Chapter 8 : Because of You

705 36 3
                                    

Aku sedang terduduk, mengikat tali sepatu ku. Hari ini kami akan kembali ke new york. Aku menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Ini semua terasa sangat berat buatku, aku harus meninggalkan kota kelahiranku, bibiku, dan JUSTIN.

Yah, Justin masih berhubungan dengan Hime. That’s all I want. Aku sendiri masih bingung akan seperti apa hubungan mereka dengan jarak berjauhan seperti ini. tapi ya sudahlah, aku tidak pantas mencampuri urusan orang lain.

“Valerie, kau siap? Andrew dan Justin sudah menunggu kita di lobby”

suara lembut Hime membuyarkan lamunanku. Aku berjalan bersamanya menuju ke lift

“hmm.. Him, hubungan mu dengan Justin.. setelah ini bagaimana?”

“bagaimana apanya? Kami masih lanjut. Bukankah kau sendiri yang mengatakan cinta tidak memandang jarak?”

aku menggangguk ragu dan mencoba untuk tersenyum.

“kau sendiri? kapan kalian jadian?”

“Aku? Andrew? Kami Cuma sahabat, tidak lebih”

"ta..”

“tolong, aku tidak sedang ingin membicarakan hal ini”

hime tampak mengangguk.

Dentingan lift memecahkan keheningan. Aku menarik koperku secara pelan dan berhenti disebelah Andrew.

“sudah siap?”

aku hanya tersenyum dan mengangguk. Aku melihat ke arah hime dan Justin

“hei.. kau pucat, kau sakit?”

aku melihat hime memeluk Justin, Justin menoleh kearahku. Kami berdua seperti sedang berbicara tanpa suara.

“Val..”

“eh ya?”

sangking sibuknya aku dengan pikiran ku sendiri, aku tidak mendengarkan Andrew yang dari tadi berbicara denganku.

“kau sakit?”

aku memaksakan seulas senyuman dan menggelengkan kepalaku.

“kau yakin? Kau sudah sarapan?”

“ya, aku baik-baik saja. Lebih baik kita jalan saja ke bus.”

“hmm.. baiklah”

aku dan andrew berjalan ke luar lobby. Belum sampai kami di pintu lobby, Justin berlari ke arahku

“val! Val! Tunggu!”

“kau sendiri? hime mana?”

“dia sudah di bus. Hmm..”

Justin secara tiba-tiba memelukku.

“sampai Jumpah. Jaga dirimu baik-baik”

“kau juga”

ini yang aku butuhkan. Setelah pelukan itu, aku dan andrew kembali melanjutkan langkah kami ke bus. Badanku terasa lebih segar sekarang. Aku duduk di sebelah Andrew. Kami pun kembali ke New York. Aku seperti orang bodoh sekarang, kalau saja Justin sudah benar-benar mencintai Hime, artinya.. Aku harus siap menanggung rasa sakit yang telah ku ciptakan sendiri. tapi, kalau saja tidak.. perasaan Justin dan Hime.. air mataku menetes satu persatu. Aku mempertaruhkan perasaan sahabatku sendiri karena kebodohanku.    

"Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya, Valeri Funrobert selaku Ketua Osis lycee henri-IV senior high school angkatan  tahun 2013/2014. Pada kesempatan ini, izin kan saya untuk mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan bapak-ibu guru selama 3 tahun yang istimewah ini. semua jasa itu tidak dapat kami bayar, tetapi secara pasti kami akan selalu mendoakan bapak-ibu guru agar selalu sehat.terima kasih juga atas pelayanan para staff-staff yang lain. Kami tidak akan melupakan semua jasa kalian. Sekian pidato kelulusan siswa-siswi lycee henri-IV senior high school angkatan 2013/2014. Selamat siang!”.

7:00 PMUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum