Chapter 5 : Stuck In The Moment

853 32 0
                                    

Hari ini cuaca sangat bagus. Aku pergi ke apartemen putra.

Aku berkata pada petugasnya

“Permisi, kalau boleh tahu apartemen group platinum nomor berapa ya?”.

“Oh, group platinum apartemen 344 lantai 12. Mau bertemu siapa?“.

“Ketua osis, Andrew steward”.

Petugas itu tersenyum ramah

“Oh kalau andrew steward tadi baru saja keluar. Sepertinya ia ke lapangan basket. Karena tadi ia menggunakan pakaian basket. Coba saja anda susul.”

Aku tersenyum manis

“Oh begitu, ya sudah. Terima kasih.”.

Aku melangkah kelapangan basket. Sebelum aku ke lapangan, aku sempat ke café sekolah untuk membeli minuman segar. Lalu aku menyusul Andrew . dari kejauhan sudah terlihat jelas tiga lelaki sedang bermain basket di sana, dan salah satunya Andrew.

Aku menyipitkan sebelah mataku dan menekan tombol polaroidku. Bunyi nyaring polaroid ku terdengar beberapa kali. aku duduk di tempat istirahat pemain basket . Andrew melihat ku dan berlari menghampiriku.

“Valerie? Kau tahu dari mana aku disini?”.

“Tadi aku ke apartemen putra, tapi petugasnya bilang kau sedang berada di lapangan basket. Jadi aku memutuskan untuk menyusulmu kesini. Ini ku bawakan minuman dingin dan handuk”.

Aku memberikan sebotol minuman itu dan Andrew menerimanya.

“Terima kasih, bisa minta tolong lap keringat aku tidak?”

“Oh, iya bo..boleh”.

Aku mengelap keringat Andrew sementara ia meminum minuman dingin itu. Aku melihat wajahnya yang sedang minum. Astaga, kenapa di keadaan keringatan seperti ini dia malah terlihat semakin tampan? Aku tidak pernah mengelap keringat lelaki manapun. Jantungku berdetak kencang. akhirnya Andrew selesai minum dan menaru minumannya di atas kursi

“Aku latihan lagi ya. Kau tunggu di sini. Terima kasih minuman sama handuknya”

Andrew tersenyum dan menepuk pipiku lalu berlari kembali ke lapangan.

Pikiranku seolah-oleh menghilang satu persatu, yang ada diotak ku Cuma beberapa tanda Tanya besar. Dia menyuruhku mengelap keringatnya? Astaga. tidak lama kemudian Andrew datang lagi lalu mengambil handuk dan mengelap keringatnya.

Lalu ke dua temannya datang

“Eh And, Aku deluan ya. Aku mau kerja tugas dulu”.

“Oke.”.

“Bye”.

Tiba-tiba saja hujan turun,

“Sebaiknya kita balik ke apartemen sekarang. Karena sepertinya sebentar lagi hujan deras”.

“Hmm”

Seulas senyuman tersungging di bibir Andrew

“Kamu tahu yiruma?”.

“Ya, tentu saja. Kenapa?”.

“Kau tau tidak lagu dia yang judulnya kiss the rain?”.

“Iya aku tahu, lagu itu bagus.”.

“Kau mau menyaksikan yang namanya kiss the rain?”.

Hujan semakin deras.

Alisku terangkat

“Hah? Maksud mu?”.

Perasaanku tidak enak. Apakah akan ada sesuatu yang di lakukan Andrew kepadaku? Lalu Andrew menunjuk ke sebuah arah tidak jauh dari tempat kami, ada sebuah sepasang kekasih sedang berciuman di tengah hujan

7:00 PMOù les histoires vivent. Découvrez maintenant