Chapter 1

39.3K 1.8K 37
                                    

WARNING : Ini hasil remake ya :)

-*123*-

Jungkook pov~

Saat itu pertama kalinya aku melihatnya lagi. Setelah dua tahun dia melanjutkan kembali sekolahnya ke tingkatan yang lebih tinggi di universitas di luar negeri.Kim Namjoon. Nama orang yang kumaksud. Aku biasa menyebutnya Namjoon Hyung. Usianya terpaut tujuh tahun dariku, gap yang cukup besar memang. Dulu dia mengajar di sekolahku saat SMA, lebih tepatnya menjadi wali kelasku. Sebelum menjadi wali kelasku, Namjoon Hyung ini merupakan tetanggaku. Sudah pasti kami dekat sekali.

Hubungan Kakak-Adik.

Pasti Namjoon Hyung selalu mengucapkan hal yang sama mengenai hubungan kami. Yah, aku sudah biasa terperangkap dalam family-zone begini. Walau bagiku sendiri, Namjoon Hyung bukan sekedar kakak untukku. Sudah sering sekali aku berusaha untuk mendektakan diri, mencoba merubah statusku menjadi seorang 'spesial' baginya. Namun, tetap saja tidak ada perubahan. Sama sekali.

Namjoon Hyung yang sekarang masihlah sama di mataku. Rambut hitam legam, wajah tampan, dan jangan lupakan kaca-mata yang membingkai wajahnya itu. Masih sama walau sudah dua tahun.

Tanpa basa-basi, akupun menyapanya.

"Namjoon Hyung" sapaku sambil melambai ke arahnya.

Namjoon Hyung menoleh ke arahku, berjalan menghampiriku. Aduh, aku jadi gugup kalau begini. Apa yang harus kukatakan? Apa kabar? Atau sudah punya pacar? Begitu? Ah, kenapa rasanya wajahku mulai memanas begini.

"Ah, Kookie! Sudah lama sekali rasanya" serunya.

Namjoon Hyung meletakkan tangan kanannya tepat di atas kepalaku. Mengelus-elus rambutku seperti yang selalu ia lakukan sejak dulu. Ah, aku merindukan sentuhan ini. Masih nyaman seperti dulu.

"Hyung yang kelamaan disana!" balasku dengan nada kesalku.

Dia hanya terkekeh saja, sambil membenarkan letak kaca-matanya. Sama persis seperti kebiasaannya dulu.

"Ah, ngomong-ngomong kau sudah menikah ya?"

Bukan, itu bukan suaraku. Namjoon Hyung yang bertanya. Tentu saja aku langsung menggeleng cepat. Menyangkal pertanyaannya.

"Belum! Sungguh!" pekikku keras tanpa sadar.

Namjoon Hyung menutup mulutku dengan sebelah tangannya.

"Jangan keras-keras, kita masih di supermarket" ujarnya sambil berbisik.

Wajahku semakin memanas saja ketika tangan itu kembali menyentuhku. Sungguh. Sangat tidak baik bagiku.

"Lalu ini siapa?" tunjuknya ke arah trolleyku.

Akupun mengikuti arah tunjuknya.

AH! BODOH SEKALI!!!

"Ah... ini... itu..."

Bagaimana bisa aku melupakannya?! Sungguh! Melihat Namjoon Hyung lagi membuatku sangat bersemangat, sampai-sampai melupakan keberadaannya. Tahu begini aku tidak usah menyapa Namjoon Hyung saja.

Aku harus menjawab apa coba?!

"Ini... eum..."

Ayo berpikir! Kalau terlalu lama berpikir, Namjoon Hyung bisa-bisa curiga. Kenapa untuk berbohong saja rasanya sulit?!

"Kook, ayo buruan!" Suara sosok pemuda menyelamatkanku.

"Ah, maaf Hyung. Aku terburu-buru sekarang" ujarku dan langsung meluncur pergi.

Aku selamat! Untuk saat ini kupastikan baik-baik saja. Aku tidak tahu bagaimana kalau aku bertemu Namjoon Hyung lagi. Apalagi kalau dia kembali ke rumahnya yang dulu. Rumah yang tepat berada di sebelah rumahku.

Not The Baby's Fault [TaeKook/NamJin/MinYoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang