"Kali ini kau takkan kubiarkan begitu saja"bathin Myungsoo.

"Anda memanggilku sajangnim?" Tanya Jiyeon ramah.
"Atas dasar apa kau meneriaki Suzy dengan sebutan jalang?". Wajah dingin dan datar penuh emosi benar benar tergambar jelas diraut wajah Myungsoo.
"Apa dia mengadu padamu? Itu semakin membuatnya terlihat rendah dimataku". Jawab Jiyeon santai. Ia duduk di hadapan Myungsoo dengan angkuh. Myungsoo semakin emosi dibuatnya
"Kau siapaku sehingga berani bersikap demikian pada yeojaku. Justru itu membuatmu terlihat menyedihkan dimataku"
"Mworagu? Menyedihkan? Kim Myungsoo kita sudah...."
"Tidak ada perjodohan antara kau dan aku. Jika kau masih membuat pengakuan yang mengganggu ketenanganku dan Suzy,aku pastikan akan menarik semua sahamku dari perusahan ayahmu". Ancam Myungsoo.
"Neo.."
"Kka, keluar dari ruanganku sekarang juga. Melihat wajahmu membuat emosiku semakin buruk". Jiyeon benar benar merasa tidak dihargai. Wajahnya memerah dan matanya berkaca kaca. Ia meninggalkan ruangan Myungsoo dan membanting pintunya dengan kasar.
"Benwr benar tak tertolong". Gumam Myungsoo.

****
Nenek Kim langsung meminta sopirnya keluarga untuk membawanya menuju kantor dimana cucunya bekerja.
Setelah mendapat telepon dari Jinyoung yang mengatakan bahwa Suzy mendapat serangan dari Jiyeon karena kabar kencannya dengan Myungsoo.
Ia benar benar ingin membuktikan sendiri perlakuan yang diberikan Jiyeon kepada Suzy agar benar benar merelakan Jiyeon dan merestui hubungan Suzy dengan Myungsoo.

Setibanya di lobi kantor,semua membungkuk hormat padanya. Ia berjalan angkuh menuju ruangan Suzy yang sudah disebutkan Jinyoung.
Kim Sung Ryung, atau nenek menghentikkan langkahnya saat melihat pemandangan yang tidak mengeenakkan untuknya.

Kim Sung Ryung, atau nenek menghentikkan langkahnya saat melihat pemandangan yang tidak mengeenakkan untuknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa yang kau lakukan pada cucu menantuku?" Tanya nenek Kim dengan tegas. Seketika keheningan menghantui ruangan tersebut. Semua menunduk takut pada yeoja paruh baya yang tetap terlihat menawan walau telah memiliki cucu.
"Haramoni". Cicit Jiyeon. Nenek Kim mendengus kesal padanya karena barusan menyaksikan secara langsung perlakuan kasar Jiyeon pada Suzy. Suzy hanya menunduk malu karena penampilannya saat ini sangat kacau. Rambutnya sudah tersiram kopi dan meninggalkan noda di kameja putihnya. Naeun dan Soojung kini membantu Suzy membersihkan sisa kopi di rambutnya.
"Aku tanya apa yang sudah kau lakukan padanya?" Tunjuk nenek Kim pada Suzy. Ia bisa melihat ujung mata Suzy telah mengeluarkan airmata,tapi yeoja itu terus menunduk
"Jesongmida nenek Kim atas kekacauan ini. Anda bisa menuntutku". Ucap Suzy dengan suara bergetar menahan panas di kulit area lehernya. "Jesongmida aku harus permisi" pamitnya kemudian meraih tasnya dan berlalu dari hadapan mereka. Soojung dan Naeun tidak bisa menyusul Suzy karena masih dijam kerja.
"Masih tak ingin menjawab?"
"Aku hanya ingin memberinya peringatan karena sudah mencoba menggoda Kim Sajangnim"
"Salahnya dimana jika menggoda kekasihnya sendiri?" Jiyeon mengepalkan tangannya kesal mendapat pertanyaan demikian dari nenek Kim. Ia melirik ke sekitarnya dan semua memandangnya sinis terlebih Soojung dan Naeun. "Kau pikir aku senang melihat sikap seperti ini? Beruntunglah Myungsoo mendapatkan yeoja yang tepat. Tidak sepertimu yang terlihat menyedihkan". Setelah berkata demikian nenek Kim langsung meninggalkan kantor dan menyuruh bawahannya untuk mencari tahu keberadaan Suzy.

Beautifull LieWhere stories live. Discover now