Ijinkan aku mengharu biru
dalam sosok hatimu hingga ke laut jiwamu
pada gulita gulana kita
ada sosok pujangga yang pura-pura merayu pada gerhana.
melupakan pagi agar malam tak siang-siang.Tulis saja surat cinta buat rindu
biar pekat melekat sampai membisuDia wanita ku nan elok jangan di olok
dia jelita ku sampai masuk ke dalam tulang rusuk kuDari bilik usang ini,
kisah ku bernyawa
benderang laksana kembang api
semurni cahaya surgawi di puri hatinya.Ku kawinkan dia dengan candu ku
hingga cawan sukma ku tak lagi hampa
ku nyanyikan sampai semerdu mungkin
hingga terdengar camar putih di tepi pantaiAtas nama hati malam ini
ku petik pelupuk bintang bertuliskan namamu
hanya aku saja yang membuatnyaUntuk mu saja
untuk mu senja ku yang indah
karena mereka tak pernah tau sedalam iniKu hiraukan tatih ku yang rapuh
19 kali ku baca lagi surat cintamu
parasnya terjebak malu
saat ku balas salam
dari bunga tidur kuMimpi 7 bidadari tak disangka turun dari langit jingga
biar ku ikat dengan benang sutra
tak suka kau terluka
yang ku kecup cuma satu
satu satunya itu adalah kamuIjinkan cincin ini melingkar pada lentik manis jemarimu
kau berhasil buat ku terjaga
sudah memikat hati ini
saat mentari
masih pukul 7 pagiPenulis; Dolys Sada.
KAMU SEDANG MEMBACA
19 pukul 7
PoetryPuisi ini untukmu yang membalut hati tentang pagi hingga malam. setia ini adalah embun yang menakjubkan menanti parasmu menjadi purnama biru di malam nanti. Kita telah menjadi agenda klasik yang mengerti tentang pahit berbalut manis. menit dan detik...