Chapter 3(Perpisahan)

8K 398 2
                                    

Prilly sudah berada di bandara pagi ini , ia bisa merasakan sekujur tubuhnya menggigil karna cuaca yang begitu dingin setelah turun hujan tadi malam . illy melipat kedua lengan nya dan menyembunyikan nya di balik jaket tebal yg di kenakan nya .

kedua orang tua dn adiknya juga ikut mengantar sampai ke terminal keberangkatan internasional, ia memeluknya bergiliran dari mulai mama , papa kemudian adiknya

"sayang . jaga diri kamu baikbaik disana , kamu harus pulang kalau ad libur panjang" mamanya memeluk illy begitu erat , putri sulungnya kini sudah dewasa dan akan pergi ke London melanjutkan kuliahnya . ada rasa sedih , namun ada pula rasa bangga .  illy mencium pipi mamanya dan sedikit merenggangkan pelukan nya"iya ma .. mama tenang aja , illy bkal jadi wanita yg sukses setelah kembali dari London , illy akan membanggakan mama"illy tersenyum

"kaakkkk" raja merengek dan menarik lengan illy meminta utk di peluk , illy membalas pelukan raja . ia harus meninggalkan raja , adik satu satunya yg begitu ia sayangi .

"hei .. hei.. dngarkan kkak" illy merenggngkan pelukan nya dan menatap mata raja "ini ga akan lama , kita pasti ketemu lagi . kamu harus jnji sama kakak , kamu bakal sekolah dengan benar dan jangan membantah omongan mama dan papa"illy mngusap air matanya sambil mngusal rambut raja . raja mengangguk tanda mengiyakan omongan illy , ia tahu kalau semua ini utk kebaikan kakak nya . jadi ia harus tersenyum dan membuang jauh jauh rasa sedihnya karna di tingglkn kakaknya . "pkoknya setiap kakak pulng , kkak harus membawa bnyk oleholeh utk raja" raja coba bercanda dengan illy , ia mengkelitiki badan kakknya hingga illy geli dan tertawa heboh . "okeoke .. stop"illy menahan tangan raja agar berhenti , pipi raja di cubitnya dengan gemas .

illy menoleh ke samping kemudian beralih memeluk papanya

"pahhh .. illy pergi ya . papa baikbaik dsini"illy membenamkan kepalanya di dalam dekapan papanya .

"kamu yang baikbaik sayang . papa akan selalu rindu sama illy" pria itu mengusal rambut prilly kemudian mengecup keningnya perlahan .

Dengan langkah yang mantap , illy berjalan menuju ke ruangan tunggu , ia menarik koper pinknya menaiki lift .

langkahnya semakin menjauh , dilihatnya mereka bertiga telah keluar dari ruangan check in . air matanya tak terbendung , sekian lama ia tak pernah berpisah sejauh ini dengan kluarganya . tapi sekarang ia harus pergi dan hidup terpisah dari keluarganya . ini semua demi kebaikan nya , demi masa depan nya . ia yakin bhwa smua akan indah pada masanya .

prilly duduk di salah satu kursi yang ada diruang tunggu , ia memandangi keadaan sekitarnya , tak ada satu orangpun yg bisa di ajaknya bicara . yg ia lihat hanyalah kerumunan orng asing yg sedang mnunggu keberangkatan pesawatnya .

illy merogoh tas yang di selempangan lengan nya , ia mengmbil ponsel dan sesekali mengecek akun jejaring sosialnya , tak di sangka trnyata ada sebuah mention yg masuk di akun twitternya , ia tak sempat mmbacanya sma sekali membukanya tadi , tertera nama ali disana . "ali???" batinnya brbisik.

illy mulai membuka mention nya satu demi satu , matanya membelalak setiap kali membaca mention dari ali . seluruh yg di ktakan nya benar benr mmbuat illy merasa sesak nafas .  ia mncariku?ia menanyaiku?daan .. illy tiba di mention terakhir yg di kirimkan ali . apaaa???dia dsini?dimana? prilly mencari ke seluruh ruangan yg ada di bandara . wajar saja jika dirinya merasa terkejut saat mngetahui ali ada di bandara utk menemuinya , karna smenjak kejadian brapa bulan lalu mereka tak saling menghubungi ataupun mencari satu sama lain . prilly menengok ke jam tangan yg di knakan nya , memastikan klau masih ada wktu utk bertemu dengan ali walau sejenak . tanpa pkir panjang , ia berlari keluar dari ruang tunggu , seraya menyelempangkan tasnya kmbali , kemudian menuruni tangga lift mnuju ruang check in .

ia mencari ali di antara kerumunan orang ramai yang tengah sibuk berlalu lalang mengrus tiket psawat dan yg lain nya . nafasnya terengah engah , perlahan langkahnya mulai melambat , kakinya terasa sakit , namun ali tak kunjung ia temui . lo dimana li?tolong .. dimana pun lo , gue disini . gue disini li . illy berhenti di tengah keramaian dan menunduk memegangi lututnya yg terasa sakit .

seluruh orang terpaku menatap illy yang menangis , illy menyembunyikan wajahnya di antara lutut nya .

"sumpah li .. gue capek . gue udh keliling di tempat ini berapa kali tp gue tetep ga nemuin lo . lo dimana li" illy mulai terisak , tangisnya semakin menjadi jadi , tak di pikirkan nya lagi orang-orang yg menatapnya penuh rasa heran .

Di balik pintu masuk , ali memperhatikan illy yg sedang menangis di tngah keramaian , sejujurnya , ali tak sanggup melihatnya seperti saat ini tapi kakinya seakan sulit untuk di gerakan . ia hanya ingin melihat illy sesaat saja sebelum keberangkatan nya ke London ..

"prill .. maavin gue , gue blm bisa melihat lo lebih dekat lagi . setidaknya cuma dengan cara ini , gue bisa ngelepasin lo dengan tenang . gue akan selalu mengingat lo prill" ujar ali dari kejauhan .ali melangkah mundur dan pergi menjauh , ia tak mau melihat gadisnya lebih sedih lagi , ia tak sanggup kalau harus mengucapkan slamat tinggal .

illy bangkit dari posisinya , ia mendelik k arah jam dinding ,waktu keberangkatan nya udah tak akan lama lagi . ia menghapus air matanya dan kembali ke ruang tunggu .

"lo bohong li , apa maksud lo bilang kalo.lo ad disini?"ia memandang fotonya bersama ali beberapa tahun yang lalu "apa mau lo?gue bhkan ga bisa nemuin lo dimana pun . gue rindu li .." di cium nya foto ali . semua kenangan tentang ali masih tersusun rapih di hatinya , tak ada yg bisa menggantikan semua itu . wlaupun illy telah menyudahi hubungan mereka , tapi bukan berarti ia membenci ali . bgaimanapun juga , ali pernah menorehkan kisah terbaik di hidupnya . illy hanya termenung di ruang tunggu , dengan susah payah ia menelan ludah nya , kerongkongan nya kini terasa kering , tak ada lagi yang mampu ia ucapkan utk semua kejadian pagi ini .

Tak lama kemudian , illy berjalan keluar dan menaiki pesawatnya , langkahnya di iringi dengan tangisan yang tak berkesudahan , pandangan nya masih kosong dan pikiran nya entah di bawa lari kemana . smuanya seakan tak ada gunanya , ia tak tahu harus apa dan bagaimana , yang ia butuhkn hnyalah milla , ia ingin memeluk milla ..

Selama menunggu di dalam psawat , illy mengotak atik ponselnya dan coba meghubungi milla .

"mill ..."suaranya serak

"kenapa lly?"

"gue .. gue.." ia menelan ludah dengan susah payah "gue bakal kangen sm.lo mill"prilly belum bisa mncertikan semuanya pada milla , belum saatnya milla tau .

"iaa prill .. gue juga sama , maav ga bisa nganter lo . lo yang baik ya disana"jawab milla sedikit sendu

tiba tiba ada seorang pria yg duduk di samping prilly dan dengan santainya mnyapa prilly

"haii" sapanya lembut

"ohh .. iya hai"prilly yang mash sibuk dengan milla , tak terlalu mengabaikan pria itu . tapi ia masih saja menyapa prilly tanpa henti , membuat prilly geram dan mencubit lengan kanan pria tadi . ia menyeringai kesakitan kemudian tertawa renyah melihat wajah prilly . dasar orang aneh .

Continue ....

PART OF USOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz