya. Ia harus rela, memang sudah kodrat jika Arrinda akan beralih pada sang suami.

Ketika keduanya sama-sama hanyut dalam pikirannya tiba-tiba---

"SAH" terdengar keramaian dari arah ballroom hotel miliknya tersebut.

"Ma..."

Atalia mengembangkan senyumnya.

"Selamat menempuh hidup baru sayang, berbahagialah selalu." Atalia menjadi orang pertama yang memberikan selamat juga doa pada Arrinda.

"Aamiin, doa Mama pasti di dengar yang diatas."

"Mari nyonya Arkana, kita temui suami anda." Atalia bergurau.

"Ish.. Mama ledekin aja terus."

Setelah itu Arrinda dan Atalia meninggalkan ruangan tersebut untuk menyusul ke tempat ijab kabul yang sudah berjalan lancar.

Ketika Arrinda mulai muncul di keramaian, semua mata tertuju pada Arrinda yang begitu sempurna hari ini.

Arrinda duduk disamping Arkan yang sedari tadi tidak berkedip melihat wanita pujaannya yang hari ini berstatuskan seorang istri baginya.

Keduanya menjalankan intruksi penghulu, saling memakaikan cincin pernikahan dan hal lainnya untuk kebutuhan dokumentasi dua orang terpandang tersebut.

***

Setelah acara ijab kabul selesai Arkan dan Arrinda berganti pakaian untuk acara resepsi nanti malam. Arrinda yang sudah berganti pakaian sedari tadi berdiri menatap langit dari jendela.

Arkan menghampiri Arrinda dari belakang dan memeluk istri cantiknya
"Melamun sayang?"

"Kamu ini ya Mas, bikin kaget aja." Geram Arrinda.

Arkan memutar tubuh Arrinda agar menghadap kearahnya, ia tatap dalam penuh damba mata Arrinda.
Dan tangannya tak tinggal diam, perlahan tangan Arkan membelai pipi gadis yang nanti malam ia pastikan sudah tidak akan bergelar gadis lagi.

Arkan semakin mendekatkan wajahnya, perlahan tapi pasti ia tempelkan bibirnya pada bibir menggoda Arrinda. Beberapa detik tidak ada pergerakan, keduanya diam dan terpejam.

Arrinda tidak merasakan pergerakan dari Arkan, ia pun memberanikan diri untuk menjadi yang memulai melumat bibir suaminya, toh mereka sudah halal.

Apa yang dilakukan Arrinda membuat Arkan membelalakan mata.

"Wah rupanya gadisku mulai nakal!." Ledek Arkan pada Arrinda, membuat sang istri bersemu malu.

Arkan kembali melumat bibir Arrinda mengeksploitasi setiap inci mulitnya dan saling bertukar saliva. Arrinda mengalungkan tangan pada leher Arkan, Arkanpun semakin menekan tengkung Arrinda, memperdalam permainan mereka. Menyalurkan segala rasa bahagianya hari ini melalui pergulatan lidah mereka.

"Mmhhh.." Desah Arrinda ketika mulai kesulitan bernafas, tangannya mencengkaram bahu Arkan meminta agar pria itu berhenti.

Cumbuan mereka terlepas. Mata Arkan langsung tertuju pada bibit Arrinda yang merah merekah dikarenakan ulah diri Arkan. Ia pun mengusap air liur dibibir istrinya.

"Kita lanjut nanti malam sayang." Bisik Arkan pada arrinda sembari memberi kecupan dekat kuping Istrinya sebagai penutup permainan singkatnya tadi.

***

Tamu tak henti hentinya berdatangan kerabat, sahabat, dan kolega silih berganti menyalami kedua mempelai.

"Selamat Pak Arkan atas pernikahan nya dengan putri sematawayang keluarga Radjasa, semoga selalu bersama hingga akhir hayat." ucap salah satu rekan bisnis mereka yang dibalas dengan ucapan terimakasih baik dari Arkan maupun Arrinda.

Setelah para kolega kini giliran para sahabat-sahabat setia Arrinda mendekat kearah pelaminan untuk memberikan ucapan selamat.

Tania sudah menunjukan senyuman jahilnya pada Arrinda.

"Buat kenagan tak terlupakan pas menghilangkan status pe.ra.wan" Ejek Tania.

"Siap siap ya lu tar malem ditusuk tusuk sama suami lo" bisik Sarah ditengah kecupan kiri kanan pada sahabat tercintanya

"Ish apaan sih lo tan." Gerutu Arrinda pada sahabatnya yang vulgar.

Dan terakhir ada luna yang mengerucutkan bibirnya membuat Arrinda mengerutkan alisnya.

"Huftt.. teruntuk Arrinda Dyabella Radjasa tersayang, gue bahagia lo kawin, tapi gue juga sedih karena takut gabisa kumpul-kumpul bareng sama lo lagi. Gue takut lo lupain gue, Tania sama Sarah." ucap Luna terdengar begitu takut kehilangan sosok Arrinda.

"Tenang aja kali Lun, gue ga akan kemana mana, gue pasti bakalan tetep ada buat kalian!"

Resepsi berjalan dengan lancar dan meriah. Semua tamu undangan menikmati pesta mewah Arrinda dan Arkan. Penyanyi papan atas silih berganti bernyanyi meramaikan acara. Semua tamu berdansa bersama pasangannya. Malam ini  adalah malam kebahagian untuk Arrinda dan Arkan. Mereka menjadi raja dn ratu sehari.

ARRINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang