Berdansa Dengan..

1.9K 108 0
                                    

*Author's POV*

Debby yang sudah didandani cantik oleh Wero, Bella dan Dakota menyambut Justin di halaman depan rumah Bella, malam ini mereka akan menghadiri pesta topeng yang diadakan di Abraham dan Debby menjadi gugup setengah mati karena Justin terus menatapnya lekat

"Hai Justy."

Debby tersenyum kikuk yang tak direspon oleh Justin, pria itu terus saja menatap lekat pada gadis di depannya

"Naiklah, kita bisa telat menunggumu yang terlalu lama berdandan."

Debby merengut seketika mendengar ucapan pacarnya itu

"Ayo cepat naik."

Titah Justin begitu mendapati Debby masih mematung di tempatnya

"Tidak mau."

rengut Debby kesal, Justin memutar bola matanya jenuh dan kembali ke hadapan gadisnya itu

"Kenapa lagi gadis manja?"

"Kau menyebalkan! Biasanya kan ketika sepasang kekasih akan pergi ke pesta, sang pria kan akan memuji penampilan wanitanya terlebih dahulu."

"Lalu?"

komentar Justin pendek yang membuat Debby semakin memajukan bibirnya kesal

"Justin! Aku kan juga mau dipuji oleh pacarku sendiri!"

ketus Debby nyaris putus asa dengan pacar arrogantnya yang satu ini, Justin mengembungkan wajahnya dan berablik menahan tawa yang siap meledak dari mulutnya

"Oke baiklah... baiklah kau CANTIK malam ini ya ya ya... terserahmu saja."

Justin memberi tekanan pada kata cantik yang membuat kesan tidak rela terucapkan pujian itu dari mulutnya, Debby melipat tangan di dada dan masih merajuk

"Pujian macam apa itu? Ualngi yang benar!"

"Debby Ryan kau malam ini cantik sekali, maukah pergi ke pesta bersamaku?"

Justin mengulurkan tangannya berlagak bak gentleman di TV, Debby tersenyum senang dan mengulurkan tangannya pada Justin

"My pleasure my boyfriend."

Debby masih tersenym senang dan langsung melompat kedalam range rover hitam itu, Justin hanya memutar kedua bola matanya jenuh menatap kelakuan pacarnya itu, Dasar gadis

-

Gedung serbaguna Abraham malam itu disulap begitu apik dengan lampu-lampu semarak di setiap sisinya, berbagai pernak-pernik dekorasi pun menghiasi setiap sudut ruangan, Di dalam ruangan pesta sendiri terlihat temaram. Lantai dansa sudah terlihat ramai oleh beberapa murid yang asyik menghentakan tubuh mereka mengikuti irama music techno dari DJ yang lihai merimex music

-

*Debby's POV*

Wah ramai sekali, banyak siswa siswi berdatangan dengan penampilan terbaik mereka, lantai dansa juga telihat seru dan tunggu.... apa itu? Bukankah itu Zayn Malik? Aww dia menjadi DJ malam ini, Great! Aku ingin sekali turun ke lantai dansa mengikuti anak-anak itu menggoyangkan tubuh mereka, namun nampakanya Justin masih betah duduk-duduk di pinggiran lantai dansa dengan menyesap Sprite, dasar pria aneh, bilang tak suka softdrink tapi hobi addicted dengan sprite, bagaimanapun sprite itu kan softdrink

"Hey dude."

Segerombol anak pria mendekati Justin dan mereka saling melakukan tost ala pria

"Kau datang dengan siapa?"

"Ehm aku..."

Justin tergagap meladeni pertanyaan seorang anak lelaki bertubuh tambun dengan rambut coklat gelapnya, kenapa pakai cara tergagap sih? Jawab saja dengan aku, kan memang dia datang denganku! Dasar pria menyebalkan

"Dengan Debby.."

lirih Justin setelah sebelumnya harus kupelotoi terlebih dahulu dengan tatapan mengancam, mendengar jawaban Justin segerombolan anak lelaki itu saling bersiul heboh dan langsung menggoda Justin, Dia tampak kesal dan mungkin saja menyesal telah mengatakan pergi ke pesta denganku

"Woah.. jadi kau datang dengan nona Ryan yang cantik ini, kalian ini terlihat sering berdekatan, jangan-jangan kalian pacaran ya?"

Goda Peter, anak dengan rambut blonde pucatnya yang langsung membuat gerombolan ribut itu berkoar-koar senang, Justin mengejang ditempat dan bersiap membuka mulutnya

"Tidak kok, kita hanya tetangga baik bukan sama sekali PACAR."

Kutekankan kalimat terakhir dan melirik sinis pada Justin, sudah senang kan? Dia kan paling tidak mau ada yang mengetahui kami ini sepasang kekasih

"Hah.. sayang sekali padahal kupikir kalian cocok."

kali ini Edward anak berkulit hitam yang membuka suara, aku hanya tersenyum prihatin padanya, dan selanjutnya lagi gerombolan berisik itu sudah ribut terlibat dalam pembicaraan yang aku sama sekali tak ada dalamnya, fine Justin mengabaikanku! Tak berapa lama kemudian gerombolan berisik itu pergi dan aku menghela nafas lega, fiuhhh

"Emm.. Debby aku akan pergi sebentar, kau cari saja Dakota atau siapa lah untuk menemanimu dulu, aku sebentar kok."

Justin terlihat mengecek I-phonenya

"Memangnya mau kemana kau, mencari Jasmine? atau menemui Selena? oh bagus sekali"

kataku sarkatis

"Dengar Debby aku paling tak suka kau bicara begitu, aku hanya sebentar kok"

"Tapi Just..."

Sial! Belum selesai aku bicara Justin sudah melengang pergi menigalkanku, argh...... kalau begini lebih baik aku tak datang ke kesini, sekarang disaat anak-anak lain asyik menikmati pesta aku hanya duduk dipojokan sendiri merana, hiks

Musik berubah slow,

Zayn sudah tidak ada ditempatnya, Lantai dansa kini sudah ramai dipenuhi pasangan yang sedang berdansa romantis dan berubahlah aku jadi si makhluk risay, Justin kau t-e-g-a!

"Hey...."

aku mendongkakan wajah dan menemukan sosok seorang lelaki berdiri di depan wajahku dengan topeng biru metaliknya, dia..........

My Arrogant BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang