#09. The Hungry Dog

9 0 0
                                    


Bulan berikutnya, si Freddy mengetok kamar dan curhat kepadaku.

"Bro...gue kayaknya nyerah juga deh...orangnya susah banget diajak jalan. Kita semua nga bakalan bisa deh sesama orang Indonesia ajak dia. Pasti orang luar aja yang bisa. Coba deh elu yang ajak dia jalan." Freddy mulai pasrah dan menaruh harapan kepadaku sebagai orang Indonesia.

"Ok bro...gua coba yah. Tapi gua lanjutin bacaan quran gue dulu yah...." Kataku sambil melanjutkan mengaji.

"Ok deh bro, gue lanjut ngerokok dulu diluar..." Sambil Freddy berjalan keluar dengan wajah yang tertekan menuju ke teras rumah.

"Bro, nanti gue akan aja dia...jalan." Kataku kepada Freddy, karena baru saja mendapatkan ide.

Pagi-pagi sekali, aku terbangun karena mendengar suara aneh dari belakang rumah. Aku mendengar suara dengusan suara anjing yang sedang kelaparan. Aku lalu membuka pintu, dan aku dapati sosok binatang berwajah sayu yang sedang meminta bantuan makanan. Anjing ini terlihat terawat bersih tapi sedang kehilangan tuannya atau kabur dari rumahnya, dan sekarang berada dihadapanku dalam kondisi kelaparan.

Aku yang melihatnya merasa kasihan. Aku ambil susu dari kulkas dan memberikannya. Anjing itu dengan cepat meminumnya. Dan "gesture" tubuhnya terlihat sangat berterima kasih dengan susu yang aku berikan. Lalu kemudian aku beranjak lagi masuk ke dapur untuk memberikan nasi yang semalam. Tapi ternyata dia tak menyukainya. Aku coba mengambilkan sebuah roti, dan malah langsung dilahapnya. Dia kekenyangan dan matanya sekarang berbinar terang. Badannya sudah mulai tegap kembali. Aku mengulurkan tanganku dan berkata:

"Shake hand..." Dan si anjing dengan cekatan mengangkat tangannya menjabat tanganku.

Aku tahu anjing ini adalah seekor anjing yang terlatih hanya saja dia sedang tersesat, bingung harus kemana. Aku bersyukur dapat membantunya memberi makan dan bermain bersamanya. Akhirnya di halaman belakang villa kami bermain bersama dan tertawa bersama tanpa ada yang melihatnya di pagi buta dimana orang-orang masih berselimut kedinginan. Setelah bermain bersama, anjing itupun pergi ke area lapangan dan lenyap entah kemana.

Novel Love Story: From Sydney to JakartaWhere stories live. Discover now