"Setidaknya tidak semengerikan yang pernah ku lihat". Suzy yang menyukai warna putih dan silver memang menerima banyak hadiah berwarna putih. Salah satunya adalah lingerie pemberian mertuanya saat ini. "Aku tidak bayangkan jika warnanya hitam atau merah. Bisa bisa oppa membuatku tak tidur semalaman". Ucapnya pelan. Suzy meraih atasan lingeria dan mengangkatnya tinggi. "Okey aku lebih memilihmu daripada juice terkutuk itu". Gumamnya pelan dan saat ia menurunkan lingerianya ternyata Myungsoo sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan yang sulit dijelaskan.
"Sayang, Kau akan memakainya?" Tanya Myungsoo penuh harap.
"Tentu,ini hadiah dari eomoniem. Aku akan mandi sekarang". Dengan cepat Suzy bergegas menuju kamar mandi.

"Eomma memang sesuatu". Kekeh Myungsoo.
Jika Myungsoo terlihat santai,maka hal serupa juga dirasakan Suzy. Ia menyiram aroma mawar ke bathubnya sebelum masuk dan berendam agar tubuhnya merasa lebih segar. Tidak butuh waktu lama Suzy sudah membersihkan dirinya dan mengenakan lingeria pemberian ibu mertua.

Myungsoo mengamati kegiatan sang istri dari keluar kamar mandi hingga mengeringkan rambut dengan handuk putih di depan meja rias. Satu hal yang baru Myungsoo ketahui tentang istrinya adalah menyukai bunga dan warna putih. Sangat elegan sesuai gayanya,pikir Myungsoo.

Myungsoo yang tadinya setengah berbaring kini beranjak dan mendekat ke arah Suzy yang masih sibuk mengeringkan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Myungsoo yang tadinya setengah berbaring kini beranjak dan mendekat ke arah Suzy yang masih sibuk mengeringkan rambutnya. Ia urungkan langkahnya saat melihat sang istri yang mulai beranjak dari tempatnya. Suzy mengernyit heran saat mendapati Myungsoo sudah di dekatnya.

"Wae?" Tanya Suzy sambil meletakkan handuknya di sofa. Myungsoo enggan menjawab,ia hanya mendekat dan memeluk Suzy dari belakang.
"Aku suka wangimu". Bisik Myungsoo yany sibuk mengendus di area leher sang istri.
"Oppa..."
"Apakah malam ini kita bisa melakukanya?". Suzy menahan nafas saat merasakan usapan lembut Myungsoo di perutnya.
"Ee...oh terserah pada op..pah saja". Suzy membenci dirinya yang tidak bisa terkontrol suaranya karena menerima perlakuan dari Myungsoo. Jawaban Suzy membuat Myungsoo ingin memekik senang. Ia memutar tubuh Suzy. Tangannya ia letakkan di kedua sisi lengan Suzy dan menariknya mendekat.
Secara perlahan Myungsoo mengecup lama kening Suzy sambil terus berjalan mendekati ranjang keduanya.
Ia menuntun Suzy duduk di pangkuannya saat bokongnya telah mendarat sempurna di pinggir ranjang.
Setelah puas di kening Suzy,kecupan kecil ia berikan pada kedua mata indah Suzy yang tertutup sempurna,kemudian beralih ke hidung Suzy.

Myungsoo memerhatikan wajah Suzy dari dekat,sehingga membuat Suzy membuka kedua mata indahnya dan menatap Myungsoo dengan sayup.
"Saranghae nae yeobo". Ucap Myungsoo
"Nado saranghae uri nampyeon". Balas Suzy. Selanjutnya Myungsoo menyatukan bibir kedua,lumatan lembut yang awalnya diberikan Myungsoo berubah menjadi semakin bergairah saat mendengar suara erangan Suzy. Sambil terus melumat,myungsoopun mencoba untuk menanggalkan pakaian yang mereka kenakan tanpa disadari oleh Suzy.
Myungsoo melepaskan lumatan diantara mereka membuat Suzy tertunduk malu karena bagian atas lingie yang ia kenakan tadi sudah ditanggalkan oleh Myungsoo. Kini terekspos indah pemandangan yang membuat Myungsoo menatapnya penuh minat.
"Kau indah sayang". Bisik Myungsoo. Kedua pipi Suzy semakin merona karena ditatap sedemikian oleh suaminya. "Bolehkah?" Tanya Myungsoo untuk memastikan apakah Suzy sudah siap ataukah belum. Anggukan yang diberikan Suzy membuat Myungsoo tak bisa mengontrol dirinya untuk menunggu lebih lama lagi.
(Selebihnya readers mikir sendiri sesuai fantasinya yah) 😀😀😀😀

*********
Keesokan harinya Myungsoo terbangun lebih dahulu saat waktu menunjukkan pukul 7 pagi. Ia mengecup lama kening Suzy yang masih terlelap dalam rangkulannya.
"Gumawo yeobo". Bisiknya lirih, ia tersenyum saat kembali mengingat adegan panas keduanya semalam yang berakhir hingga pukul 3. Suzy.menggeliat dalam tidurnya karena terganggu dengan kecupan putus putus yang diberikan Myungsoo.
"Morning Oppa". Ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.
"Tidurmu nyenyak sayang?" Tanya Myungsoo
"Eoh,mungkin karena aku terlalu lelah". Jawab Suzy dengan sedikit menguap.
"Mianhae yeobo,dan terimakasih untuk yang semalam"
"Nado gumawoyo oppa". Suzy melingkarkan tangannya di pinggang Myungsoo dan memeluknya erat. Myungsoopun membalasnya tak kalah erat.
"Bersihkan dirimu dan kita turun sarapan. Jangan sampai maghmu kambuh".
"Araseo oppa". Suzy yang hendak turun dari ranjang memekik pelan saat Myungsoo sudah menggendongnya ala bridal style
"Oppa"
"Kita mandi bersama". Suzy menyembunyikan wajahnya di dada bidang Myungsoo. Ucapan dan perlakuan myungsoo benar benar membuatnya malu terlebih saat ini keduanya tanpa menggunakan sehelai benang.

Setibanya di kamar mandi Suzy pikir keduanya akan langsung mandi,namun yang terjadi malah Myungsoo kembali meminta mengulangi adegan yang semalam,Suzy hanya menurut karena ini permintaan suaminya.
"Heol,padahal aku benar benar lelah dan pegal". Bathin Suzy.

Nyonya Kim dan Nyonya Bae menatap kecewa pada dua gelas minuman yang tak tersentuh oleh Suzy dan Myungsoo. Juice yang mereka harapkan menjadi jalan agar keduanya segera menimang cucu kini hanya tinggal harapan saat melihat Suzy memberikannya kepada pelayan.
"Kita harus banyak bersabar". Bisik nyonya Kim. Saat ini kedua orangtua Suzy dan Myungsoo memang masih menempati rumah Suzy karena permintaan sang anak dan menantu sampai beberapa hari ke depan.
"Ne, padahal aku ingin mendapat kabar baik sebelum kembali ke Jepang". Lirih nyonya Bae.
Suzy menarik kursinya dan disusul myungsoo untuk memulai sarapan bersama kedua wanita paruh baya itu. Jangan tanya dimana Tuan kim dan tuan Bae karena keduanya sudah pergi berburu sejak pagi dengan beberapa pengawal dan pelayan.
"Kwencana?" Tanya Myungsoo karena heran dengan ekspresi kecewa yang ditunjukkan oleh wanita paruh baya di depannya
"Ne,kwencana adeul". Jawab Nyonya Kim
"Eomma ddo, wae? Kenapa ekspresi kalian seperti itu?" Tanya Suzy sambil mengambil nasi goreng untuk suaminya. Sementara Myungsoo sibuk menuangkan susu untuknya dan Suzy.
"Ini hanya kecemasan kami para orangtua,kalian tak perlu cemas".
"Apa karena juice yang semalam tidak kami minum?" Tanya Suzy to the point. Nyonya Bae dan Nyonya Kim menahan nafas sesaat karena perbuatan mereka semalam malah diketahui oleh Suzy.
"Juice apa yang kalian maksud?" Tanya Myungsoo.
"Hmm hanya minuman saja". Jawab nyonya Kim ambigu
"Kami melakukannya karena saling cinta eomma,eominiem. Bukan karena obat yang kalian masukkan ke dalam juice itu". Jelas Suzy sedikit menggoda kedua wanita di depannya. Yang digoda mulai salah tingkah namun setelahnya mereka memekik senang.
"Jeogmal? Kalian melakukannya?". Tanya nyonya Kim.
"Ahh jadi sekarang aku paham apa yang kalian bicarakan". Sambung Myungsoo. "Tenang saja,kami melakukannya sampai jam 3 dan kembali dilanjutkan setelah bangu tidur". Suzy mendengus kesal karena Myungsoo begitu detail memberi jawaban kepada ibu dan mertuanya.
"Aygoo hari ini aku semakin bangga memiliki putra sepertimu". Myungsoo hanya bisa memutar bola matanya malas jika eommanya kembali berlebihan seperti ini.
"Apa Myungsoo menyakitimu sayang?". Tanya nyonya kim
"Eom..."
"Tentu saja tidak eomma, bahkan suzy terus  teriak oppa...terus oppa". Potong Myungsoo sambil meniru suara Suzy.
"Yakk Oppa". Pekik Suzy karena malu.
"Aygo anakku sudah dewasa rupanya". Puji nyonya bae. Myungsoo memamerkan lesung pipinya saat Suzy menatapnya tajam.
"Satu bulan lagi sepertinya kita akan mendapatkan kabar baik besan jika putramu membuat uri Suzy ketagihan". Celetuk nyonya Bae
"Georom,aku tak sabar menantinya"
"Yaa Tuhan". Lirih Suzy menatap miris makanan di depannya,sementara Myungsoo menepuk dadanya puas.

TBC
Updatenya agak lama karena sibuk.. mianhae kalau part ini kurang memuaskan

Vote and komen juseyo

Beautifull LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang