Chapter 2 (Permintaan Maav)

11.5K 481 2
                                    

Beribu kata maav tlahh terangkai ,  namun tak satupun bisa kau terima . apalagi yang dapat ku lakukan agar kau bisa mnerima permintaan maavku .

ali berjalan di tengah kerumunan orang ramai , smua brlalu lalang begitu saja . Di dalam benaknya , ia merasakan sepi yang tak berujung . kebahagiaan nya seakan habis di renggut sang malam , ia terus berjlan tanpa tujuan , yang ia ingat hanya rumah prilly .

tanpa ia sadari , trnyata dirinya sudah berada di depan sebuah rumah bertingkat dua yang di penuhi dengan tanaman tanaman hijau di halaman nya , langkahnya terhenti sejenak , memandangi rumah tsb . ia menatap ke salah satu jendela yang ada di lantai dua , jendelanya tertutup rapat , sepertinya tak ada seorang pun disana . namun pandangan nya tetap tak beralih sedikitpun dari jendela itu , ia brharap ada seorang yg keluar dan menemuinya di bawah .

rumah yang kini ada di hadapannya adalah rumah prilly , ia berharap prilly akan turun dan menemuinya . ali masih menunggu di depan pagar yang mnjulang tinggi di hadapan nya , ia terduduk lemah di depan pagar sambil terus menoleh ke belakang mencari keberadaan prilly .

"prill .. gue mohon . keluar prill . jngan buat gue tersiksa kayak gini" ujarnya sendiri .

sebenarnya , prilly menyadari keberadaan ali di depn rumahnya . tapi illy hnya bs mengintip dari balik jendela kamarnya

"maavin gue li , untuk kali ini gue ga bisa . ini udh keterlaluan . gue udah sangat sakit li" illy menangis sesegukan di balik jendela kamarnya , tubuhnya serasa kaku , ia hanya bisa memandang ali dari kejauhan . pria ia yang cintai itu , kini hnya bisa ia pandang tanpa pernah bisa ia sentuh .

"gue cuma mau lo mengerti kalo cinta itu bukan hanya saling memiliki dan saling mengrti . tapi cinta adalah sebuah pengorbanan , dimana lo harus bisa berkorban demi orang yang lo cintai . cinta itu siap di tinggalkan dan meninggalkan" gumam illy yang kemudian menutup jendela kamrnya dan beralih ke tempat tidurnya  .

seketika ali berdiri dan menoleh ke belakang seakan mnyadari keberadaan illy , tapi ternyata tak ada satupun orang disana . jendelanya masih tertutup rapat dan keadaannya masih sma seperti tadi .

pria itu kembali dduk dengan lemas .

ia masih menunggu disana ,hingga langit berubah menjadi gelap , tapi tetap tak ada yang berubah . hnya lampu lampu yg mulai menerangi rumah itu , tak terlihat aktivitas yg bermkna dr sana . ali mulai lelah , akhirnya memutuskan untuk melangkah pergi dari rumah itu dan akan kembali lagi esok hari .

***

pagi itu matahari bersinar sangat terang ,namun tidak dengan prilly , keadaannya menyedihkan , wajahnya pucat dan matanya sangat bengkak karna menangis seharian . tubuhnya pun semakin kurus dan tak terawat .

illy melangkah masuk ke dalam kelas dengan wajah yang muram , ia menjadi perhatian banyak orang , sikapnya akhir akhir ini memang aneh , ia terlihat seperti orang yang sangat terpukul dan terluka mndalam .

illy sebenarnya adalah gadis yang ceria , ia sangat cantik dan bersemangat . illy termasuk siswa yang pandai di sekolahnya , ia juga mmiliki prestasi yg bisa di bilang sangat mengagumkan . Di tambh lagi , ia memiliki kekasih yang tampan dan menawan -ali . tapi entah mengapa semua itu berubah dlam sekejap sejak beberapa hai yang lalu . ia mnjadi sangat murung dan tak bersemangat , prestasinya menurun dan tubuhnya tak terawat . semua khawatir melihat perubhan prilly , begitu juga dengan milla sahabatnya .

"prill .. lo kenapa?" milla menghampiri illy yang sedang menyendiri di sudut ruang kelas , ia merangkul tubuh illy yang semakin mungil . illy justru balik memeluk mila dan menangis tanpa henti di pundak milla , ia membenamkan kepalanya ke pelukan milla .

PART OF USWhere stories live. Discover now