Sebelas

27.4K 4.8K 157
                                    

Diona memasuki toilet kemudian menguncinya, dia menyandarkan tubuhnya ke dinding toilet jantungnya berdegub kencang, bagaimana bisa dia bertemu dengan laki-laki itu lagi, setelah sekian lama mereka tidak lagi saling berkomunikasi dan bertatap muka. Diona menenangkan jantungnya yang berdegub kencang. Seharusnya dia tidak lari seperti ini, laki-laki itu pasti menyangka kalau dia takut padanya.

Tetapi Diona juga tidak bisa memungkiri kalau dia memang takut pada Ganang, takut dengan semua masa lalu mereka, dan takut terjebak lagi dengan laki-laki itu. Diona ingin menghubungi Mukti dan mengatakan kalau dia ada meeting mendadak dan tidak bisa kembali untuk makan siang bersama mereka, namun pasti Mukti akan curiga. Diona memutar otak mencari hal lain yang lebih masuk akal agar bisa segera pergi dari tempat ini.

"Oke Diona kamu harus tenang."

Diona mengembuskan napasnya perlahan, dia harus tetap tenang. "Telanjur basah, aku nggak boleh lari, kan?" tanyanya pada diri sendiri. Akhirnya Diona memberanikan diri keluar dari bilik toilet, mematut dirinya di cermin westafel untuk memastikan penampilannya tidak berantakan. Diona merapikan blazer hitam yang dikenakannya, dan juga memastikan kalau dress cokelat muda dibaliknya tidak terlalu pendek, lalu dia menyadari kenapa dia peduli dengan tanggapan Ganang tentang cara berpakaiannya? Mereka tidak memiliki hubungan apapun saat ini. Tidak lagi.

*****

Jakarta 2007

"Lo tau? Gue kemarin abis ciuman sama pacar gue," ucap Feby salah satu sahabat Diona. Diona yang mendengar ucapan itu hanya bisa memutar bola mata. Dia sudah terbiasa dengan percakapan semacam ini. Feby dan Desi adalah sahabat dekat Diona, di antara mereka bertiga, Diona yang paling tidak banyak tingkah dan lebih memilih menghabiskan waktunya untuk belajar dan mengikuti kegiatan Paskibraka. Berbeda dengan Feby dan Desi yang sering bergonta ganti pacar. Bukannya Diona tidak mau menjalin hubungan dengan lawan jenis, tetapi dia tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan laki-laki yang seusia dengannya.

Dia butuh sosok yang dewasa, yang mengerti dirinya, yang menjaganya yang tidak kekanakan dan bisa menghadapi sikapnya yang memang masih ABG ini. Jadi kalau saat ini dia memilih untuk sendiri, bukan karena tidak ada yang menyukainya, tetapi karena Diona malas menghabiskan waktu dengan cowok yang masih sekolah sepertinya.

Diona merasakan ponselnya bergetar, dia tersenyum saat membuka SMS yang masuk ke ponselnya. Dari Ganang, sahabat Mukti.

Ganang : Mas jemput ya pulang nanti.

Diona langsung membalas pesan itu, mengiyakan permintaan Ganang. Sejak beberapa waktu ini dia dekat dengan Ganang, belum sampai tahap pacaran sih, karena Diona juga tahu diri, tidak mungkin laki-laki dewasa seperti Ganang menyukainya yang masih anak ingusan. Tentu saja Ganang bisa mendapatkan perempuan dewasa yang cantik, mengingat dia juga punya fisik yang lumayan. Tubuh tinggi tegap khas seorang polisi dan juga penampilan yang keren, siapa yang tidak menyukainya?

Mungkin hubungannya dengan Ganang selama ini bisa dikategorikan hubungan kakak adik biasa. Diona merasa dia yang anak pertama ini mendapat figur seorang kakak dari Ganang, karena laki-laki itu mau mendengarkan keluh kesah khas anak SMA. Diona juga baru tahu kalau Ganang cukup humoris, padahal selama ini dia menyangka kalau laki-laki itu kaku dan menyeramkan.

"Diiiii, lo dengerin gue nggak sih?" tanya Feby.

"Eh? Apa?" tanya Diona yang kehilangan konsentrasinya saat mendengarkan Feby bercerita karena SMS dari Ganang.

"Tuh, kan nggak denger. Gue bilang lo kenapa nggak jadian aja sama Nara? Kalian kan udah deket."

"Heh?" Diona yang mendengar itu langsung terperangah. Bagaimana bisa dia jadian dengan Nara. Nara adalah sahabatnya, dan dia tidak memiliki perasaan apapun pada Nara, walaupun Nara memang orang yang baik dan selalu menjaga Diona. Kalau ada laki-laki yang ingin dijadikannya pacar saat ini, pasti Ganang orangnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rahasia DionaWhere stories live. Discover now