Keping Kesebelas: Kecewa

8 5 0
                                    

Sosok itu menoleh, mata hitam menawannya menatap Tania dengan penuh kelembutan yang haqiqi *plak* lalu sosok tersebut pun tersenyum kecil yang diarahkan ke perempuan utama kita.

"Hai, rubah kecil."

.

.

"REIII!!" Tania segera menghamburkan diri ke pelukan Reiki. Dia kangen sekali!

"Apa kabar rubah kecilku?" Tanya Reiki kepada Tania yang masih memeluknya erat.

"Bhuuuu, kenapa tidak mengabariku kalo mau kesini?" Reiki mencubit pipi Tania yang menggembung itu sambil meminta maaf.

"Aku sekarang pindah ke Jakarta karena udah bosen di Perancis." Jelas Reiki sambil menyombongkan diri.

"Ih sombong banget sihhh." Akhirnya mereka berbincang-bincang untuk melepas rindu.

Reiki Faresta Alterio, cowok ganteng dan super tajir yang merupakan tetangga Tania semasa kecil. Pernah tinggal di Perancis selama 6 tahun karena orangtuanya ingin mengurus perusahaan mereka yang sedang krisis disana. Umurnya 4 tahun lebih tua dari Tania.

"Jadi kamu pindah kuliah dong?" Tanya Tania yang sekarang sedang mengantar Reiki menuju kantor kepala sekolah.

"Ettss aku baru aja lulus. Lagian aku kesini mau jalan-jalan sambil mencari sesuatu." Terang Reiki. Tania hanya membulatkan mulutnya.

"Nah, ini ruangannya. Aku gabisa nemenin soalnya ada try out hari ini." Kata Tania.

"Oke gapapa, nanti mau aku anter pulang gak?" Tawar Reiki.

"Mmmm, oke boleh, aku pergi dulu ya, bye Rei!" Kata Tania sambil melambaikan tangannya.

"Bye, rubah kecil." Kata Reiki sebelum mengetuk pintu ruangan kepala sekolah.

.

.

.

Tania POV

Gua seneng banget Rei dateng huwaaaaa, tapi kenapa gak bilang-bilang dulu sih? Bhuuuu. Kan gua deg deg an banget tadi. Aaaaaa pasti muka gua merah banget ini! Akhirnya dia dateng juga. Akhirnya gua bisa bilang ke dia.

DRAP

DRAP

Gua pun sampai dikelas tercinta, dan langsung duduk disebelah Ermina. Ugh, mager belajar lagi. Akhirnya gua tidur ala ala superman diatas meja.

"Tan, kok tidur sih?" Ermina nyolek-nyolek bahu gua. Untung lagi seneng.

"Hmmm, mager belajar. Ngantuk!" Gua ngomong ngasal aja deh biar bisa tidur.

"Ohh, yaudah ntar gua bangunin." Kata Ermina.

Tania POV End

.

.

Reiki sedang duduk dibangku taman sekolah selagi menunggu rubah kecilnya pulang. Setelah berbincang dengan nenek gadis itu, ia memutuskan untuk mengitari sekolah. Ia mengeluarkan ponselnya kemudian menelpon seseorang.

Sedang serius-seriusnya menelpon, tiba-tiba ia dikagetkan dengan Tania yang berteriak dari belakang. Langsung saja Reiki menjitak kepala mulus rubah kecilnya.

CTAK!

Perempatan merah langsung menghiasi kening Tania. Dia tidak terima jika dirinya dijitak oleh orang tersayangnya. Walaupun memang awalnya dia yang salah karena mengagetkan Reiki.

"Bhuuuu! Kenapa kamu jitak aku sih!?" Protes Tania yang mengelus-elus kepalanya.

"Salah siapa yang ngagetin aku duluan hmm?" Balas Reiki sambil menyimpan kembali gawainya.

Tania tiba-tiba penasaran dengan siapa Reiki berbincang ditelpon, gak biasanya dia telponan dengan seseorang.

"Tadi kamu telponan sama siapa sih?" Tanya Tania tanpa pikir panjang. Reiki pun tersenyum. Entah kenapa perasaan Tania mendadak tidak enak.

"Oh iya, aku lupa mau bilang ke kamu." Kata Reiki yang kembali mengambil gawainya sambil mencari-cari foto seseorang.

"Aku mau ngasih tau ke kamu kalo calon kakak ipar kamu mau kesini. Nih orangnya!" Reiki menjelaskan dengan semangat tak lupa memperlihatkan seorang perempuan cantik dengan rambut cokelat bergelombang yang sedang tersenyum manis difoto tersebut.

DEG!!!

Mata Tania mulai berkaca-kaca dan hatinya terasa sangat sesak setelah mengetahui kenyataan ini. Dengan cepat dia menghapus air matanya yang sedikit keluar sebelum terlihat oleh Reiki.

"Waw, cantik sekali dia." Kata Tania yang mencoba untuk ikut terlihat senang dengan kabar yang disampaikan Reiki tadi.

"Tentu saja! Dia sangat manis dan baik hati, setiap tingkahnya membuat hatiku berdebar-debar! Aku sangat menyayanginya." Kata Reiki sambil tersenyum. Tania tidak pernah melihat senyum Reiki yang seperti itu selama ia berteman dengannya.

Saat itupun Tania tau bukan dia wanita yang diinginkan Reiki untuk berada disisinya sebagai orang spesial dalam hidupnya. Dengan perasaan sesak dia mencoba menenangkan diri.

"Eh! Tiba-tiba aku disuruh nenek untuk keruangannya. Mungkin agak lama. Kamu duluan aja Rei. Gapapa kan? Padahal kamu udah nungguin aku." Kata Tania yang berpura-pura menyesal ke Reiki yang sudah menunggu dirinya tak lupa ia mengeluarkan gawainya supaya terlihat natural.

"Ah? Begitukah? Mmm oke gapapa. Mungkin lain kali kamu bisa temenin aku atau sekalian aku kenalkan dengan Teresa." Kata Reiki yang mencoba mengerti keadaan.

'Teresa? Nama yang cantik seperti orangnya.' Batin Tania sedih

"Mmm maaf ya Rei. Aku pergi dulu ya sebelum nenek ngamuk." Kata Tania sambil mengatupkan tangannya kemudian berlari kembali kearah gedung sekolahnya.

Tanpa bisa ditahan lagi air mata meluncur mulus dipipi Tania yang masih berlari kearah yang berbeda dari ruangan neneknya. Ia berlari menuju atap sekolah.

BRAKK!!!!

Tania langsung mendobrak pintu malang tersebut dan seketika mendudukkan dirinya disana sambil menangis tersedu-sedu dengan tangannya memegangi dadanya yang bertambah sesak.

Dean yang sedang tidur disisi lain atap merasa terganggu dengan suara tangisan seorang perempuan. Ia pun akhirnya bangun dengan niat memarahi orang tersebut namun langsung diurungkannya ketika tahu bahwa Tania yang sedang menangis.

"Tan? Lu kenapa nangis?" Tanya Dean yang berjalan menghampiri Tania yang kaget dengan keberadaannya.

"Hiks, gua hiks gapapa kok." Tania pun mencoba menghapus air matanya yang terus menerus mengalir deras.

Tak tega dengan keadaan perempuan dihadapannya, akhirnya dengan ragu Dean memeluk Tania lembut, tak lupa tangannya mengelus kepala Tania yang dengan pasrahnya menerima perlakuan laki-laki tersebut.

"Sttt, keluarin aja semuanya, gua ada disini nemenin lu." Kata-kata tersebut pun membuat Tania bergetar dan kemudian balas memeluk Dean sambil menangis kembali.

Sore itu pun berjalan lambat bagi Tania dan Dean.

.

.

To Be Continue

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 28, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Unpredictable LoveWhere stories live. Discover now