“Gue sama Atha bakal nyari tempat aman buat sembunyi. Kalo kita kelamaan di sini, bisa-bisa anak buah M mengetahui keberadaan kita.”

Aku berdiri dibantu oleh Ruth dan Atha. Sementara Awan hanya menatapku dengan tatapan aneh.

Tiba-tiba Awan melemparkan sebuah kunci kepada Atha yang langsung ditangkap Atha dengan lincah dan cepat. “Kunci mobil Badai. Pergi ke rumah sakit.”

“Elo...?” Ruth menatapnya dengan bingung.

“Gue akan nyusul ke dalam. Siapa tahu gue bisa bantu mereka keluar. Hati-hati...” Setelah mengatakan itu, Awan langsung berlari ke arah gedung tua itu.

***

Kami pergi ke sebuah tempat, jujur aku tidak tahu di mana. Yang jelas Ruth dan Atha setuju dengan gagasanku untuk tidak pergi ke rumah sakit. Ini akan gawat. Siapa tahu aku perlu wali atau nanti aku ditanyai tentang orang tuaku karena aku masih di bawah umur.

Apalagi luka-lukaku ini tidak wajar. Kalau aku jatuh dari motor, mana mungkin pergelangan tanganku memerah seperti diikat? Juga sudut bibirku yang berdarah karena gesekan dari kain yang menutup mulutku. Mungkin yang bisa membuat mereka percaya kalau aku habis jatuh adalah keningku yang terluka dan kakiku yang mengenai puing di gedung tua itu.

Ruth bilang bahwa tempat ini adalah tempat tinggalnya dulu, tapi kosong. Karena Ruth punya kuncinya, kami bisa masuk dengan leluasa.

Ruth juga sedang mencarikanku baju lamanya. Ruth bilang, ia meninggalkan beberapa potong baju jika ia ingin berkunjung ke tempat ini.

Sementara itu, Atha sedang sibuk menyiapkan kotak P3K yang dia beli dari minimarket yang kami lewati saat menuju ke sini. Sekarang aku sedang duduk di pinggir tempat tidur milik Ruth. Kepalaku menyender di kepala tempat tidur dan mataku terpejam sebentar.

“Argh!” Aku meringis. Sialan perih banget. Dia menyiramkan alkohol di lukaku.

“Sori. Tapi harus dibersihin dulu, takut infeksi.”

Setelah mengatakan itu, Atha sibuk lagi dengan kegiatannya. Cowok itu mengobati lukaku dengan lembut. Kalau aku meringis sedikit, dia langsung meminta maaf. Sejenak aku tertegun. Atha itu... meskipun menyebalkan, sebenarnya dia baik juga. Apalagi kenyataannya Atha nggak jelek kok, dia juga ganteng.

APA!? Aku langsung menggeleng-gelengkan kepalaku. Barusan aku mengatakan bahwa Atha ganteng? Oh itu nggak mungkin, kan?

Ajigile! Bayangan mengenai Atha terus berkelebat di dalam pikiranku. Kini aku malah mendekat ke arahnya untuk memerhatikan setiap detil wajahnya.

Hidungnya mancung, rambutnya agak keriting, kulitnya kuning langsat, tangannya yang kekar itu pasti sangat kuat, dan... bibirnya. Oh sialan... aku benar-benar merasakan jantungku berdegup kencang.

Dug... dug... dug...

Ini benar-benar suara jantungku? Apa yang aku lakukan? Mengapa aku malah memerhatikan manusia badak ini!?

Suasana di sekitarku berubah menjadi panas dan aku juga merasakan pipiku memerah. Jantungku berdetak seperti aku habis berlarian. Mataku hanya bisa mengerjap-ngerjap dengan arah fokus yang sama... Atha.

Zia... ini tidak mungkin terjadi. Tidak. Tidak. Tidak. Perasaan ini rasanya lebih aneh dari pada perasaanku saat melihat Awan. Perasaan ini...

“Zia...?” Atha menatapku.

Wajahnya dekat sekali dengan wajahku. Aku bisa merasakan nafasnya di wajahku. Sialan. Kenapa Atha dekat banget denganku?

“Zia...? elo nggak apa-apa?” tanyanya dengan raut wajah khawatir.

Aku langsung menggeleng dan menjauhkan diriku darinya. “Enggak.”

Ups. Aku memundurkan kepalaku.

BUK.

“Aduh!” Aku langsung mengusap-usap kepalaku.

“Are you okay?” Atha menatapku semakin khawatir. Tangannya mengusa-usap kepalaku yang baru saja terbentur. “Lo mikirin Sakura?”

Baiklah di saat-saat seperti ini aku masih saja egois. Kenapa aku tidak memikirkan Sakura? kenapa aku malah memikirkan manusia badak di depanku ini!?

Aku hanya meringis. “Gue cuma takut sesuatu yang buruk terjadi padanya.”

“Everything gonna be okay, Zi. Don’t worry.”

Mengapa kalimat lembut itu bisa menenangkanku sedemikian rupa? Apakah aku melupakan kenyataan bahwa manusia badak ini sangat kubenci karena membuatku dan Sakura menjadi terpisah saat itu?

Apakah aku mulai merasakan perasaan yang lain dengan manusia badak ini? Perasaan apa ini? Mengapa rasanya begitu menyenangkan tapi juga sangat membingungkan? Adakah yang bisa menjawab setiap pertanyaan anehku ini?

Tapi dari semua pertanyaan, pertanyaan paling penting sekarang adalah... apakah Sakura baik-baik saja?

UNBELIEVABLE MOMENTDove le storie prendono vita. Scoprilo ora