7. Rofiq Syahputra - Save You

253 64 9
                                    

[Ed Sheeran — Lego House]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Ed Sheeran — Lego House]



Hari minggu adalah waktu yang tepat untuk berolahraga bagi masyarakat umum. Banyak alternatif pilihan olahraga yang dapat dilakukan. Bisa berupa lari pagi, senam, bersepeda, jalan sehat ataupun olahraga bentuk lain. Walau kini masyarakat lebih banyak memanfaatkan program car free day tiap minggunya—sekarang program itu bukan sarana berolahraga lagi melainkan ajang mejengnya kawula muda lalu tebar pesona atau icip-icip berbagai makanan yang di jual—tapi bagi Rofiq olahraga di mana pun sah-sah saja asalkan betul cara penerapan dan khasiatnya ke dalam tubuh.

Minggu pagi ini, Rofiq akan menjalani rutinitasnya seperti biasa; jogging mengelilingi kawasan ITS. Ia sudah siap dengan kaos oblong putih dan celana training pendek yang dikenakannya. Ditambah aksesoris headbands Nike berwarna hitam yang sangat jarang dipakai. Alih-alih menghindari keringat dari kepala agar tidak masuk ke dalam mata.

Rofiq segera keluar dari komplek perumdos ITS blok T. Ia berlari-lari kecil sambil melakukan pemanasan menjelang jemput Nadse di blok sebelah. Rofiq mendengus kesal mengingat bagaimana usahanya untuk tahu di mana kostan Nadse berada. Ternyata hanya beda satu blok saja dari kostannya. Secuil informasi itu ia dapatkan dari Indi, tentu tidak gratis. Rofiq harus rela mengeluarkan selembar uang 50 ribu dari dompetnya demi membeli dua kotak rokok untuk si cewek tomboy dan perokok aktif itu.

Rofiq berhenti di depan rumah minimalis bertingkat dua bercat abu-abu. Cowok itu merogoh saku trainingnya, mengambil ponsel dan mencoba menelepon Nadse yang mungkin masih terlelap. Sambungan telepon yang terhubung cukup lama diangkat oleh si empunya.

Senyum Rofiq merekah ketika samar-samar ia mendengar suara parau Nadse.

"Hng?" jawab Nadse masih setengah sadar. Matanya tertutup sempurna sambil menguap lebar.

"Bangun, woy! Udah pagi. Jangan ngebo lo."

"Hm..."

Rofiq terkikik geli, "Ayo dong bangun. Masa lo kalah sama anak ayam? Jam segini aja mereka udah ngekor induknya nyari makan."

"Siapa sih lo ha?! Gue mau tiduuuur!"

Rofiq tertawa mendengar ringikan itu barusan. Tawanya terhenti sejenak, "Coba buka jendela lo," perintah cowok itu mendongakkan kepala ke arah kamar di lantai atas. "Lo bakal tau gue siapa."

Dilingkup rasa malas bercampur kesal yang memuncak, Nadse akhirnya menyingkirkan selimut dan beranjak dari kasur. Sambil menguap lebar ia menyibak tirai jendela lalu membuka kaca jendelanya. Matanya terbuka sempurna, terkejut melihat Rofiq berdiri di depan pagar kost sambil melambaikan tangan dan melempar senyum manis ke arahnya.

"LO TAU KOSTAN GUE DARI MANA, FIQ?!"

Rofiq terkekeh, "Gitu dong. Langsung bangun."

Nadse menampilkan raut datarnya sekilas sebelum ia berbalik dan kembali tidur di kasur empuknya. Namun baru selangkah beranjak, Rofiq sudah lebih dulu mencegatnya.

[TAMAT] Nadse & Her Bodyguards✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang