000 Prolog

37 1 0
                                    

Pernahkah kau mempunyai dua kegemaran yang sungguh jauh berbeda? Seperti Touring dan memasak contohnya. Atau hobi tentang kuliner dan menggambar? Tentunya banyak orang seperti itu. Layaknya Pratama Saputra, ia adalah seorang dosen muda dan juga praktisi di bidang Leadership & management. Tetapi ia punya kegemaran dalam main game, apalagi bergenre RPG atau MMORPG.

Pratama pernah sekali ikut lomba praktik Leadership yang diadakan oleh pihak nasional, ia ditugasi menjadi kepala desa dan harus membangun desa tersebut dengan parameter yang ditentukan. Pertama Ia datang untuk melihat desa itu dan sayangnya keadaan desa tersebut sangat menyedihkan. Tetapi Pratama berhasil meraih juara pertama, ia melebihi parameter dengan margin 200% pencapaian.

Selain pandai bermain game dan memiliki kemampuan luar biasa dalam Leadership, Pratama juga mempunyai skill bertarung yang handal, ia mempunyai basis silat yang diturunkan dari kakeknya. Ia dijuluki Si Tinju Besi, Badan Baja, dan Sepakan Naga. Pernah di SMAnya ia berhasil melumpuhkan 7 orang anggota geng yang mempunyai masalah sepele dengan salah satu murid.

Pratama memiliki penampilan yang lebih dari biasanya, ia bisa dibilang cukup tampan walaupun ada yang jauh lebih tampan darinya pada saat SMA. Ia mempunyai tinggi 185 cm dan badan yang terlatih. Hebatnya ia bisa membagi waktu antara berlatih silat, mengajar, dan bermain game. Bermain game adalah kehidupannya sehari hari, Pratama minimal bermain game 2 jam perhari dan ia bermain layaknya pro player.

Suatu hari disaat Pratama selesai mengajar

"Pratama, darimana saja kamu? Natalie, Erlangga dan Aku sudah menunggumu dari jam 7." Kata Arman, sekarang menunjukan pukul 19.30 dan Arman sungguh kesal karena harus menunggu 30 menit. Semua teman Pratama ini adalah dosen di kampus yang sama tempat ia mengajar

"Hehe maaf, maaf, tadi ada mahasiswa yang bertanya tentang projectnya, karena projectnya menarik maka aku jadi lupa waktu. Kukira sebentar apa yang aku baru omongkan kepada mahasiswa tadi, ternyata udah lebih setengah jam hehe." Kata Pratama sambil menggaruk garuk kepalanya dengan malu

"Pasti project mahasiswa itu tentang game, gaakan jauh. hmpph" Sambil memalingkan muka Natalie berucap layaknya itu

"Hehe Tau aja kamu Nat, eh jadi kan kita ke coffee shop?" kata Pratama

"Jadi dooong, buruan ih jalannya aku udah laper nih." Setelah mendengar kata Coffee shop, mata Erlangga berbinar. Ia langsung mengencangkan langkahnya

Keempat sekawan itu sampai di coffee shop pukul 20.00. Semua makan dan minum dengan riang sambil berbincang bincang tentang banyak hal. Jam 23.30 saat coffee shopnya akan tutup, Pratama dan yang lainya mengucapkan selamat tinggal dan berjalan pulang ke tempat tinggalnya masing masing.

Pratama jalan ke tempat tinggalnya dengan jalan kaki, saat ia berjalan di depan gedung perbelanjaan berlantai 4 yang di depannya ada kolam air mancur terkenal di wilayah tersebut, ia melihat seorang perempuan di ujung gedung lantai 4.

"Hah ngapain tuh perempuan? Ada diujung gedung malem malem." Setelah Prata mengucapkan kalimat itu, perempuan tadi semakin maju ke ujung dari gedung dan nampaknya akan bunuh diri

"Loh loh kok tambah majuuu, shit ngga ada orang lain lagi. Harus diselamatin perempuan ini kalau ngga urusanya tambah ribet." Pratama langsung berlari dan melewati kedua kolam air mancur itu untuk masuk ke dalam gedung, ia langsung menaiki tangga darurat menuju rooftop. Sesampainya di rooftop ia melihat badan perempuan itu condong ke bawah dan sesaat lagi akan jatuh. Pratama langsung berlari sekuat tenaga.

"WOYY, STOPPP!!!" Pratama berteriak dan mencoba menyelamatkannya. Saat perempuan itu mendengar teriakan Pratama, ia berbalik dan melihat wajah Pratama. Tetapi semua sudah terlambat Perempuan itu sudah terjatuh. Pratama langsung melompat dan berhasil meraih tangannya di detik detik terakhir.

Saat melihat wajah perempuan itu, Pratama mengenalinya

"WOYY, KAMU KAN MAHASISWA YANG TADI ASISTENSI SAMA SAYA!! OH IYA SABILA YA... SADAR SABILA SADARRR." Kata Pratama sambil berteriak kepada Sabila.

Perasaan Sabila bercampur aduk, rasanya tidak ada yang peduli tentang dirinya sebelum ia diselamatkan oleh dosenya, Pratama. Sabila tersadar, ternyata selama ini ada yang peduli tentang keberadaanya.

"SEKARANG KAMU NAIK!, JADIIN BADAN BAPAK KAYA TALI! INJEK AJA ASAL KAMU BISA NAIK." Pratama saat ini badanya sangat condong ke bawah karena beratnya Sabila, ia hanya berpegangan ke ujung beton dari gedung itu

Saat Sabila berhasil berpegangan dengan erat dan naik, Tangan Pratama tak kuat lagi menahan beban. Pratama yang ingin menyelamatkan seseorang malah mengorbankan dirinya untuk hal itu.

Pratama Terjatuh, saat melihat kebawah ternyata ada kolam air mancur yang cukup dalam.

"PAK PRATAMAAA!!" Kata Sabila yang sudah diselamatkan Pratama di atas gedung

Pratama jatuh, memasuki Air yang dalam dengan nada yang keras terdengar, ia tenggelam, tak memiliki tenaga untuk naik ke permukaan kembali.

'Mungkin inilah saat terakhirku, hmm sungguh hidup yang sangat singkat' kata pratama di dalam hati

'Andai saja aku memiliki kekuatan untuk menolong orang yang sebenarnya tidak bersalah, andai saja semua orang dalam negeri ini cinta damai dan dapat menjalani kehidupannya sesuai apa yang ia cita citakan, andai saja aku bisa memimpin negeri semacam itu, walaupun membangun negeri seperti itu penuh tantangan dan pastinya tak mudah, aku akan berjuang sepenuh tenaga untuk mencapainya'

Tiba tiba terdengar suara aneh dari dalam kepalanya

'WEEENGGG'

[Access Granted]

'Hah suara apa itu!!'

Legendary Lord of All RealmWhere stories live. Discover now