~ 2. perlindungan

717 35 0
                                    

Tapi saat semuanya berubah
Kau jauh dari ku
Pergi tinggalkan ku

...

"Bella... "

"Bella... "

Arkan menyusuri koridor sekolah yang mungkin dilewati gadisnya

"Arkan" Panggil Nicky yang berusaha menghentikan langkah gila sahabat nya itu

"Arkan udah stop, lo nggak bakalan dapet apapun"

Arkan tak menggubris pertanyaan itu, ia malah semakin mempercepat langkahnya yang sekarang menuju kantin

Arkan menatap satu persatu murid yang ada dikantin itu dengan nafas tersenggal dan tatapan liarnya

"Sadar Ar, itu cuman halusinasi lo doank"

Arkan menghentikan langkahnya, menatap dua sahabatnya dengan tatapan berbeda

"Tapi gue yakin kalo itu nyata"

Nicky menghela nafas berat lalu mendekati Arkan

"Bella udah nggak ada Ar, kita sendiri yang nguburin jasadnya"

Arkan tak peduli lagi pada image nya sekarang, kaki pria itu lunglai jika mengingat kejadian 2 tahun lalu itu

"Lo benar Nick, tangan gue sendiri yang nguburin jasad Bella" Balas Arkan lirih

"Lo harus mulai belajar ngikhlasin Bella, biar dia juga tenang disana"

Air mata Arkan menetes berasamaan dengan hatinya yang terasa nyeri saat kenyataan pahit yang harus ia hadapi begitu berat

"Gue kangen lo Bell" Lirih Arkan s

...

Hari pertama Gerald dan Diva dikelas sangat sederhana, perkenalkan nama dengan wajah datar mereka dan penampilan yang terkesan bahwa mereka Badboy dan Badgirl membuat semua orang tersenyum kikuk kecuali gadis dengan rambut terurai sedang menatap mereka dengan senyuman merekah

"Silahkan duduk"  Ucap sang guru

Diva dan Gerald mengedarkan pandangan nya keseluruhan kelas dan berhenti di bangku pojok depan sebelah kiri

" Minggir " Titah Gerald dingin dengan tatapan tajamnya pada siswa yang duduk disana

Jam pelajaran dimulai seperti biasa tenang dan membosankan hingga akhirnya bel tanda kemenangan untuk semua siswa berbunyi

"Ge, kamu ngerasa nggak sih kalo cewek yang ada disamping kamu dari tadi ngeliatin kita? "

Gerald memutar kepalanya dan benar bahwa ia mendapati seorang siswi menatap mereka, mungkin dari tadi

" Ada yang salah? " Tanya Gerald dingin

Gadis itu tambah merekahkan senyum nya

"Laura qesha Azqia, panggil aja Laura" Ucap gadis itu menyebutkan namanya dan dengan senang hati mengulurkan tangannya

Gerald menatap tanggan itu hampa dan menarik tangan Diva lembut keluar kelas

"Yah... Laura ditolak"

"Ah tapi it's ok lah, next time pasti Laura bisa kenal sama mereka berdua"

Laura tersenyum merekah dan berjalan perlahan menuju kantin

...

Gerald mengumpulkan semua teman temannya di basecamp tanpa sepengetahuan Diva

Dia Arkanku [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang