Chapter 7 : Last Goodbye

821 33 1
                                    

“hoaamm!! Brrr!!”.

Hari ini suhu sangat dingin, hari ini tepatnya hari pertama di bulan desember, new york bersalju! Itu adalah salah satu hal terindah dalam hidupku, salju. Aku sangat suka dengan salju, mereka itu putih dan tak berdosa. Aku berlari ke jendela, menggerakkan tanganku membuka jendela dan menghela nafas. Ini nafas pertamaku di bulan desember, tidak lama lagi natal. Pohon natal sudah di dirikan dimana-mana. Saat aku sedang memandangi salju, tiba-tiba saja handphone ku berbunyi. Aku menggerakkan tanganku meraih ponselku yang berada di meja. Senyuman tersungging dibibirku saat melihat nama andrew di layar depan ponselku

“I’m waiting for you Under The Mistletoe.”

aku melangkah kan kaki mengambil jaket bulu, spatu booth, topi, dan penutup telingaku ku dan lekas pergi ke pohon natal utama hotel ini. dari kejauhan aku melihat pohon natal yang sangat tinggi dan besar dan pastinya sangat indah. Dan aku melihat Andrew sedang terduduk di bawahnya.

“with you.. shawty with you.. with you Under The Mistletoe. Happy 3rd monthversarry”.

Aku tertawa keras

“haha happy 3rd monthversarry? Aku baru mendengarnya. Hei.. sejak kapan kita pacaran?”

andrew tertawa kecil

“ini bukan merayakan hari jadian kita. Kau tidak ingat? Tepat 4 bulan yang lalu tepat ditanggal ini, pertama kalinya kita bertemu”

“hah benarkah? Aku tidak mengingatnya”.

Keesokan harinya Justin pun datang ke hotel. Aku dan Justin duduk di café hotel itu.

“hmm.. kamu mau ngomong apa?”

“hmm.. kamu ingat hime?”

“iya tentu saja aku ingat. Gadis jepang yang sahabat mu bukan? Kenapa?”.

“hmm.. dia menyukaimu”.

“hah? Ma..maksudmu? Kau tau dari mana?”.

Justin tampak kaget.

“kemarin dia curhat sama aku”.

“ohh.. hmm..aneh, kenapa ia bisa menyukai orang yang baru saja ditemuinya? Lalu? Kenapa kalau ia menyukaiku?”.

“hmm.. kau masih mencintaiku?”.

“hmm.. maksud mu? Hmm.. kau tahu? Hal yang paling sulit untuk dilakukan? Membohongi hati sendiri. aku tidak bisa membohongi hatiku sendiri, dan jawabannya iya”

“kalau begitu, kita sama. Tapi maafkan aku, aku masih lebih mencitai andrew dibanding kamu. Dan kau tahu pasti, kau harus mencari penggantiku”.

Justin tersenyum.

Senyumannya sulit ditebak. Aku tidak tahu apa dia sedang senang apa sebaliknya.

“itu lagi itu lagi.. apa kau tidak bosan membicarakan itu?. Aku saja yang mendengarkannya sudah mulai bosan. Lagian kalau saja aku harus mencari pengganti, tidak harus sekarang kan? Aku masih ingin di kelilingi gadis-gadis cantik saat aku manggung”.

jawab Justin dengan tertawa.

“hmm.. aku mau tanya dan kamu harus janji kamu harus jawab jujur. menurutmu, hime itu seperti apa?”.

“hah? Hahahaha tunggu.. tunggu.. kau sedang menjodohkanku?”.

Justin tertawa.

“ya sudah lah, jawab saja dulu”.

“hmm.. Hime.. Hime baik, manis, cantik, ramah, pintar, kelihatannya sedikit pendiam, polos, aku suka rambut coklatnya. Dan satu hal yang paling aku suka dari dia adalah.. dia belieber. Sama dengan ku.”.

7:00 PMWhere stories live. Discover now