Tak seharusnya

108 3 6
                                    

Cahaya mentari menerobos masuk ke dalam kamarku. Tanpa ijin, iya, dia benar benar lancang sudah membangunkan ku pagi ini dari mimpi indah ku. sudah bukan suatu hal yang aneh lagi. Karena hampir setiap hari aku memimpikan bertemu orang yang aku sayang di taman.

Sambil mengusap-usap mata, aku bangkit dari Kasur ini menuju ke kamar mandi. Baru dua langkah menjauh dari Kasur, sudah ada suara yang menarik ku untuk kembali ke sana.

Ddrrtttt Drtttt

Suara handphone ku.

Ada pesan yang masuk rupanya

Line

Selamat pagi sayang

Hanya aku baca, belum sempat aku membalasnya karena aku sudah hampir telat untuk pergi ke kampus

Astaga!!!

// Di tengah kemacetan kota Bandung

Hhukkk huukkk...

Aku benci asap, meskipun aku tidak punya sakit asma tapi rasanya aku tidak bisa bernafas ditengah kemacetan

Mengawali hari dengan bersyukur dan tersenyum membuat hari ini sangat good mood sepertinya. Aku suka bernyanyi, tapi ehmmm aku tidak bisa bernyanyi karena suara ku tidak sebagus brisia Jodie, aku selalu bersemangat ketika ada jam kuliah pagi dibandingkan saat siang hari, hingga ingin rasanya aku membolos saja haha.

Umurku 19 tahun, tapi jika kamu bertemu denganku pasti kau akan mengira bahwa aku bocah smp. Menyebalkan memang. Punya tubuh yang tidak tinggi dan pipi tembem selalu membuat orang orang mengira bahwa aku masih anak anak. Sama seperti orang yang mengririmi pesan kepada ku pagi tadi.

Dia yang selalu mengomel ketika aku telat makan saat malam hari. Sebenernya bukan telat tapi memang aku saja yang tidak suka makan malam hari.

Drrtttt Drtttt

Jika kau menebak itu dering pesan masuk, itu salah

Itu dering telepon

"what? Siapa nih?"

keasyikan mengobrol denganmu membuat ku tidak sadar kalau ada yang meneleponku

"Halo"

"kamu lagi dimana? Kenapa tadi pesanku Cuma di read doang? Kamu udah sarapan kan?"

"pak kalo nanya satu satu pak, saya bingung jawabnya"

" yauda jawab"

"maaf ya sayang, aku tadi buru buru jadi nggk sempet bales chat kamu"

"nggk sarapan juga?"

"engga hehe"

"tuh kan. Selalu deh. Udah dibilangin juga harus sarapan" celoteh nya tak henti henti

"ariiinnnnn" teriakkkk dinda dari parkiran kampus

" sayang bentar bentar aku dipanggil temenku nih nanti disambung lagi, kamu semangat ya buat hari ini love youuu"

Tuuuttt tuuttt (sambungan terputus)

Belum sempat andi menjawab sudah dimatiin oleh arin

"rinnn" sapa dinda

"woii" balas arin

"masuk kelas yuk"

" eh bentar bentar"

"ngapain?"

"ke kantin dulu yuk gue laper belum sarapan"

"KEBIASAAN!!" Seru dinda sambil memukul kepala arin

~PULANG

Line

"sayang, aku jemput ya pulangnya" katanya

"engga usah, kan kamu masih kerja" aku mengelak

"hehe iya, yauda kamu hati hati ya"

"iya makasih :)"

Aku tahu, dia hanya basa basi saja menawarkan untuk menjemputku, bukan nya aku berburuk sangka tapi memang kenyataannya begitu. Dari awal pacaran juga selalu begitu. Nggak pernah tuh keluar bareng, hangout, nge mall. Atau ngopi kek. Padahal tuh ya aku sama dia banyak banget kesamaannya. Sama sama suka olahraga, suka nonton bola, suka minum kopi, suka nonton film. Tapi di hubungan kita kesamaan itu nggk ada manfaatnya. Nggk pernah tuh kita nonton bola bareng. Padahal pengen banget nribun persib bareng ceunah

Dia kalau nonton bola sama temennya, padahal ya aku kasih tau. Dapetin cewek yang suka nonton bola itu susah apalagi yang mau diajak nribun. Ini si andi, udah dapet yang kayak gitu malah disia siain dasar dia mah.

Kadang juga bosen dengan hubungan ini, kok ya gini gini aja nggk ada yang special nya. Nggak ada tujuan yang ingin di raih bareng bareng. Iya aku tau aku kuliah dan dia kerja. Tapi sebenernya masih banyak banget waktu luang kalau memang mau memanfaatkan.

Sering juga aku banding-bandingin dia sama yang ada di masa lalu ku. Yang nggak bisa dipungkiri kalau aku masih sering rindu dengannya.

Line

"Sayang"

"hei ada apa? Aku masih lembur nih"

"Yauda deh nanti aja"

"loh bilang aja sekarang gapapa"

"engga deh, nanti ganggu kamu nya"

"engga kok, aku telepon ya"

Di telepon~

"kenapa kenapa sini cerita" tanya nya penuh cemas

"aku inget masalalu ku"

" it's oke babe, kita nggk mungkin bisa lupain begitu aja masalalu kita"

Dia emang cowok yang baik banget sumpah

"aku pengen lupain tapi gabisa"

"nggk harus dilupain sayang, tapi di simpan sebagai pembelajaran ya"

"aku mau cerita soal dia ke kamu"

"dia siapa?" tanya nya

"masa lalu ku"

"mantan kamu?" kali ini dia menggunakan nada yang lebih tinggi

"boleh?" tanyaku khawatir

"oke, aku akan dengerin"

"jadi, dulu sebelum kamu, ada orang yang memasuki kehidupanku tanpa aku suruh, dia datang dengan cara yang sangat tidak terduga, waktu aku diberi tugas saat SMA mengunjungi pameran bersama temanku, dompetku terjatuh disana"

Aku diam beberapa menit untuk mencoba mengingat semuanya.......

"lalu? " tanya nya

Lalu apa nih... Hayooo
Tunggu kelanjutannya guys....

UnforgettableWhere stories live. Discover now