3. XI IPA - 1

Mulai dari awal
                                    

Kemudian focus kembali kepada bu Indah dan Dimas.

"Mana buku nya? Ini tugas nya harus kamu salin" Tanya bu Indah "Oh iya! Maaf bu saya lupa bawa buku untuk mencatat, saya Cuma bawa pensil saja" terang Dimas. Itu memang tugas nya membawa buku, sekretaris hanya mencatat saja.

"Yaudah, Ariel pinjam buku tulis kamu saja, nanti pulang sekolah di kembalikan." Perintah bu Indah. Sagita sontak terkejut dengan nama yang di sebutkan guru itu barusan.

Dia menoleh kearah kananya yang merupakan meja yang paling angker dan enggan di duduki karena berhadapan langsung dengan guru. Namun meja itu ternyata di huni oleh Ariel dan Kiki.

"Di sobek aja ya bu kertasnya buat mereka" tolak Ariel secara sopan. "Jangan sayang sayang kertas kan dari pohon. Jangan kamu sia siakan. Nanti ditulis tugas nya pakai pensil setelah itu bisa di hapus kan? Baru dikembalikan lagi ya sama Sagita" terang bu Indah

"Yaudah iya bu" Ariel menyerahkan buku nya ke Sagita karena memang Gita yang paling dekat dengan posisi Ariel. Ariel menatapnya dingin. Sementara Sagita melemparkan senyum manis nya kepada Ariel. Tapi justru malah melelehkan Kiki, sedangkan Ariel biasa saja.

Yahh senyum gue salah alamat! Batin Gita

Selama Sagita mencatatat secara tak sadar Ariel memperhatikan perempuan di hadapannya. Dengan rambut tergerai lebat, dan kulit putih serta senyuman yang manis. Siapa yang tak luluh melihatnya?

Saat Ariel memperhatikan Sagita. Sagita tak sengaja melirik ke arahnya karena merasa di perhatikan. Sagita tersenyum menangkap basah Ariel yang memperhatikannya. Sementara Ariel masih tak sadar tengah tertangkap basah oleh Gita.

"Cantik" kata Ariel pelan namun masih bisa terdengar oleh Sagita dan Kiki. "Siapa?" Tanya kiki yang berhenti memperhatikan Sagita sejenak. Dan menoleh ke arah sahabatnya.

"Cantik" ulang Ariel seperti tak sadar apa yang tengah dia lakukan. Sagita diam diam tersenyum menyimak. Kiki melihat bola mata Ariel tertuju pada Sagita

"Lo baru sadar dia cantiK?" Tanya Kiki pelan namun terdengar sampai Sagita. "Hah? Siapa?" Tanya Ariel tiba tiba seperti orang yang baru saja sadar habis di hipnotis.

"Sagita kan? Daritadi lo liatin dia, gue juga liatin dia tapi ga sampe begitu Ril. Gue juga tau dia cantik banget tapi respon lu berlawanan sama yang lo lakuin ke dia di toilet" terang Kiki

"Dih! Apaan? Kok jadi Sagita?" Tanya Ariel pura pura tidak tahu "Gausah ngelak! Ketangkep basah juga lo liatin dia ga kedip! Ngomong cantik cantik aja" Kiki terkekeh

"Cantik itu itu" jawab Ariel terbata bata "Itu apa hahaha!" kiki semakin terkikik. Diam diam Sagita juga tertawa menyimak mereka berdua.

"Cantik itu bu Indah!" teriak Ariel tiba tiba yang membuat seisi kelas terkejut. Sagita pun langsung menoleh ke arah Ariel. "Saya memang cantik nak Ariel, walaupun sudah tua gini ga kalah sama Sagita hahahaha" Bu Indah tertawa diikuti seisi kelas yang tertawa, nama Sagita memang sudah diketahui para guru sebagai siswi kelas 10 tercantik di SMA Purnama Indah. Sagita hanya tersenyum dan melanjutkan menyalin tugas nya.

"Sudah bu" ujar Sagita setelah selesai menyalin tugas fisika dari bu Nina. "Yah kok nyalin nya cepet banget? Disini yang lama aja" kata salah satu cowok IPA-1 yang posisinya tak jauh dari meja guru tempat Gita berdiri.

"Iya yang lama aja!" di sauti oleh beberapa anak cowok lainnya hanya di balas senyuman oleh Sagita.

"Hushh! Sudah sudah jangan di godain Sagitanya, kan ga ada Sagita ada saya hahahahaaha" tawa bu Indah. "Saya dan Dimas permisi ya bu" pamit Sagita yang di angguki oleh bu Indah.

Sebelum benar benar melangkah kan kaki keluar dari kelas IPA-1 , Sagita melempar kedipan mata pada kaka kelas cowok yang tadi sempat menggodanya dan membuatnya menjadi salah tingkah.

Saat di perjalanan , Sagita membuka buku Ariel yang bermata pelajaran bahasa Indonesia. Tulisannya rapih, dan nilainya pun baik.

"Ta" Ujar Dimas "Hmm?" jawab Sagita santai masih menatap buku tulis Ariel. "Gue mau nanya serius ke lo" nada Dimas berubah menjadi sedikit gugup, Sagita menoleh menatap Dimas "kenapa?" tanyanya

"Lo mau ga balikan sama gue ta? Gue sayang banget sama lo ta, please ya ta, balikan sama gue ta" Terang Dimas to the point. Sagita tak terkejut, dia memang sudah tau hal ini akan terjadi.

"Gabisa" balas Sagita "Kenapa ta? Karena Adam pacar lo sekarang? Minggu depan dan seterusnya biar gue ta yang menjabat sebagai pacar lo" Mohon Dimas.

"Selain Adam masih pacar gue, minggu depan gue udah punya sasaran lain. Dan bukan lo" jawab Sagita santai. "Ka Ariel ya?" Tanya Dimas lagi yang cukup membuat Sagita berhenti melangkah.

"Kenapa lo ngomong gitu?" Sagita bertanya kembali "Keliatan ta, lo liat dia beda, lo pikir gue ga denger dia ngomong cantik? Bu Indah itu cuman alibi , yang sebenernya dia bilang cantik itu lo ta! Dan gue yakin lo denger dia bilang cantik, abis itu lo senyum senyum pas tau dia liatin lo. Gue liat semuanya ta!" Jelas Dimas panjang lebar.

"Kalo pun itu ka Ariel ga ada urusannya sama lo! Terserah gue mau sama siapa. Lo kan Cuma mantan gue, dan gue ga mau lagi sama lo" jawab sagita kembali berjalan meninggalkan Dimas dibelakangnya.

"Kenapa lo ga mau sama gua ta?" Tanya Dimas yang berjarak 5 langkah di belakang Sagita.

Sagita menoleh melihat Dimas, "Bosen!" jawab Sagita santai dan tak terlalu kencang tapi cukup menusuk pendengaran Dimas. Kemudian Sagita lanjut kembali berjalan. 

I'm a Playgirl [Complited]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang