Chapter 19 : Tangisan Yang Berakhir Bahagia

9.2K 750 114
                                    

Saat membaca jangan lupa dengerin lagu di atas ya. Perasaan Irish mirip tuh ma lagu itu dan mungkin kalian udah pada tahu lagu sama penyanyinya. Semoga chapter ini sukses buat kalian terharu hehehe jangan lupa voted and komennya ya. Aku tunggu (Dian Ratna/Ian) 😂😍

●●●●🌷●●●●

Seorang gadis terbangun dari pingsannya. Ia mengerjapkan mata berulang kali sebelum akhirnya terpekik terkejut. Pikirannya berputar menerawang kembali kejadian dimana ia hampir saja terbunuh saat mencari seseorang yg sangat ia cintai. Secepat mungkin ia bangun dan beranjak dari ranjang untuk mencari pria yg di cintainya. Gadis itu ingin memastikan bahwa pria itu baik-baik saja.

Gadis itu adalah Irish. Ia berlari tanpa memperdulikan kondisinya sendiri yg sedang terluka parah. Ketakutan di hatinya membuat gadis itu beberapa kali hampir saja terjungkal kakinya sendiri. Nafasnya memburu bahkan air mata telah membasahi wajah cantiknya hingga akhirnya ia sampai di ruangan besar, tempat di mana semua orang tengah berkumpul sembari berbincang.

Matanya menelisik ke seluruh ruangan untuk mencari keberadaan seseorang yg sangat di cintainya. Irish masih mencari hingga matanya menangkap sesosok pria bertubuh tegap tengah berdiri di depan jendela dengan posisi membelakanginya. Tanpa pikir panjang gadis itu menubrukkan badannya di punggung pria yg tak lain adalah Zee. Irish menangis keras, membuat semua orang yg berada di sana menitihkan air matanya karena haru.

" Hiks... k.kau... baa.ikk... hiks... baa.ikk... saa.ja... kk.an... hiks... "

Isaknya tersegal-segal karena tangisan yg tak bisa ia bendung. Menangis di punggung Zee sembari memeluk erat tubuh pria itu. Semua orang yg berada di sana hanya bisa terdiam sembari menatap sendu Irish. Tubuh gadis itu belum sepenuhnya sembuh namun ia memaksakan diri hanya untuk melihat kondisi Zee yg telah menolongnya di hutan vampire beberapa jam yg lalu.

Zee memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Irish. Matanya menatap tajam gadis di di depannya sembari berusaha menyingkirkan tubuhnya, memberi jarak agar tak terlalu dekat. Irish hanya bisa menangis tanpa bersuara meskipun di dalam hatinya banyak pertanyaan yg ingin ia lontorkan namun saat ia mengingat kembali sifat Zee yg belum bisa menerimanya maka dengan terpaksa gadis itu mengurungkan niatnya.

" Bisakah kau tak sebodoh dan seceroboh itu Hah! " teriak Zee marah. Pria itu menjeda sejenak perkataannya sebelum akhirnya melanjutkannya kembali. " Kau membahayakan nyawamu sendiri demi hal konyol yg tak berguna! " Zee berkata dengan nada suara sedikit meninggi. Pria itu berkata tanpa memikirkan hati Irish yg tengah terluka karena ucapannya.

Irish yg mendengar bentakkan keras seperti itu hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa berani menatap Zee. Air matanya mengalir semakin deras tatkala hujaman perkataan yg membuat hatinya terasa tercabik-cabik. Dalam hati gadis itu berpikir apa karena ia terlalu bodoh hingga membuat pria itu tak mau mengakuinya sebagai mate.

Sedangkan yg lainnya tengah memandang Zee nanar. Bagaimana bisa Zee sekejam itu kepada matenya sendiri dan seharusnya ia tak berkata buruk. Jika memang hatinya belum bisa menerima kehadiran Irish maka bersikaplah sewajarnya bukan mencacinya seperti sekarang ini.

" Hiks... hiks... " hanya terdengar isakkan yg keluar dari bibir Irish.

Zea menutup mulutnya sendiri karena terlalu terkejut. Ia tak pernah melihat kakaknya semarah ini dan baru kali ini ia melihat kakaknya membentak seorang perempuan. Zea berpikir bahwa kakaknya saat ini terlihat menakutkan bahkan ia tak berani mendekati kakaknya sendiri.

Zee masih dalam posisi yg sama bahkan pria itu tak bergerak sedikitpun dari tempatnya. Zee mengulurkan tangannya mencengkram wajah Irish untuk membuat gadis itu mendongak menatapnya secara paksa. Irish semakin menangis karena takut namun ia tak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dengan apa yg akan di lakukan Zee padanya.

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now