"Aku menyukaimu." Aku mengatakannya tanpa basa-basi, tanpa membiarkannya berbicara terlebih dahulu.

"Aku ingin kau menjadi kekasihku."

Dia membulatkan matanya, mungkin dia berpikir aku adalah seorang pria yang bersikap seenaknya tapi inilah aku. Aku tidak ingin apa yang aku suka dimiliki oleh orang lain dan gadis ini adalah seseorang yang aku suka. Sejak kapan? Sejak pertama kali aku melihat senyumannya.

"Kita bahkan baru bertemu, bagaimana mungkin kau menyukaiku secepat itu?" Dia mengerutkan dahinya dan kedua tangannya menggenggam gelasnya kuat-kuat.

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Aku hanya membutuhkan satu detik untuk menyukaimu, tepatnya saat kau datang dengan senyumanmu. Jadi jangan salahkan aku yang begitu cepat menyukaimu tapi salahkan dirimu sendiri yang memiliki senyuman seperti itu."

Apakah yang aku ucapkan tadi sebuah rayuan? Tentu saja bukan. Itu fakta.

Lalu dia meneguk habis minumannya.

"Bagaimana? Kau tidak punya kekasih, kan? Kalau kau punya kekasih pasti kau tidak akan membuat lelucon seperti tempo hari." Aku menyandarkan tubuhku di kursi sambil menatapnya dengan santai tapi dia hanya menundukkan kepalanya, pasti dia merasa bingung.

"Dan aku tidak ingin memberimu waktu, ah mungkin aku akan memberimu waktu 3 detik."

"A-apa?" Dia langsung menegakkan kembali kepalanya.

"1 ...."

"2 ...."

"3 ...."

"Tu-tunggu kau terlalu cepat," ucapnya dengan gelagapan.

Aku menggenggam tangannya dan tersenyum lembut padanya. "Terima kasih karena sudah menjadi kekasihku."

Tatapan matanya berubah sayu tapi aku berjanji aku akan membuatnya jatuh cinta padaku, secepatnya.

"Aku tidak akan pernah menyakitimu," lanjutku.

Kalimat itu seharusnya aku tepati, kan? Tapi nyatanya tidak. Hubungan kami awalnya baik-baik saja, bahkan melebihi harapanku dan dia juga mencintaiku. Tapi masalahnya ada padaku, masalahku yang tidak bisa memberikan waktu untuknya.

Selama kami berkencan tidak ada yang percaya bahwa kami sudah berkencan 2 tahun lamanya, termasuk Donghyuk. Bahkan anak itu menganggap Sooyoung terlalu takut padaku, maka dari itu dia bertahan denganku. Tapi aku tegaskan, Sooyoung mencintaiku.

💚❤

"Akhirnya kau memiliki waktu untukku," ucapnya dengan tatapan sendunya yang kurasa selalu terlihat di wajahnya.

Saat itu aku tidak tahu sudah berapa lama aku tidak melihat wajahnya. 1 minggu, 2 minggu? Atau mungkin 1 bulan, aku benar-benar tidak tahu.

"Maaf, pekerjaanku sangat banyak." Dan hanya itu yang bisa aku katakan. Benar-benar bodoh, bukan?

"Bahkan di hari libur?" tanyanya.

JOYWhere stories live. Discover now