06'

138 28 13
                                    

Happy reading all....









Selama satu bulan ini lagi-lagi Nadine banyak mendapat absennya. Dalam seminggu ia hanya masuk dua sampai tiga kali setiap minggunya. Dan saat masuk wajahnya seperti biasanya datar dan dingin. Namun terlihat pucat dan rapuh.

Kalau diperhatikan pun bisa di lihat di beberapa bagian tubuhnya terlihat lebam.

Dan hari ini walikelas Nadine memutuskan untuk mendatangi Nadine di rumahnya. Berharap mendapat kejelasan kabar siswi nya itu.

Karena ia selaku sebagai walikelas tidak mendapat kabar.

Sesaat sampai di depan sebuah rumah yang cukup besar dlserta pagar yang menjulang tinggi. Namun terlihat sepi seperti Idak berpenghuni. Tapi, ia dapat mendengar suara anjing dari dalamnya.

Perlahan ia memencet bel rumah itu, tapi belum sempat satpam rumah tersebut membuka pintunya datanglah sebuah mobil hitam yang tepat berhenti di depan rumah itu juga.

Ia dapat melihat di dalamnya Nadine duduk di kursi penumpang. Supir mobil itu pun membunyikan klakson nya lalu pagar besar itu pun terbuka.

Kemudian satpam itu juga mempersilahkan sang guru untuk masuk.

Sedangkan di dalam mobil Nadine nampak gelisah ketika akan turun dari mobilnya. Ia cukup tak menyangka kalau walikelas nya akan datang ke rumahnya. Dan kondisinya pun sedang tidak baik.

Papa Nadine pun turun terlebih dahulu dan menghampiri guru Nadine yang masih berdiri di halaman rumahnya. Lalu mempersilahkannya masuk.

Saat di ruang tamu, guru itu langsung mengatakan maksud kedatangannya.

"Maksud kedatangan saya ke sini, adalah untuk menanyakan alasan absensi Nadine dikelas. Dalam sebulan ini sudah banyak absen Nadine di sekolah. Saya juga mendapat beberapa laporan dari guru yang mengajar di kelas." Ucap guru itu.

Alex apa Nadine menghela nafas nya sebelum menjawab.

"Akhir-akhir ini Nadine sering sakit." Penjelasan yang cukup singkat.

"Tapi, kenapa tidak memberi kabar ke sekolah pa. Nadine anak yang pintar di sekolah, tapi kalau dia masih bermasalah dengan absensinya bisa mempengaruhi nilai nya juga." Terang sang guru.

Nadine mendengar percakapan gurunya dengan papanya dari balik tembok ruang tamu.

"Kalau begitu boleh saya bertemu Nadine?"

Alex berpikir sejenak sebelum mengizinkan guru itu bertemu dengan putrinya yang keadaannya sedang tidak baik.

"Nadine!!" Alex pun akhirnya memanggil Nadine.

Nadine hendak menghindar dari panggilan itu, namun papanya sudah berdiri dihadapannya.

"Temui guru mu itu." Ucap nya tegas.

"Kenapa aku?"

"Dia ingin bertemu kamu, ingat kamu sedang sakit, cepat temui dia katakan kamu sakit setelah itu gurumu itu akan pulang kan."

Akhirnya Nadine pun menemui gurunya itu.

Setelah rentetan pertanyaan yang diberikan sang guru dapat Nadine jawab dengan alasan Nadine buat masuk akal, mulai dari alasan Nadine tidak masuk sekolah, sampai luka yang Nadine alami.

"Baiklah Nadine, ibu doakan kamu cepat sembuh dan kembali bersekolah." Ucap sang guru saat hendak pergi.

Nadine hanya menganggukkan kepalanya, sebagai tanda ia mengerti.

I MYSELFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang