Ciuman Jaehyun turun ke leher Taeyong, menyesap kulit putih Taeyong hingga meninggalkan ruam kemerahan disana.

"Jangan menyantuh itu"

Tubuh Taeyong bergetar saat jemari Jaehyun memilin putingnya. Itu adalah daerah paling sensitif untuk Taeyong. terbukti bahwa kini dia hampir saja keluar hanya karena Jaehyun memainkan puting susunya.

"Kamu paling sensitif disini kan?"

Taeyong mengangguk, mengiyakan apa yang dikatakan Jaehyun padanya. dia tidak bisa berkata apa-apa saat ini. Rasanya begitu nikmat saat Jaehyun menjilati setiap inci tubuhnya. Taeyong hanya bisa memejamkan matanya. Pasrah dengan apa yang dilakukan Jaehyun.

Ponsel Taeyong berbunyi, tapi Taeyong masih mengabaikannya. Dia tidak mau kehilangan kenikmatan ini. masalah ponsel bisa nanti.

Tapi sepertinya Taeyong memang harus membuka ponselnya, mungkin memang ada hal penting saat ini. karena ponselnya sedari tadi berbunyi.

Taeyong mencoba mengambil ponsel yang ada di meja samping ranjang. Dia masih membiarkan Jaehyun mencumbui tubuhnya.

"Tunggu, sebentar Jaehyun"

Membuka pola kunci pada ponselnya, Taeyong mengerutkan keningnya saat melihat Jeno mengirim pesan untuknya. Mata Taeyong membola saat Jeno mengirimi pesan aneh padanya.

"Siapa sayang?" tanya Jaehyun

"Si bungsu, aku tidak tau kenapa dia tiba-tiba tidak ingin seorang adik. Memangnya siapa juga yang akan menikah"

Setelah membalas pesan Jeno, Taeyong mengabaikan Jeno. Kembali fokus dengan apa yang dilakukan Jaehyun padanya.

Masalah Jeno biarlah, tidak terlalu penting. Yang terpenting bagaimana dia bisa mendapat kenikmatan lebih saat ini juga.

"Taeyong, aku ingin bercinta denganmu saat ini"

Taeyong terdiam, matanya menatap Jaehyun tanpa berkedip saat Jaehyun menyatukan kedua kening mereka.

Taeyong bingung harus menjawa iya atau tidak. karena jika boleh jujur dia juga sangat menginginkan Jaehyun. Tapi jika dia bercinta dengan Jaehyun saat ini, bagaimana cara dia pulang nanti. Karena demi apapun Jaehyun sangat liar saat bercinta. Akan sangat mustahil Jaehyun membiarkan dia tetap sadar saat bercinta. Oh membayangkannya saja Taeyong sudah tidak kuat.

"Aku sudah lama tidak melakukannya. Aku tidak mau kesakitan"

Taeyong memilih untuk menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jaehyun. Dirinya masih ragu untuk bercinta dengan Jaehyun lagi.

"Aku akan melakukannya dengan pelan sayang"

Jaehyun mengecupi bahu polos Taeyong. Karena kini mereka berdua sudah sama-sama tidak memakai atasan.

"Aku tidak bisa Jaehyun. jangan sekarang" lirih Taeyong

Jaehyun hanya menghela napas dalam, dan Taeyong tau jika Jaehyun saat ini kecewa padanya. tapi bukanlah memang harus seperti ini. Dia baru saja berbaikan dengan Jaehyun, masa iya langsung bercinta.

"Baiklah, kita lakukan lain kali saja"

Tangan Jaehyun membelai punggung Taeyong, kembali memeluk erat Taeyong tanpa tau apa yang dipikirkan Taeyong saat ini

"Yahh, kenapa lain kali sih. Aku kan hanya bercanda. Dasar tidak peka" batin Taeyong

Jaehyun dan Taeyong masih berpelukan, membagi kehangatan pada tubuh polos mereka. Tapi untuk Jaehyun, dia sedari tadi mencoba untuk kembali menidurkan miliknya yang sudah mengeras

New Father (End) {Book 1}Where stories live. Discover now