02. Petunjuk

2.2K 171 7
                                    

Attention: ini bukan part satu ya, ini part dua! Jika yang belum membaca part 1 silakan membaca di account kak Sevncm

—————

"Itu siapa di pinggir kolam?"

"Hah?" Diandra mengerutkan keningnya binggung.

Suasana mendadak hening. Anak-anak cowok yang tadinya sibuk berenang mulai berhenti.

"Siapa?" Tanya Talita tak berani berbalik.

"Hahahaha, sumpah, muka lo pada kocak banget. Gue cuma bohong kali."

"Lo ngeselin, bangke!" Ujar Riko.

"Yaudah bye, gue mau ke rumah mau istirahat. Sampai ketemu besok." Ucap Cheryl kemudian ia mematikan sambungan telepon.

"Gimana? Lanjut nggak?" Tanya Fadhil.

"Lanjutin dong!" Sembur Riko semangat.

Angga bangkit berjalan menuju ujung kolam. Kemudian, melewati pembatasan tali di dalam kolam.

"Kenapa lo?" Tanya Fadhil yang tak dihiraukan Angga.

"Angga mau kemana?" Tanya Talita.

"Kesana, kayak ada sesuatu." Ucap Angga.

"Halah! Nggak ada apa-apa ayo lanjutin———" ucapan Riko dipotong Diandra.

"Eh itu kok kayak ada gelembung?"

"Masa sih?" Talita mengikuti arah pandang Diandra.

Dan ternyata bener. Disudut kolam seperti ada gelembung udara.

"Angga! Jangan kesana, kita balik aja yuk!" Ajak Talita.

"Iya bener kata Talita!" Lanjut Riko.

"Nanggung, udah hampir sampai." Ucap Angga.

"Ada apa, Angga?" Tanya Fadhil ketika Angga sudah sampai di sudut kolam.

Angga memasukan tanganya ke dalam air kemudian mengeluarkannya.

"Kok bisa?" Tanya Riko binggung.

Diandra memandang jijik kucing hitam yang lehernya masih mengeluarkan darah berbau amis.

"Kayaknya kucingnya baru meninggal, tapi kok, kita nggak nyadar dia nyemplung lewat mana? Dan, yang lebih anehnya, kok lehernya bisa luka? Harusnya kan———"

"Meong...." Kucing ditangan Angga tiba-tiba hidup dan mencakar wajahnya sebelum melompat masuk ke dalam kolam.

"Argh!" Angga memegang pipinya yang mengeluarkan darah.

"Angga, sini aku obatin!" Panik Talita.

"Kucingnya hilang." Ucap Diandra mendadak.

Semua menatapnya heran. Diandra memejamkan matanya sesaat. "Nggak ada lagi dikolam." Ucapnya lirih.

"Cepetan keluar!" Pinta Fadhil.

****

"Angga are u okay?" Tanya Talita gadis itu menuangkan alkohol ke kapas dan mulai mencuci luka di pipi Angga.

Angga menutup matanya sebentar, menahan perih di pipinya. "Im fine, Tal."

"Oy, lo berdua asik-asikan mojok." Teriak Riko dari depan pintu.

Talita menoleh sebal dari ruang tengah rumah Angga.

"Apaan sih lo! Angga lagi sakit!"

"Dih ngegas!" Lanjut Riko.

Tak lama kemudian disusul Fadhil, Diandra dan Cheryl yang baru masuk.

Cheryl gadis itu berucap riang. "Angga kenapa? Padahal gue bawa oleh-oleh dari Amerika, loh!"

"Cheryl sayang, tadikan udah Abang beritahu. Mana oleh-olehnya?" Riko mendekati Cheryl.

"Apaan sih lo Rik, najis banget. Mau ngambil? Sana ke mobil." Ucap Cheryl malas dengan tingkah absurd Riko.

Riko memasang wajah tersakiti. Yang dibalas cibiran pedas Talita. "Mampus lo! Sana ngambil."

Riko menganguk sambil tersenyum puas. "Ngak pa-pa Abang kan baik, jadi biar Abang yang ngambil!"

"Seharusnya kita nggak ke kolam itu." Ucap Diandra mendadak. Wajahnya berubah pucat.

Semua orang memandangnya binggung. Riko yang baru melangkah selangkah untuk ke mobil, berhenti lagi.

"Dian——"

"Emang seharusnya kita nggak kesana!?" Teriaknya.

"Diandra lo kenapa!" Tanya Fadhil.

Diandra mengeleng cepat.
"B-bukan gue." Ucapnya lirih.

Gadis itu menunjuk ke samping Angga. "Tapi dia... Dia ikut pulang sama kita."

****

Vote dan coment ya.

Part 3 akan dipost di account kak Sevncm

Minggu-03-02-2019

Dilarang masukWhere stories live. Discover now