[ Satu | Pindah ]

1K 156 278
                                    

Hidupku, perjuanganku.
Hidupmu, perjuanganmu.
Hidupku, milikku.
Hidupmu, milikmu.
Tidak perlu repot-repot,
mengurusi hidup yang bukan milikmu.
Karena hidupku, bukan urusanmu.
Dan hidupmu, bukan urusanku.
Simple bukan?

 Simple bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kara's POV.

Manhattan,  Januari 2019.
02.10 AM.

Kara Eloise.
Pembela kebenaran dan memiliki hati yang lapang.
Iya, itu namaku.

Hari ini adalah hari terakhirku berada di kota yang ku cintai.

NewYork.
Kota yang pernah jadi ibu kota Amerika Serikat ini adalah tanah kelahiran ku. 10 tahun berada di negara ini membuatku terbiasa akan kerasnya dunia.

Aku pisah dengan kedua orang tuaku ketika berumur 6 tahun. Mereka berada di Indonesia dan aku tinggal bersama paman. Sangat berat untuk meninggalkan negara ini. Terlalu banyak kisah yang aku jalani.

Aku akan merindukan tiap barisan gedung-gedung pencakar langit di Manhattan.
Gedung-gedung yang beradu tinggi di sepanjang jalan yang ku lewati tiap harinya.

Aku akan merindukan tiap lampu malam yang berada di jalanan. Aku akan merindukan semua orang yang bernyanyi pada malam hari demi mendapatkan uang yang tak seberapa.

Aku akan merindukan suara tawa orang-orang yang berbahagia ketika menari di jalanan.
Aku akan merindukan Street art di Brooklyn.

Aku akan merindukan suara angin yang menyatu dengan dedaunan pohon di musim semi.
Aku akan merindukan suasana tenangnya daun yang jatuh ketika angin menghembusnya.

Aku akan merindukan semuanya.

Tinggal di sini mengajarkanku untuk menjadi lebih dewasa.
Hidup di negara liberal memang sedikit kejam.
Hak rakyat di atas segala-galanya.

Manhattan adalah daerah yang paling ku sukai.

Central Park.
Taman kesukaanku ketika musim semi. Tempat yang paling nyaman untuk menenangkan pikiran. Duduk di kursi taman dan menuliskan beberapa blog akan sangat kurindukan.

Setiap pagi, di bar kecil ujung jalan dekat komplek rumah, aku akan memesan hot chocolate di sana.
Satu-satunya bar yang menjual hot chocolate.

Aku akan merindukan nyanyian Mrs.Annie ketika menyiram tanaman di halamannya.

Aku akan merindukan Mr. Smith.
Lelaki paruh baya yang selalu bertukar pendapat denganku mengenai masalah politik di negeri ini.
Lelaki paruh baya yang selalu memberiku penerangan. Laki-laki paruh baya yang selalu mengajari ku tentanga kehidupan mulai dari hal yang paling kecil. Lelaki paruh baya, yang sudah ku anggap seperti ayah sendiri.

Perjalanan Hidup [ONHOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang