03. 둘 - Two

122 18 1
                                    

"Sebenarnya kau berbicara apa?" lanjut Jungkook dengan sedikit amarah yang ia tahan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Sebenarnya kau berbicara apa?" lanjut Jungkook dengan sedikit amarah yang ia tahan. Ia berusaha menahan amarah yang tersulut akibat kekasihnya yang membahas mantannya, Soora.

"Aku tahu, kau masih mencintainya!" Jiun mulai meninggikan suaranya dengan nada yang mulai lirih. Sebenarnya Ia tak mengerti apa yang ia katakan.

Ia juga tidak sanggup memikirkan bagaimana jika Jungkook kembali bersama dengan Soora.

Mungkin para member, staff, dan terutama manajer Jungkook tidak mengetahui hubungan Jungkook dan Soora, tapi Jiun tahu mendetail tentang mereka.

Bagaimana Jungkook sangat menyayangi Soora. Semenjak satu bulan hubungan Jiun dan Jungkook dimulai, Jiun masih mendapati foto Soora di ponsel milik Jungkook.

Hingga membuat Jiun merasa sakit yang amat luar biasa. Jungkook yang mengetahui hal itu, buru-buru Jungkook menghapus foto Soora di ponselnya, dan Jungkook mulai menceritakan semuanya hingga tak disangka mereka bertemu di tempat bekerja yang sama.

Pada saat itu memang Jungkook masih memikirkan Soora, ditambah keberadaan Soora yang bekerja di dalam satu perusahaan bersama dengannya, hingga ia terpaksa harus lebih sering melihat Soora.

Jungkook menarik nafasnya perlahan, kemudian bangkit dari ranjang dan menghampiri Jiun, "Aku sudah tidak mencintainya. Aku mencintaimu. Hanya kau." Ujar Jungkook sambil menatap lekat Jiun dengan tatapan lembut. Jungkook tahu raut wajah Jiun yang ingin menangis. Wajahnya sudah memerah menahan tangis dan amarah.

Jungkook menggenggam kedua tangan Jiun, dan meremasnya lembut, "Jadi, kumohon berhenti mengatakan aku masih mencintai Soora. Aku sudah memilikimu. Ara?" Jungkook langsung memeluk tubuh Jiun yang terbilang kecil.

Perlahan suara tangis Jiun mulai terdengar di pelukan Jungkook

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Perlahan suara tangis Jiun mulai terdengar di pelukan Jungkook. Jungkook mengusap punggung Jiun dengan lembut, mencoba menenangkan kekasihnya. "Sst, berhenti menangis." Bisik Jungkook sambil menciumi pucuk kepala milik Jiun.

"Kumohon jangan tinggalkan aku. Aku sangat mencintaimu." lirih Jiun di pelukan Jungkook. Jungkook menganggukkan kepalanya pelan.

Jungkook sadar, memang akhir-akhir ini dia sangat cuek pada Jiun. Ia sadar ini salahnya. Jadwalnya yang sangat padat membuatnya cepat merasa lelah. Hingga Jungkook merasa membutuhkan waktu untuk diri sendiri.

Entah ia sendiri -pun bingung apa yang ia rasakan. Tapi setiap kali ia melihat Taehyung hyung bersama Soora Noona membuat hatinya bergejolak panas.

Jungkook berusaha menepis semua rasa yang ia rasakan, bahwa perasaan ini sangat salah. Ia selalu mengatakan bahwa ia sudah tidak mencintai Soora, dan perasaan ini bukanlah semata-mata karena cemburu, karena akhir-akhir ini Taehyung sedang berusaha mendekati Soora Noona.

Tapi di lain sisi, ia sangat mencintai Jiun. Ia tidak ingin Jiun meninggalkannya. Mengingat bagaimana perjuangannya membuat Jiun jatuh cinta padanya. Bagaimana mereka berusaha menutupi hubungan mereka demi karir mereka. Ia benar-benat mencintai Jiun.

******

"Kau sudah menyiapkan semuanya?" tanya Haesoo yang sedang sibuk merapihkan kostum bangtan yang akan dipakai untuk perform terakhir mereka.

"Sudah." Jawab Soora yang sedang memegang jas untuk penampilan Idol. Soora melihat ke arah kanan ketika para member bangtan turun dari panggungnya.

Soora melambaikan tangannya kearah Taehyung, bahwa jasnya berada ditangan Soora. Dengan cepat Taehyung berlari ke arah Soora.

"Keringatmu," ujar Soora. Kemudian mengambil beberapa lembar tissue, untuk membersihkan keringat Taehyung dibagian leher dan dadanya. Taehyung tersenyum, "Kau nakal," ejek Taehyung sambil menatap Soora dengan tatapan jahilnya.

Soora berusaha menghiraukan Taehyung, Soora merasa sudah biasa dengan tingkah Taehyung yang kelewat jahil.

"Cepat buka bajumu!" ujar Soora yang sibuk membersihkan keringat Taehyung.

Taehyung tidak langsung membuka bajunya, "Kenapa kau terus yang menyuruhku membuka baju. Ken-" Ucapan Taehyung terputus ketika Soora mencubit pinggangnya. Membuat Taehyung sedikit meringis kesakitan.

"Berhenti menggoda!" ujar kesal Soora. Taehyung yang melihat raut galak Soora, membuat cepat-cepat melepas pakaiannya yang sudah hampir basah karena keringat.

Jungkook yang berada tidak jauh dengan Taehyung dan Soora, sedikit muak dengan tingkah mereka yang terlalu sering bercanda seperti anak kecil. Walaupun hingga urusan terdesak, sempat-sempatnya mereka tertawa.

"Hyung," ujar Jungkook pada Teahyung, hingga membuat keduanya menoleh kearah Jungkook. Soora yang sibuk mengancingi kemeja Taehyung, langsung spontan menoleh kesumber suara.

"Bisakah hyung berhenti bercanda disaat bekerja?" kecam Jungkook sambil sesekali melirik kearah Soora yang sedang menatapnya. Dengan cepat Soora berusaha mengabaikan Jungkook yang sedang berbicara kepada Taehyung, lalu melanjutkan pekerjaannya hingga menyiapkan aksesoris yang akan Taehyung pakai nanti.

Taehyung tersenyum, kemudian menepuk pundak Jungkook pelan, "Ei, ada apa denganmu? Kenapa begitu kaku." Canda Taehyung. Lalu kembali fokus pada Soora yang sedang sibuk mendandani dirinya.

"Aku tidak bercanda" ucap Jungkook lagi.

"Siapa bilang kau bercanda," balas Taehyung masih dengan tatapan jahilnya.

Mungkin jika dilihat, Jungkook berbicara serius, tetapi Taehyung tetap membalasnya dengan candaannya, bahwa semuanya lelucuan. "Kau ada masalah dengan Jiun?" tanya telak Taehyung tanpa menatap Jungkook.

Soora yang mendengar nama kekasihnya Jungkook disebut, membuat kegiatannya sempat berhenti, lalu dengan cepat ia melanjutkan pekerjaannya. Berusaha mengabaikan mereka berdua bicarakan.

"Berhenti bicara hal pribadi, hyung."
"Wae?" kepala Taehyung menoleh kearah Jungkook yang sudah menatapnya sedari tadi dengan rahang mengeras.

"Aku tidak suka membicarakan hal pribadi di tempat kerja" Jungkook terus menatap Taehyung dengan tatapan dingin, giginya ia gelutukan menahan amarah.

Taehyung menyunggingkan senyumnya, "Ara. Mianhae." Kata Taehyung kemudian mengusap dagu Jungkook yang masih menatapnya datar. "Tapi jika kau ada masalah dengan Jiun, jangan segan-segan untuk bercerita padaku. Aku-" Taehyung memotong katanya ketika jarinya berada di depan bibirnya dan begeser kekanan, seperti menutup resleting. "Aku akan menutupnya rapat-rapat tanpa ada yang tahu." Lanjutnya dengan cengiran kudanya.

"Ayo cepat kembali ke panggung!" teriak Namjoon yang sudah berada di ujung pintu ruangan.

"Sudah siap!" Ujar Soora sambil membersihkan beberapa helai benang yang menempel di jas. Dengan cepat Soora meninggalkan Taehyung dan Jungkook yang masih sibuk berbicara.

"Ya, Jungkookie!" seru Taehyung. Tangannya memegang sebelah pundak Jungkook dengan sedikit remasan, "Jagalah Jiun, jangan pernah sakiti wanita lagi. Termasuk wanita yang pernah kau tinggalkan demi wanita lain." Taehyung berkata sedikit berbisik kemudian menepuk pundak Jungkook berkali-kali.

"Ayo cepat! Kita harus selesaikan perform terakhir kita!" seru Taehyung sambil keluar dari ruangan.

"Apa maksud Taehyung hyung? Apa dia mengetahui sesuatu?"

ANDROMEDA [JJK]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora