6. Saran

807 103 5
                                    

Sedari tadi Bima terus saja menggerutuki kebodohannya yang malah menjadikan Yuna sebagai selingkuhannya.

Bagaimana jika Sania tahu?

Bagaimana jika Sania sakit hati?

Bagaimana jika Sania mengakhiri hubungan ini?

Ah, Bima ingin mati saja rasanya.

"Woy, udah tenang aja sih. Dari tadi mondar-mandir kaya setrika aja lu, Gyu." Tama, sahabat Bima itu  mentertawakan kelakuan  yang tidak bisa diam.

Bima mendelik, "Diem lu! Kagak tau kan gimana rasanya--"

"Apa, hah? Punya selingkuhan? Sering anjir, lu lupa pas gua pacaran sama Mia, gua kan nyelingkuhin dia sama Sabila? Ah pikun banget lu," Potong Tama sambil menarik-turunkan alisnya, menyombongkan diri.

"Yaudah, sih, itu kan elu, bukan gua. Lagian ... gua udah sayang banget sama Sania, gua juga nggak mau kehilangan dia, Ma ... tolongin gua." Bima memasang wajah memelas agar Tama mau menolong atau memberikan solusi kepadanya.

Tama bendecak, "Oke, gua bakal nolongin lu."

"Wah, lu baik banget sih ...," Ujar Bima dengan wajah berbinar-binar.

"Oh iya, dong, kapan, sih, seorang Tama yang ganteng ini nggak baik hati? Cewek-cewek di SMA Garuda aja pada suka sama gua gitu, loh." Tama lagi-lagi memuji dirinya sendiri.

"Ck, yaudah ... caranya gimana, nih?" Bima mendengkus menahan diri agar tidak memukul sahabat di hadapannya ini.

"Sabar, dong, bro ... gua tanya, nih, ya?"

Bima mengangguk, "Oke, tanya apa?"

"Yuna tau kan kalo dia cuma jadi selingkuhan lu?"

"Iya."

"Dia juga tau kan kalo lu itu masih nge-prioritasin Sania dibandingin dia?"

"Iya."

"Terus dia juga nggak nuntut apa-apa dari lu kan?"

"Iya ... mungkin?"

"Ya kalo gitu lu santai aja, Bro," Celetuk Tama dengan santai.

"Santai kayak gimana anjir?"

"Lu masih bisa pacaran bebas sama Sania, kok," Ungkap Tama

Bima melongo, "Kok gitu?"

"Ya, kan, lu selingkuh sama si Yuna cuma di chat doang, kan? Di sekolah mah lu bakal tetep sama Sania kan?"

Bima mengangguk.

"Ya udah lah, anggep aja Yuna itu nggak ada kalo lu lagi sama Sania. Bikin cewek lu itu nggak curiga sama kelakuan lu," Saran Tama yang didengarkan baik-baik oleh Bima.

"Gua juga udah bilang, sih, sama Yuna buat nggak ngomong apa pun, dia udah gua ancem," Timpa Bima.

"Nah, bagus tuh. Gua yakin dia pasti nurut!"

Bima mengusap wajahnya kasar, "Semoga aja."






TBC

Melupakan Cintamu✔(TAMAT)Where stories live. Discover now