1. Prolog

1.8K 124 21
                                    

"Brum-brum",

Suara moge menuju parkiran terdengar begitu gemuruh dengan pengemudi yang sudah tidak asing lagi. Ya auranya memang sudah terpancar sejak dia di perempatan dekat sekolah.

Tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki yang semakin keras dan terlihat segerombolan cewek-cewek berlari-lari mendekat ke arahnya.
Pria yang membawa moge tidak lain adalah Mingyu, cowok paling keren dan paling dikagumi seluruh cewk di Sma SOPA (School Of Performence Art). Bisa dibilang the most wantednya SOPA.

"Mingyu.... Mingyu, hai mingyu." sapa para cewek yang dianggap nya sebagai fans itu.

Saat Mingyu turun dari motor besar hitam miliknya, dia mulai membuka helm fullface  hitam yang menutupi wajahnya tersebut, semua cewek semakin terpana melihat ketampanan Mingyu. Mingyu pun merapikan rambutnya di depan spion dan berkata...

"Gue emang sempurna."

Mingyu berajalan menuju kelas dibutntuti oleh para cewek-cewek yang menjadi penggemarnya sejak hari pertama sekolah dulu.

Kring...

Bunyi bel tanda kelas akan dimulai. Mingyu pun masuk kelas.

"Gyu tolong ajarin gue matematika dong!" Seru teman Mingyu yang ada di bangku belakang.

"Eh gue juga."

"Gue juga mau."

"Gue juga gak bisa nih."

Semua teman Mingyu meminta diajari. Sambil menunggu guru datang dia mengajari temen-temennya tapi temen-temennya itu tidak ada yang mendengarkan penjelasan mingyu. Mereka malah asyik senyum-senyum sendiri memandangi ketampanan Mingyu.

Selain tampan, Mingyu juga terkenal pandai dalam segala hal seperti olahraga, melukis, memasak, dan pastinya melelehkan hati para cewek.

Memang gak salah kalau Mingyu disebut-sebut sebagai the perfect boy di sekolah, dengan kesempurnaan bukan hanya dari fisik namun dalam keahlian apapun yang dimilikinya ia memang pantas mendapatkan julukan itu.

Tidak cukup menjadi perfect boy dia juga menjadi ketua OSIS.

Hari-hari Mingyu memang penuh dengan pujian bukan hanya teman tapi para guru juga banyak yang memujinya, tak jarang juga dia memuji dirinya sendiri didepan kaca.

Guru pun datang, semua murid yang awalnya mendekati Mingyu kembali ke bangkunya masing-masing.

"Tumben hari ini cerah banget." Mingyu memicing saat cahaya matahari menyilau matanya menatap dari keluar jendela. "Oiya kan gara-gara aura kesempurnaan gue."

"Ini lampu kelas yang terlalu terang apa emanag karena aura gue? Kegantengan gue emang secerah cahaya matahari sih." Guman Mingyu.

Dia memang sempurna tapi, dia seringkali memuji dirinya sendiri dihadapan banyak murid lain. Memang bener ya orang ganteng ma bebas wkwkwk.

Suasana kelas menjadi sangat kondusif dan sunyi karena semua murid sedang sibuk menulis catatan yang ditulis guru di papan. Keadaan seperti ini membuat Mingyu mengantuk, dia menyandarkan kepalanya ke bangku sambil menguap beberapa kali kemudian tertidur.

Tiba-tiba....

"Kim Mingyu!" Seru guru yang memergoki Mingyu sedang asik tidur di bangkunya. "Kamu pikir ini kamar? Seenaknya tidur dijam pelajaran saya?"

"Dua menit lagi saya bangun pak." sahut Mingyu yang masih tertidur.

Banyak murid laki-laki yang menertawakan Mingyu tetapi lain dengan yang cewek-cewek, mereka malah mengabadikan momen ketampanan Mingyu yang tidak pernah luntur meski keadaannya tidur komuk seperti ini.

"Apa-apaan kamu ini cepat bangun dan kerjakan soal yang ada di papan."

"Iyaaa pakk."

Seketika Mingyu beranjak dari bangku nya dan melangkah menuju papan tulis untuk menjawab soal-soal yang ada. Tanpa berpikir panjang dia langsung menjawab soal-soal tersebut dengan keadaan mengangguk-angguk karena masih mengantuk.

Setelah selesai mengerjakan soal, Mingyu kembali ke bangku nya.

Wahh memang luar biasa... Meskipun dia mengerjakan nya dengan keadaan mengantuk tetapi semua jawabanya benar. Guru dan semua murid berhasil dibuatnya takjub.

Saat Mingyu sedang asyik bermimpi di siang bolong, terdengar suara guru seperti sedang memperkenalkan murid baru. Namun Mingyu tidak peduli siapa itu dan dia kembali melanjutkan mimpinya.

***

Kringgg...

Bel istirahat terdengar keras di telinganya membuat dirinya terbangun. Mingyu pun pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka agar auranya tidak suram dan tetap terpancar.

Tapi saat di depan pintu kelas, Mingyu berpapasan dengan cowok yang belum pernah ia temui sebelumnya. Mingyu dan cowok tersebut seketika berhenti dan saling menatap satu sama lain. Setelah itu mereka kembali berjalan menuju arah tujuan masing-masing.

Didepan kaca kamar mandi mingyu berpikir.

"Cowok yang tadi murid baru?"

"Siapa dia? Kenal aja enggak tatapannya udah nyolot gitu." Mingyu kembali mengingat tatapan tajam dilayangkan padanya tadi. "Hm lumayan, tapi masih gantengan gue lah."

Setelah memuji diri, Mingyu kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran sampai pulang sekolah.

Jam sekolah sudah selesai. Semua murid bersiap-siap untuk pulang tak terkecuali Mingyu.

Dengan rasa percaya diri yang akut Mingyu berjalan ke parkiran dengan segenap ke anehan sifatnya yang terlalu percaya diri namun semua cewek sangat menyukai itu.

Saat berjalan menuju ke parkiran, Mingyu bertemu kembali dengan cowok yang berpapasan denganya di kelas tadi.

Cowok tersebut sedang mebaca buku sambil memakai earphone.

Mingyu berpikir "Sampai mana kepandaiannya? hmm.. gak-gak, sampai manapun kepandaiannya tetep aja gue jauh lebih pandai."

Bersambung.....

THE PERFECT BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang