2

232 51 8
                                    

"Kau tampil diurutan keberapa?" Jungkook bertanya pada Jieun yang masih sibuk menata tas para dewan siswa yang berceceran. Mereka berdua sedang berada di kantor sekret. Hanya berdua. Jungkook menyusul Jieun setelah Lucas dan panitia lain tiba di aula. Jungkook ingin meletakkan barang-barangnya di kantor sekret terlebih dahulu. Sekalian menemui Jieun juga pastinya.

"Terakhir ketiga, yah setidaknya sebelum Sejeong eonni dan Seventeen Sunbaenim"

Jungkook mengiyakan. Laki-laki itu melanjutkan kegiatannya mengambil beberapa batrei kamera dari tasnya untuk persediaan selama acara nanti.

"Tunggu, kau bilang apa? Seventeen sunbae tampil? Mereka jadi datang?" Seingat Jungkook, Minggyu mengatakan bahwa membernya tidak jadi hadir. Jadi hanya diganti oleh penampilan Minggyu dan Dokyeom.

"Iya, tadi pagi Minggyu sendiri yang mengatakan kalau pagi ini Seventeen Sunbae bisa hadir. Itu pun juga sekaligus mengantar Lee Chan, tahun ini dia masuk sekolah kita"

"Aa, Lee Chan, maknae mereka ya?"

Jieun mengangguk.

"Jadwalmu hari ini apa saja? Tampil di sekolah? Setelahnya langsung kembali ke agensi mu kan?"

Jieun menepuk pundak Jungkook. "Jungkookie ku sudah seperti Jimin oppa saja, bahkan kau hafal jadwal ku hari ini" Jieun terkekeh.

Jungkook menghela nafas, memilih membahas topik lain. "Apa kau tidak lelah? Maksudku, ditengah-tengah karir mu yang mulai naik kau masih menerima tawaran untuk menjadi panitia penerimaan siswa baru. Bukankah lebih baik fokus saja?"

Jieun menatap Jungkook, lalu tersenyum sekilas "Hanya ingin saja.. Kau mengerti kan? Solois perempuan sepertiku kadang merasa kesepian karena berkarir sendiri. Jadi aku anggap sekolah adalah kesempatan terbesar ku untuk memiliki masa muda yang normal. Lagipula aku sedang tidak sibuk promosi, jadi masih cukup untuk mngatur waktu." Jieun menyilangkan tangannya.

"Aku hanya tidak ingin melihatmu kelelahan dan super sibuk sampai melupakan dirimu sendiri."

Jieun kemudian bersuara. "Kita bicarakan nanti saja. Ayo ke aula utama. Lima belas menit lagi aku yakin para siswa baru mulai berdatangan."

***

Jungkook segera bergegas menuju parkiran setelah mendapat telefon dari Heosok. Entah apa yang telah Heosok bicarakan, sampai-sampai Jungkook tak sempat mengikuti rapat evaluasi setelah selesai acara. Jungkook hanya pamit pada Jieun sambil mengatakan "Sepertinya aku dalam masalah".

Jieun bingung namun tidak sepenuhnya bingung. Sedikit banyaknya Jieun menebak pasti ada hubungannya dengan ayah Jungkook. Jadi gadis itu hanya melempar senyuman dan berkata "Kabari aku segera setelah urusanmu selesai, dan jangan sampai lupa mengisi perutmu. Kau belum makan".

Setelahnya, Jungkook menemukan paman Choi berada di parkiran, berdiri disamping kiri mobil bersiap membukakan pintu mobil untuk tuan mudanya. Jungkook tersenyum mengangguk kemudian masuk ke dalam mobil.

Diperjalanan, Jungkook hanya diam sambil tenggelam dalam pikirannya. Menimbang-nimbang kesalahan apa yang telah ia perbuat sampai ayahnya menyuruh Heosok memanggilnya pulang.

Bukan hal aneh jika ayahnya marah, itu memang sering. Tapi kali ini sepertinya ayahnya marah besar.

Sesampainya di kantor agensi Jungkook tidak langsung menuju ruangan ayahnya. Tapi pemuda itu meilih menuju studio milik Heosok. Dan Jungkook langsung terkejut ketika tidak menemukan Heosok disana.

Setelahnya Jungkook berlari menuju studio Namjoon yang berada di sebelah studio Heosok. Tapi sebelum Jungkook membuka pintunya Taehyung menghentikannya.

PALLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang