Part Nine

3.5K 835 45
                                    

Alea, Cass, Ivy dan Elis sedang berada di ruang serba guna, mereka masih cukup terkejut dengan pengakuan Adrian yang tiba-tiba. Terutama Alea, ia sama sekali tak menyangka.

"Apa kalian tahu mengenai hal ini sebelumnya?" Alea pada akhirnya buka suara. Ia tidak bisa menahan rasa penasaran yang memuncah di dada.

Elis menggeleng. "Tidak banyak yang kami tahu tentang kehidupan anggota sebelum bergabung ke sini."

Ketiganya larut dalam lamunan masing-masing.

"Aku tak menyangka Mr. X memasukan seorang mantan pembunuh bayaran ke dalam tim!" Ivy tak habis pikir, terlihat jelas bagaimana ia begitu syok dengan fakta yang baru saja didapat.

"Tapi Minseok bilang kalau di antara kalian adalah orang-orang terlatih." Alea mulai merasa sangsi.

"Harus diakui bahwa seorang pembunuh bayaran merupakan bagian dari orang terlatih itu, Alea." Cass berujar yang disetujui oleh Elis dengan sebuah gestur tangan.

"Aku pikir orang terlatih itu adalah seorang agen, detektif atau mantan polisi dan tentara."

"Adrian pernah menjadi seorang bodyguard andalan salah satu perusahaan keamanan terbesar di China yang diseleksi dengan ketat." Elis kembali angkat suara. "Ia juga merupakan salah satu orang yang paling diandalkan di dalam tim. Kemampuannya dalam menyamar, menggunakan senjata dan bertarung dengan tangan kosong termasuk yang paling baik di sini."

"Bagaimana kau tahu soal masa lalunya?" Alea bertanya.

"Peter berkewarganegaraan China, sama seperti Adrian. Ia cukup mengenal sosok Adrian. Ia menceritakan kisah Adrian kepadaku dan juga Minseok."

"Kisah tentang Adrian yang membunuh kekasihnya sendiri di dalam program survival?" Cassandra memastikan.

Elis mengangguk mengiyakan, sementara Alea terhenyak karena baru mengetahui fakta lain dari Adrian.

"Membunuh kekasihnya? Yang benar saja?" Alea sama sekali tidak menutupi keterkejutan di dalam nada suaranya.

Cass menghela napas. "Maafkan aku Alea karena telah membiarkanmu dilatih oleh pria tidak punya hati seperti dia, tapi kau bersikeras untuk tetap dilatih olehnya."

Alea tidak dapat berkomentar banyak, masih separuh tidak percaya dengan pernyataan teman-temannya.

"Mengabaikan masa lalu Adrian, usahanya dalam melatih Alea terbukti berhasil." Elis berpendapat.

Ivy mendongak, menatap foto timnya yang terpajang di dinding ruang serba guna. Di sana mereka semua tersenyum dengan begitu indahnya karena baru saja mengungkap kasus sindikat penipuan yang mengatasnamakan Tel. Inc, sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar. Hanya Adrian yang berekspresi datar.

"Sesuatu pasti telah terjadi padanya," simpul Ivy.

"Maksudmu?" tanya Cassandra dengan heran.

"Kita tidak pernah mengetahui detail kehidupannya di masa lalu bukan? Kita tidak berhak menghakiminya."

Alea tenggelam dalam lamunannya. Di dalam hati ia menyetujui pendapat Ivy, karena menurutnya jika Adrian benar-benar tidak mempunyai hati, tentunya Adrian tidak akan repot-repot melatihnya secara bertahap seperti ini.

"Baiklah, kita tutup topik mengenai Adrian, dan melanjutkan diskusi mengenai siapa yang pergi ke Kangwun Land." Elis mengubah topik pembicaraan.

Menurut Adrian para pembunuh bayaran itu berbasis di salah satu kawasan hiburan yang berkedok kasino dan juga hotel, yaitu Kangwun Land. Beberapa transaksi dimulai dari sana, sehingga mereka harus pergi ke sana guna menyelidiki lebih jauh mengenai kasus ini.

Enigma - EXOWhere stories live. Discover now