Sedang apa dia disini saat malam seperti ini. Pikirku.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyaku dan membuat dia berbalik dengan senyuman yang sangat aku rindukan.

"Menunggumu," jawabnya tanpa menghilangkan senyumannya.

"Karena Donghyuk yang menghubungimu? Setelah ini jangan pedulikan dia." Aku mengalihkan pandanganku ke arah lain.

"Tidak apa-apa. Aku tidak ma-..."

"Biar aku panggilkan taksi, ini sudah malam. Kau harus segera pulang." Aku berusaha untuk tidak peduli bagaimana raut wajahnya sekarang tapi aku merasa bersalah karena aku yakin aku membuatnya kecewa.

"Hanbin-ah ...." panggilnya yang membuat jantungku kembali berdetak dengan cepat setelah sekian lama.

"Dengarkan apa yang kukatakan, kau harus pulang." Aku menatapnya datar, tatapan yang tidak pernah aku berikan padanya sejak awal hingga akhirnya berpisah.

💚❤

5 menit kami menunggu taksi datang, selama itu pula tidak ada yang berbicara diantara kami walaupun hanya sekedar berbasa-basi.

"Pulanglah," ucapku setelah taksi sudah berhenti di depan kami dan aku membukakan pintu untuknya.

Aku melihat matanya yang berubah sendu. "Jangan pikirkan aku. Aku baik-baik saja."

Bohong. Sebuah suara merasuki kepalaku, bagaimana bisa aku baik-baik saja kalau faktanya seakan-akan aku tak bisa hidup tanpanya. Perasaan ini benar-benar membunuhku secara perlahan.

Entah apa yang membuatku begini tapi aku membuntuti taksi yang dinaiki Sooyoung untuk memastikan bahwa dia pulang dengan selamat.

Setelah beberapa menit, aku memberhentikan mobilku beberapa meter dari tempat tinggalnya memperhatikan gadis yang aku cintai dari kejauhan.

Dia berdiri cukup lama di luar sambil menundukkan kepalanya dan tak lama aku melihat bahunya bergetar. Dia menangis.

Dia menangis karena aku. Kupikir hanya aku yang merasakan kesakitan ini, kupikir dia baik-baik saja setelah perpisahan itu. Tapi bodohnya aku tidak bisa datang kembali padanya walaupun aku ingin. Aku takut, aku hanya akan melukainya seperti dulu.

Seperti pengecut, aku memutar balik mobilku dari area rumahnya. Dari kaca spion, aku masih bisa melihatnya menangis tersedu-sedu.

Perpisahan tidaklah semudah itu. Berpisah, saling melupakan, berpikir positif bahwa semuanya baik-baik saja, tersenyum bahkan tertawa. Aku tidak bisa seperti itu. Berpisah dengannya adalah hal yang tidak pernah aku inginkan tapi faktanya itu terjadi setahun yang lalu, sedetik pun aku tidak bisa melupakannya, seperti kata Donghyuk bahwa aku tidak pernah baik-baik saja setelah berpisah dengannya, tersenyum saja sangat sulit apalagi tertawa.

Tapi bagaimana jika hari yang aku takutkan itu tiba? Hari dimana dia akan bersama pria lain. Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, apakah aku akan sanggup melepaskannya seutuhnya?

Bodoh! Bodoh! Bodoh!

💚❤

"Kenapa masih disini?" Aku bertanya padanya dan dia menegakkan kepalanya.

"Kau sendiri kenapa bisa ada disini?" Dia berbicara dengan air mata yang masih mengalir dari matanya.

"A-aku tid-..."

Dia langsung memelukku, tangisannya semakin kencang. Begitu pun dengan jantungku yang berdetak dengan kencang jika dia berada di dekatku. Tangan kananku terangkat, menepuk-nepuk pelan punggungnya. Andai saja waktu bisa kuhentikan, aku ingin seperti ini tanpa harus melepaskannya.

"Aku rindu padamu," ucapnya dan membuatku semakin mengeratkan pelukanku.

"Hmm," ucapku singkat.

Aku juga. Bukankah aku pengecut? Aku hanya bisa membalasnya di dalam hatiku.

"Hanbin-ah, maafkan aku." Dengan suara yang beradu dengan isak tangis dia meminta maaf atas apa yang sebenarnya bukan kesalahannya.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Semuanya sudah berlalu." Ucapku sambil berusaha menenangkannya.

Hari berganti hari, musim pun berganti. Tapi perasaanku padanya tidak pernah terganti. Ada apa denganku? Apa aku terlalu mencintainya? Mungkin seharusnya aku tidak mengikuti apa keinginannya untuk berpisah denganku. Seharusnya aku tidak pergi dari hadapannya begitu saja, walaupun dirinya meminta. Seharusnya, aku masih menggenggam tangannya. Seharusnya ....

Seharusnya perpisahan itu tidak pernah terjadi.

💚❤

2/4

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

❤ 많이 사랑해주세요 ❤

❤ 많이 사랑해주세요 ❤

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
JOYOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz