Chapter 55 : Makhluk Aneh

6.4K 402 40
                                    

Irish membulatkan matanya, terkejut. Ini pertama kalinya ia melihat makhluk mengerikan selain Vampire, Werewolf dan Witch. Irish bergidik jijik saat membayangkan gigi-gigi tajam dan runcing itu menembus kulit mulusnya. Tentu saja Irish akan membunuh makhluk itu sebelum mereka berhasil melukainya.

Tepukan di bahunya membuat Irish tersadar dari lamunannya. Ia menolehkan wajahnya melihat siapa yg menepuk bahunya pelan dan bertapa terkejutnya ketika ia mendapati Zea berdiri di samping kirinya dengan tersenyum lebar. Irish sama sekali tak menyadari kedatangan Zea dan Sean disana.

" Ada apa? Kenapa kau terlihat terkejut? " Zea mengerutkan dahi heran melihat tingkah aneh Irish yg menurutnya mengelikan. Zea tersenyum tipis ke arah Irish dan ia berkata. " Tidakkah kau senang melihatku berada disini? Artinya, kau tak akan sendiri menghadapi makhluk-makhluk aneh itu. " kata Zea merasa bangga akan dirinya.

Irish mendengus sembari memutar bola matanya kesal. Gadis itu mengira bahwa hanya dirinya, Zee, Zenos, Chiron, Elder, Renner dan pamannya Kenzie yg di tugaskan mengawasi keadaan kota. Tetapi perkiraannya salah. Ia tak menyangka Zea dan juga pamannya Sean ikut serta dalam tugas ini. Jika di pikir-pikir lagi, kenapa paman Zeldric menyuruh keempat bocah menyebalkan yg sering kali membuat masalah itu ikut juga? Tidakkah mereka akan menjadi beban bagi yg lainnya?.

" Tidak juga! Asalkan aku bersama kakakmu maka tak ada yg perlu di khawatirkan. Jangan kau kira aku takut menghadapi makhluk berbentuk aneh itu. Aku hanya jijik, itu saja! " dengusnya.

Irish lalu mengarahkan tongkat miliknya ke arah makhluk aneh itu. Jumlahnya hanya dua, tetapi mampu membuat Irish dan Zea bergidik jijik. Jarak makhluk itu dengan mereka tak terlalu dekat. Maka dari itu, sebelum makhluk itu berhasil mendekati mereka, Irish bergerak cepat membunuh makhluk itu. Sedangkan Zea, Zee dan Sean hanya diam melihat apa yg di lakukan Irish pada makhluk itu.

Tiba-tiba saja Kenzie datang dan segera menghampiri mereka. Pria itu menyuruh mereka agar segera berpencar ke seluruh kota untuk menyelidiki kemunculan mahkluk aneh yg meresahkan warga kota.

Mereka akan memastikan sendiri makhluk aneh itu dan dari mana asalnya. Jika mereka tahu dalang di balik kejadian dimana banyak warga kota yg menghilang secara misterius atau mati dengan cara mengenaskan. Mereka tahu kalau musuh mereka kali ini bukanlah orang yg mudah di kalahkan dan yg lebih penting mereka haruslah waspada dengan musuh kali ini.

" Dengar! Dalam tugas kali ini, aku tak peduli siapa yg lebih tua ataupun muda. Disini akulah yg memegang kendali penuh. Kalian mau tidak mau harus mendengar apapun yg aku katakan. Baik itu perintah atau bahkan pernyataan. " Kenzie terlihat sungguh-sungguh dengan perkataannya. Bukan hal yg tabu baginya memperlihatkan sikap kepemimpinannya yg telah mendarah daging. Dalam keadaan seperti ini dialah yg paling bisa di andalkan.

Sedangkan Sean malas memimpin dan lebih memilih mengikuti Zea kemanapun gadisnya pergi. Selalu saja mementingkan Zea dari pada apapun juga. Pria itu benar-benar sudah gila cinta. Karena itu tugas kali ini dipercayakan pada Kenzie bukan Sean. Sean jelas tak bisa di andalkan.

" Aku akan membagi kalian menjadi beberapa kelompok. Elder, Zenos ikut bersamaku. Renner bersama Sean dan Zea. Sedangkan Chiron bersama Zee dan juga Irish. Kalian mengerti? " tunjuk Kenzie kepada mereka, membuat mereka mengangguk. " Baiklah! Kita berpencar dan cari makhluk itu di penjuru kota. Jika kalian bertemu makhluk aneh itu segera bunuh. Selidiki juga dari mana makhluk aneh itu berasal! "

Mereka berpencar seperti apa yg di katakan Kenzie. Memata-matai kota bukanlah tugas seorang raja seperti Sean. Hanya saja, dimana ada gadisnya maka distitu jugalah ia akan singgah. Memang terlihat konyol, tapi Sean tak peduli. Bagi Sean yg terpenting keselamatan si cantik Zea.

Irish melirik Zee yg terlihat tak fokus. Dahi gadis itu mengkerut bingung. Ada apa dengannya? Ya, pertanyaan itu mengaing begitu saja di kepalnya. Ingin rasanya ia bertanya, hanya saja Irish takut Zee akan marah kepadanya. Zee bukanlah sosok yg akan dengan mudah menceritakan masalahnya kepada orang lain, meskipun Irish adalah matenya. Zee justru akan memendamnya sendiri tanpa ada satupun orang yg tahu. Irish jelas mengerti betul bagaimana watak Zee.

Vampire Wars [Completed]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن