29. Udah gausah ladenin dia

359 13 5
                                    


Setelah membayar semua snack nya dikasir Ica membalikan badannya tapi dibelakangnya sudah ada seseorang

Seseorang itu adalah Dika pacar Ica sekarang ini , mengapa Dika ada disini? Bukannya rumah dia jauh dari komplek rumah Ica? Tapi kenapa dia bisa disini?

"Dika? Lo ko disini? Bukannya rumah lo jauh dari sini?" Tanya Ica

"Iya tau ka , tapi tadi gua gabut dirumah terus juga lapar melanda tapi karena pengen liat kaka jadi gua iseng iseng ke minimarket sini siapa tau kan ketemu kaka , eh ternyata kaka disini dan..." Dika menggantung kalimatnya lalu pandangannya beralih pada Rayn yang kini memperhatikan mereka

"Lo denger semua apa yang dikatain Rayn?" Tanya Rani

"Bukan semua tapi dari awal ka Rayn nyamperin ka Ica sampe ka Rayn ngomong tentang ka Ica , hah! Gua ga ngerti aja kenapa ka Rayn bisa bisanya nyakitin ka Ica? Semenewan apakah ayahnya ka Rayn yang ngarusin ka Rayn boong sama ka Ica.." jeda Dika

"Anak kecil! Urusun dulu sekolah lo , naikin ranking lo jangan asal ikut urusun orang mentang mentang dah jadian" kata Rayn sambil mendorong bada Dika karena dia ingin membayar belanjaannya dikasir

"Gua bukan anak kecil yang seperti lo bilang ka , gua udah dewasa dan buktinya gua bisa bayarin semua yang ka Ica mau dan satu lagi gua ga akan sakitin hatinya ka Ica karena gua udah dewasa , jadi apa? Orang yang nyakitin cewenya adalah orang yang belun dewasa alia masih anak kecil"

"Maksud lo? Lo ngehina gua iya? Hah! Cowo kaya lo itu ga pantes jadi cowonya Ica! Cuman gua doang , hah satu hal lagi lo bilang ga sakitin hatinya Ica? Yakin lo? Kenapa saat Ica bilang ga mau cerita tentang maslahnya lo masih aja maksa? Dan bikin Ica ninggalin lo karena kesel artinya lo udah bikin hati Ica kesel"

"Tapi seengganya gua ga kaya lo yang selingkuh dibelakang ka Ica" Rayn terus menatap dengan tajam Dika , setelah belanjaannya selesai dibayar Rayn mengambil kantongnya dengan kasar lalu dengan sengaja menabrak badan Dika

Dan pandangan Rayn beralih pada Ica yang terus memperhatikan Dika dan berbisik padanya

"Lo , awas aja lo" kata Rayn lalu meninggalkan mereka

Ica membuang nafasnya kasar lalu menarik Dika keluar minimarket tersebut diikuti oleh Rani

"Dik.. gue mohon jangan lo ladenin itu cowo , kalau lo ngeladenin dia itu sama aja lo bertarung sama batu yang ga mau ancur... sekali lagi jangan ladenin yaa" pinta Ica

"Tergantung sih"

"Ko tergantung? Emangnya kenapa?"

"Iya tergantung , kalau misalkan dia ganggu kaka berarti gua ga segan segan buat ganggu dia balik tapi kalau dia ga ganggu kaka gua ga akan ganggu dia"

"Ah ayolah Dik , please jangan sama sama kepala batu sama dia.. gue cuman mau lo ga ikut campur karena gue takut kalau lo ikut campur lo bakalan kena masalah , dan sedangkan lo baru kelas sepuluh kan jalan disma masih lama gue cuman ga mau lo semasa disma punya banyak masalah , please denger gue"

"Iya ka aku denger , tapi kalau kaka juga yang bakal bahaya gua ga akan diem aja ka.. udah sana pulang ntar keburu malem"

"Iya , hati hati"

"Iya ka , kaka juga hati hati"

"Hmmm"

🍭🍭🍭

Ica dan Rani sedang jalan pulang kerumah , saat dijalan Ica dan Rani berbincang bincang

"Ca gila banget ga sih tuh si Rayn? Dia pake ngituin alasan kalau ayahnya ga sukalah inilah itulah , tapi ko gue ga percaya ya?"

"Ga usah dipercaya , gue juga ga mau percaya sama dia lagi gue udah kapok buat percaya lagi sama dia"

"Bagus Ca lo ga kaya cewe lain yang masih aja ga move on sama satu cowo dan saat dikasih tau alasan kek gitu mereka malah makin ga bisa move on , gue salut sih sama lo Ca lo tegar banget demi... kalau gue sih pasti ga akan bisa"

"Lo bisa , lagi ngapain harus tetep mempertahankan cowo yang udah nyakitin kita dengan boongin kita ditambah dengan alasan yang seperti itu , oke gue tau dan gue paham kalau emang bener perusahan ayah gue musuh dari perusahan ayahnya dia tapi yang gue tau ayahnya gpp , ah taulah dia boong atau engga soal ini gue ga tau"

"Menurut gue sih dia boong , dia itu cuman pengen lo buat berharap lagi dan tambah ga bisa move on dari dia , nyatanya lo ga sama sekali terpengaruh kan"

"Hmmm"

🍭🍭🍭

Sedangkan Rayn masih kesal sendiri karena malah memberi tahu yang sebenarnya memang terjadi

"Ngapa lagi nih mulut pake ngomong kaya gitu? Kalau gini kan ketauan banget kalau gua tuh masih sayang sama cicak , aahhhh gua harus gimana dong? Agh! Sebel anjing!" Katanya Rayn yang marah marah sendiri membuat orang disekitarnya memperhatikannya

"Apa lo?! Liat liat , gua tau gua ganteng gausah diliatin gitu kali" kata Rayn marah marah pada orang yang lewat

"Santai mas! Lagi ngapain marah marah gajelas , sinting kali ya" semprot cewe yang tadi dimarahin Rayn

"Weh! Maneh nu santai , ga kenal kuga main semprot aja lu!"

"Serah gua lah nying!"

🍭🍭🍭

Ica dan Rani sudah sampai lagi dirumahnya dengan banyaknya pertanyaan dari kakanya

"Lama amat elah beli jajanan doang , ngapain dulu lo bedua?" Tanya Ahmad sambil mengambil snack punyanya

"Milih snack tuh harus yang bagus makanya kita lama , plus cari yang murah kek gatau gue aja sih ka" kata Ica berbohong iyalah bohong orang tadi lama gara gara ngeladenin si muna

"Serahlah" kata Ahmad lalu naik ke atas setelah mengambil semua snacknya

"Punya adek mana ka?" Tanya Kevin

"Nih" kata Ica sambil ngasih snack milik adeknya itu

"Makasih kaka cantik , sama ka?" Kata Kevin yang matanya ke Rani

"Rani"

"Sama ka Rani" sahut Kevin

"Lucu banget sih adek lo Ca , beda berapa tahun sama lo?"

"6 tahun , dia lahir tahun 2007"

"Ouhh pantes keliatan banget anak anaknya , lucu banget demi"

"Ahahaha lucu ya , iya emang lucu tapi nyebelin" kata Ica yang mengubah ekspresinya saat menyebitkan kata 'nyebelin'

"Hahahahah , jangan kesel kesel sama adek Ca ntar kalau adek lo nginep dimana lo malah kangen berat lagi , ya kan? Lo pernah ngalamin kan?"

"Iyasih emang , hehhehe"

"Udah keatas lagi ga?"

"Yalah , kuy!"

"Vc-an sama squad yuk?" Ajak Rani

"Ayo aja"

Setelah naik keatas mereka langsung vc dengan squadnya menggunakan ponselnya masing masing...

🍭🍭🍭

Thx!

Aku yang buat kok aku yang kesel sama Rayn nya ya? Heuh kesel deh sama tuh cowo! Maunya apa coba?!

Adik KelasWhere stories live. Discover now