5

60 13 0
                                    


Mungkin memang tuhan sudah mentakdirkan lo buat selalu ada di kehidupan gue yang suram-rara

***

-sore

Sore ini rara berjalan jalan ke taman untuk menghilangkan suntuknya. Banyak orang yang berlalu lalang sambil bercanda ria dengan keluarga, sahabat atau pacar nya. Hanya dia yang berjalan sendiri. Karna lelah berjalan ia pun duduk di salah satu bangku kosong yang di sediakan taman.

"hih! Kenapa sih mereka bahagia banget sama keluarganya. Kenapa gue nggak bahagia? Sebesar apa sih dosa gue harus dapet takdir kek gini!" tanpa disadari oleh rara. Ada seseorang yang dari tadi mengikuti nya, bahkan mendengarkan curahan hatinya.

"hey. Kenapa sedih?" tanya laki laki itu, rara terkejut bukan main. Yups! Dia adalah RAFFANDRA ADITYA NARENDRA. Laki laki yang sempat berdebat dengan rara.

"heh lu. Ngagetin aja sih. Untung gue gk punya riwayat jantung. Kenapa sih dimana pun gue berada selalu ada lo. Lo itu kek setan tau nggak!" maki rara

"ya nggak tau juga sih. Mungkin tuhan udah mentakdirkan gue buat selalu ada di deket lo"

"jijiq pake khi tau nggak!" ucap rara sambil bergidik geli.

"btw kenapa sih lu tadi gue denger lu kek iri gitu sama keluarga yang lagi bahagia itu?" tanya raffa penasaran.

"siapa yang iri coba? Buat apa gue iri? Nggak penting juga kalik!" ucap rara

"nggak usah boong lu. Kalo lu mau ngeluarin unek unek lo. Lo bisa cerita ke gue ra" ucap raffa lembut

"paan sih lo. Gue nggak bisa cerita masalah gue ke sembarang orang." ucap rara.

"yaudah sih kalo nggak mau cerita. Daripada disini lo iri keluarga sana keluarga sini mending lu ikut gue." ajak raffa

"kemana?" tanya rara.

"beli es krim" ucap raffa membuat mata rara berbinar binar.

"beneran? Ayooo" ucap rara sambil menarik tangan raffa. Raffa hanya tersenyum

"bang es krim nya tiga ya" ucap rara pada penjual es krim.

"buat siapa aja sih ra? Kan kita cuma berdua." ucap raffa.

"yang satu buat lo yang dua buat gue" ucap rara sambil nyengir dan membuat raffa gemas. Raffa tersenyum hangat

"berapa bang?" tanya raffa

"lima belas ribu aja mas" ucap penjual es krim

"nih bang. Makasih ya bang" ucap raffa sambil menyodorkan uang nya

"nih" ucap raffi sambil menyodorkan dua eskrim untuk rara. Rara menoleh dan mengembangkan senyumnya

"yey makasih ya rapa" ucap rara girang sambil mengambil eskrim nyaa.

"yaudah yuk duduk" ajak raffa. Rara mengangguk sambil memakan eskrim nya. Setelah mereka duduk dan menikmati es krim masing masing pandangan raffa tak pernah lepas ke rara.

My heart and my pain Där berättelser lever. Upptäck nu