3. Assistant Police Chief?

3.6K 494 69
                                    

Hinata mengerutkan dahinya ketika ada sosok pria bertubuh jangkung dengan rambut pirang dan mata yang sebiru langit cerah. Pria itu tersenyum. Nampak ramah dan berbahaya di waktu yang bersamaan. Hinata tidak mengerti. Apa yang membuat pria itu terlihat begitu... memukau? Apa karena tiga pasang tanda lahir yang membentuk misai kucing itu?

"Anda mencari siapa?" tanya Hinata spontan. Dia tidak mengenal pria ini. Wajar saja kan dia bertanya?

"Aku melihat di papan pengumuman di kota dan kulihat kru film sedang membutuhkan tenaga keamanan. Kalau boleh aku mendiskusinya dengan pemilik peternakan ini karena separuh dari anggota Kepolisian kami ingin mendaftar," terang pria itu masih dengan senyum.

"Film? Tenaga keamanan? Polisi?"

"Ah maaf. Aku belum memperkenalkan diri. Namaku Uzumaki Naruto. Wakil Kepala Polisi Otaru."

"Yang kuingat batas kota Otaru dan Konoha sekitar 6 km dari lokasi peternakan. Kupikir anda sedang mengejar pelaku pencurian bank," gurau Hinata dengan kekehan.

"Nyatanya tidak. Aku sedang mencari pekerjaan tambahan," balas Naruto dengan tawa.

"Padahal aku ingin mengaku kalau aku mengambil uang kalau kau mengatakan kau sedang mencari pelaku perampokan."

"Akan kutangkap kau nanti setelah kau memperkenalkan diri."

Mengerti tentang kode itu, Hinata tersenyum dan mengulurkan tangannya. Benar-benar bukan sapaan lumrah orang Jepang. "Hyuuga Hinata. Salah satu pemilik peternakan ini. Salam kenal," ujar Hinata memperkenalkan diri.

"Nama yang cantik. Kurasa orang tuamu pasti sudah tahu secantik apa putrinya ketika tumbuh."

Hinata tertawa. "Yah... Jika kemeja dan jeans usang dengan jaket kulit dan sepatu bots bisa membuat seseorang terlihat cantik, maka aku tidak keberatan dikatakan cantik."

"Menarik."

"Kita bisa bicarakan hal itu di dalam. Ada kopi dan pai apel. Itu pun kalau masih ada sisa. Sasuke biasanya menghabiskan satu loyang pai apel sendirian."

"Sasuke?" tanya wakil kepala polisi itu dengan alis bertaut.

"Jika anda tidak tau, kami berbagi kepemilikan peternakan ini. Yah walau..." Hinata tanpa ia sadari tengah memainkan cincin stempel pemberian Sasuke ketika mereka menikah 5 tahun yang lalu. "Kami hanya partner."

"Apa dia suamimu?" tebak Naruto yang hebatnya sangat tepat sasaran.

"Kau tahu?"

"Aku polisi, kalau kau lupa. Jelas aku tau bagaimana gerak-gerik seseorang dan dari ceritamu aku bisa menyimpulkan bahwa hubungan kalian tidak biasa. Coba ceritakan. Apa itu pernikahan secara administratif saja?"

Hinata tersenyum. "Sepertinya begitu. Tapi kita tidak akan membahas itu, bukan? Kita akan membahas tentang tenaga keamanan untuk proses pembuatan film. Masuklah. Aku akan memberimu makan, Sir."

"Ah, aku lupa memberitahumu kalau aku juga tampan dengan segelas kopi yang kau beri sendok di dalam cangkirnya. Dan kuharap itu kopi hitam. Atau espresso."

Gelak tawa muncul spontan dari diri Hinata. Pria ini benar-benar lucu. "Baiklah. Ada mesin espresso di dalam. Mari kita buktikan."

"Dari mana kau mendapatkan pengumuman itu?" tanya Hinata.

"Soal tenaga keamanan?"

"Yup."

"Papan pengumuman itu berada di antara kantor kepolisian dan kantor pemadam kebakaran. Kantor kami bersebelahan. Dan para polisi juga petugas pemadam kebakaran meributkan hal itu layaknya tengah membisikkan audisi ajang pencarian bakat."

Love, Life, Lie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang