TIGA PULUH LIMA

24 3 0
                                    

Aldo sebenarnya geli dengan tingkah Tata yang menurutnya lucu. Kini keduanya tengah berada di dalam mobil milik Aldo. Tata memasang wajah cemberut dan Aldo dengan tampang datarnya hanya memerhatikan wajah tunangannya itu. Aldo memberhentikan mobilnya di depan kedai es krim kesukaan Tata.

"Turun yuk" ajak Aldo yang tidak digubris sama sekali oleh Tata

"Kenapa?" tanyanya lagi karena Tata hanya diam di tempat

"Nggak mau es krim?"

Tata hanya diam dengan wajah cemberutnya

"Yaudah. Langsung pulang aja" Aldo hendak menjalankan mobil lagi namun terhenti karena tangannya dicekal oleh tangan Tata

"Jangan. Aku mau es krim" ucapnya dengan nada ketus dan itu membuat Aldo gemas sendiri tapi bukan Aldo namanya kalau tidak bisa menutupinya dengan wajah datar

"Kenapa ngambek?"tanya Aldo untuk kesekian kalinya

"Aku ngambek juga gara-gara kamu"jawabnya setelah itu menggembungkan kedua pipinya

Aldo menaikkan sebelah alisnya. Pasalnya tadi Tata masih baik-baik saja tetapi setelah mengantar Ziko ke rumahnya Tata jadi uring-uringan nggak jelas. Tata jadi diam sepanjang perjalanan dan terus memasang wajah cemberut

"Kenapa?"

"Huhhhh. Kenapa sih tadi pake nganterin tuh monyet. Kenapa tadi nggak diturunin di tengah jalan aja? Atau nggak ya diseret aja dari dalem mobil terus dibuang ke hutan biar dimakan macan sekalian" jawab Tata yang malah membuat Aldo terkekeh

"Kenapa ketawa?" tanya Tata pada Aldo dengan nada ketus

"Emang kamu nggak kasihan sama Ziko?"

"Enggak tuh. Ngapain kasihan sama tuh monyet"

"Sekarang aku harus gimana?" tanya Aldo datar to the point

"Ya_ya nggak tau" ucapnya bingung mencari alasan. Memang Tata pasti selalu dibuat bingung menjawab pertanyaan si manusia batu satu ini

"Yaudah"

"Yaudah gimana?" tanyanya pada Aldo yang kini diam

"Nggak tau"

Tata sekarang bingung sendiri tentang topik pembicaraan mereka.

"Kok nggak tau?" tanya Tata lagi

"Kan tadi kamu bilang nggak tau"

"Nggak tau gimana sih? Udah ah aku mau pulang aja" jawab Tata kesal

Aldo kembali terkekeh

"Jangan ngambek" Aldo mencubit pipi Tata membuat Tata menoleh ke arahnya

"Ntar cantiknya nggak kelihatan" lanjutnya dan berhasil membuat Tata merona

°°°

"Ekhemm" Tata berdehem mencoba mencairkan suasana yang tegang. Bagaimana tidak? Mereka sekarang tengah berada dalam satu meja di kafe. Tata berada di samping Aldo yang dari awal sudah menggenggam erat tangan Tata, sedangkan di hadapan mereka ada Rangga yang menatap Aldo dengan tatapan yang tidak dapat diartikan. Aldo pun begitu, terus menghujani Rangga dengan tatapan dinginnya.

"Begini, kalian pasti udah tau tujuan gue ngajak kalian kesini. Seperti ya_"

"To the point" sela Aldo dengan tampang datarnya.

"Oh oke, sebagai sesama cowok lo pasti ngerti kan Do gimana kalau lo ada di posisi gue. Cowok nggak mungkin ngemis-ngemis cinta ke cewek yang jelas-jelas nolak sicowok walaupun dia sendiri cinta mati sama sicewek. Kecuali sicowok nggak ada harga dirinya" Rangga melirik ke arah Tata yang saat ini menunduk.

ARIENTA(New Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang