Bibi Rosalie yang tengah membaca buku sontak menghentikan kegiatannya ketika ia mendengar suaminya mengucapkan nama Queen.

"Sudah lama Bibi tak melihatmu sayang" Ungkap Bibi Rosalie.

Kyra membalasnya dengan senyuman.

"Ada perlu apa sayang?" Tanya Paman Gavin.

"Queen esok akan ditest kekuatan Element, jadi Element apa yang harus Queen keluarkan?" Tanya Kyra.

"Baru berapa kekuatan yang kau keluarkan sayang? Dan berapa orang yang melihat nya?" Tanya Paman Gavin.

"Untuk sekarang sepertinya sudah bertambah satu lagi, Healing. Jadi total yang telah keluar ada lima, Air, Angin, Petir, tanah, dan healing" Jelas Kyra.

"Untuk Healing, hanya Aiden yang melihatnya" Sambungnya.

"Healing?" Tanya Paman Gavin memastikan.

Kyra mengangguk sebagai jawaban.

Paman Gavin dan Bibi Rosalie tersenyum bangga.
"Sebaiknya kau gunakan salah satu yang paling kau kuasai sayang"

"Seperti apa Testnya?" Tanya Kyra.

"Test biasa, hanya menunjukkan kekuatan Element kalian didepan, seberapa persen kah kalian menguasainya" Kini giliran Bibi Rosalie yang menjawabnya.

Kyra mengangguk mengerti.
"Terimakasih Paman, Bibi. Queen pamit"

"Semangat sayang, semoga berhasil"

Kyra lantas keluar dari ruangan tersebut untuk menuju tujuan yang kedua, atap sekolah.

❄❄❄

Angin berhembus menerpa rambut Kyra, jubah yang ia kenakan bergoyang mengikuti arah angin. Kini ia telah berada diatap sekolah.

"Ini tidak sulit, kau pasti bisa melewati Test itu Queen" Kyra menyemangati dirinya sendiri.

"Kekuatan apa yang akan aku keluarkan?" Gumamnya.

"Ah ya benar, Air"

Ia mulai berkonsentrasi untuk mulai berlatih. Dan tak terasa waktu telah berlalu dengan cepat.

"Ah lelahnya" Ungkap Kyra.

Ia telah berlatih selama satu jam lamanya, ia akan berikan yang terbaik untuk esok.

Ia bangkit dari duduknya, lantas berbalik untuk pergi kekamarnya.

❄❄❄

Kyra mendorong pintu kamarnya, dan ternyata tidak terkunci.

"Dari mana saja kau?" Tiba-tiba suara Leta mengintrupsi.

Kyra langsung menoleh kearah asal suara itu.

"Berlatih Element" Jawab Kyra datar.

"Kenapa tidak mengajakku?" Tanya Leta lagi.

"Kukira kau sudah berlatih" Jawab Kyra sama datarnya.

"Ish kau ini, aku juga ingin berlatih bersama" Gerutu Leta.

Kyra hanya mengedikkan bahunya acuh, dan segera melenggang kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Lima belas menit, Kyra keluar dari kamar mandi dan sudah memakai piyama tidurnya.

"Bagaimana ramuanmu?" Tanya Kyra memulai obrolan.

Leta yang tengah merapikan rambutnya langsung berbalik menghadap Kyra.

Queensha JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang