6

771 27 3
                                    

Jack tak pernah menyangka jika kini adik yang selama ini hanya di lihatnya melalui foto atau video kini berada di gendongannya. Selama puluhan tahun jack tidak pernah menyentuh elea, jack hanya melihat elea di saat elea lahir dan selebihnya jack hanya bisa melihat dari kejauhan tumbuh kembang adik bungsunya itu. jack tidak pernah kehilanan informasi mengenai adiknya walaupun ia jauh dari adiknya, jack membayar mata-mata untuk tetap berada di manapun elea berada tanpa sepengetahuan dari william dan alex dan tentu juga elea sendiri.

Jack meletakkan tubuh elea tempat tidur di saat sudah berada di kamar elea, jack tetap berada di kamar elea tanpa enggan beranjak. Ia ingin orang yang pertama elea lihat di saat bangun pagi adalah dirinnya.

"maafkan kakak elea, jangan seperti ini. Ini pertama untukku, melihatmu menangis seperti itu membuat hidupku hancur elea." jack menggenggam erat tangan elea dan berbaring di sampingya.

Elea terbangun di saat ia merasa ada yang mencium keningnya. Elea membuka matanya perlahan, mata elea sedikit membengkak karena menangis tadi malam.

"morning sunshine..bangunlah mereka semua sudah menunggu mu di meja makan."

Elea duduk dengan bersandar di kepala ranjang, ia baru melihat kamar ini, benar-benar mengagumkan kamar ini di buat sama persis seperti yang ada di jakarta.

"apa kau yang menyiapkan kamar ini untukku.?" Suara serak khas baru bangun tidur terdengar dari mulut elea. dan dengan wajah imut khas bangun tidur yang membuat siapapun yang melihat nya ingin mencubit pipinya.

Jack mengangguk mengiyakan. Ia seperti tak percaya dengan apa yang di tanyakan adiknya itu. bukannya menanyakan mengenai tadi malam namun elea menanyakan perihal kamar nya sendiri. Dan wajah elea membuatnya tak tahan untuk tidak tersenyum walaupun sedikit.

"apa kau tidak menyukainya.? Kakak akan menggantinya sesegera mungkin kau ingin kamar seperti apa kakak akan menyiapkannya untukmu."

"aku menyukainya, ini sama seperti kamarku di jakarta. Apa aku boleh bertanya sesuatu.?" Elea ingin meyakinkan dirinya sekali lagi tentang apa yang sudah di dengarnya tadi malam.

"ya..kau ingin menanyakan apa.?"

"emm...apa kau benar-benar kakak kandungku.?" Elea sedikit ragu menanyakan nya.

Jack menghela napasnya perlahan.

"ok, kakak mengerti jika kau amat terkejut dengan ini. Kakak akan menceritakan bagian-bagian yang boleh kakak ceritakan, selebihnya biar papa yang menceritakannya padamu."

Elea mengangguk mengerti.

"pertama aku memang benar-benar kakak kandungmu, kakak tersulung di keluarga jhonson." Jack terdiam sejenak tidak tahu apa yang harus di ceritakan selanjutnya.

"grandpa yang membuat kakak tinggal disini, sebenarnya ini buka pilihan sayang. Di saat kau lahir grandpa sudah tidak menginginkan anak perempuan lahir di keluarganya, grandpa mengajukan persyaratan jika ingin kau tetap berada bersama kami semua salah satu anak laki-laki diantara ketiga kakak mu harus pindah dan tinggal bersamanya dan jika tidak kau akan di berikan kepada negara itulah persyaratannya."

Elea tidak pernah menyangka jika ini adalah alasan kuatnya, tapi kenapa harus di sembunyikan darinya.

"kami semua menyayangimu elea, kakak tidak igin melihat mu di berikan ke negara jadi kakak lah yang mengalah untuk ikut bersama grandpa." Jack menggenggam tangan elea.

"tapi kenapa kenapa kalian menyembunyikan semanya dari ku." Elea menatap kedalam mata jack.

"papa akan menceritakan selebihnya, sekarang kau harus mandi dan kakak akan menunggumu." Jack menangkup wajah elea dengan kedua tangannya.

Elea mengangguk dan segera bergegas menuju kamar mandi. Setelah memasuki kamar mandi elea membuka kamar mandinya kembali.

"sebaiknya jangan menungguku disini, bergabunglah bersama yang lain. Aku akan turun dengan segera."

ELEAWhere stories live. Discover now