5

650 19 2
                                    


"mamaa..." elea keluar dari lift dan langsung memeluk mama nya setelah yang pertama di lihatnya adalah mamanya. Elea menangis sesenggukan menahan rindu kepada mamanya, mamanya tidak pernha di rumah selama sebulan penuh seperti mama-mama yang lain. Elea sangat merindukan masakan mama nya, dan merindukan suara mamanya, merindukkan pelukkan hangat mamanya. Elea merindukkan semua dari mamanya.

Sama seperti elea, carissa sangat merindukan anak bungsunya ini. Bahkan carissa sangat sangat sangat merindukan elea. carissa menyadari bahwa elea sangat kurang mendapat perhatian dari seorang ibu, dan carissa tau itu adalah kesalahannya. Dan rasa bersalah itu sangat sulit untuk di hilangkan dari hatinya bahkan sampai sekarang.

"mama juga merindukanmu sayang, sangat merindukanmu. Mama menyayangimu Eleana jhonson, buah hati mama, jiwa mama, jantung mama. Mama sangat menyangimu." Carissa mencium seluruh permukaan wajah elea yang penuh denga air mata.

"apa kau tidak merindukan papa mu ini sayang.?" Fredrico mencoba mencairkan suasana haru diantara ibu dan anak perempuannya.

Elea melepas pelukkan nya dan langsung memeluk papanya.

"terima kasih papa, karena sudah mengizinkan aku untuk ikut bersama kak william dan kak alex ke london. Apa grandpa baik-baik saja.?" Elea mencium pipi kedua papa nya. Elea melepasan pelukkan nya dan melihat sekitarnya, ada seseorang yang berdiri di belakang mamanya dan elea tidak mengenalnya sama sekali. Orang tersebut hanya menatap nya dalam dan dengan mata yang berkaca-kaca seperti ingin mengucapkan sesuatu kepadanya.

"kau harus berterima kasih kepada seseorang sayang, bukan papa. Dan grandpa sedang menunggu kita semua di kamarnya." Fredrico mengangguk kepada orang yang berdiri di belakang mamanya. Dan menatap elea sesaat.

Carissa membawa orang yang tadinya berdiri di belakangnya untuk berdiri tepat di depan elea. carissa terus saja menangis melihatnya.

Orang tersebut langsung memeluk elea dengan sangat erat dan menagis seetelah ia berdiri di hadapan elea. elea bingung di buatnya, ia tidak merasa kenal degan orang ini tapi kenapa tiba-tiba memeluknya dan sambil menangis.

"maaf tapi aku sudah mulai sesak jika kau terus memelukku seperti ini." Elea mencoba melepaskan pelukkan nya.

"jack, kau bisa membuat nya sesak nafas jika terus memeluknya seperti itu." alex mencoba menyadarkan jack agar ia mau melepaskan pelukkanya.

"apa kau tidak mengenaliku.?" Orang tersebut melepaskan pelukkannya.

Elea hanya menggeleng.

"maaf aku tidak mengenalmu, tapi kita bisa berkenalan sekarang juga. Nama ku adalah eleana jhonson. Dan aku ingin berterima kasih karena kau sudah meyakinkan papa agar aku bisa ke london. Aku sangat berterima kasih untuk itu. dan kau.?"

"aku Jack Anderson Jhonson aku adalah anak sulung keluarga jhonson, dan aku adalah kakak tertuamu Elea." jack sudah tidak bisa menahannya. Sebelumnya mereka sudah menyetujui bahwa mama dan papanya lah yang akan menyampaikan ini kepada elea namun jack sudah tidak bisa menahannya. Sangat sakit rasanya mengetahui bahwa adik kandungnya sendiri tidak mengenalinya.

"ini kakak elea, kakak sangat merindukanmu sayang." Jack mencoba meraih elea. untuk mendekat ke arahnya.

Elea mundur beberapa langkah, dan menabrak dada bidang william. Elea mata alex dan william untuk mencari kebenarannya, karena ia tahu bahwa kedua kakanya itu tidak pernah berbohong perihal apapun kepadanya. Namun apa yang di lihatnya sekarang kedua kakaknya tampak mengangguk meyakinkan.

"kenapa papa sama mama nyembunyiin sesuatu yang besar sama elea, kenapa kak william sanam kak alex gak jujur sama elea, kenapa semua orang tau dan Cuma elea sendiri yang gak tau, apa elea bukan anak mama sama papa kandung, apa elea Cuma anak angkat.?, jawab ma, jawab pa.?"

Carissa hanya bisa memeluk putrinya dengan erat dan menangis. Namun elea hanya dia tanpa membalas pelukkan mamanya.

"jawab pertanyaan elea ma.? Elea bukan anak kandung mama ya.?"

"ssst...kamu anak kandung mama sayang, kamu lahir dari rahim mama, mama ngandung kamu sembilan bulan sayang. Maafin mama sama papa karena udah nyembunyiin hal ini ke kamu sayang. Mama mohon jangan bicara seperti itu lagi elea mama mohon." Carissa masih mencoba menengkan elea, dengan air mata masih terus menetes. Melihat putrinya seperti ini membuatnya hancur. Elea tidak pernah menangis seperti ini sekalipun ia ia terluka. Fredrico mengambil alih elea dan menangkup kedua sisi waja elea agar mau melihat matanya. Fredrico menghapus air mata elea yang terus menetes.

"dengerin papa sayang, papa bisa jelasin semuanya tapi kamu harus tenang dulu sayang. Kamu coba lihat kak alex kak william dan kak jack yang khawatir sama kamu."

Elea melihat kedua kakaknya dan orang yang tadi mengatakan bahwa dia adalah anak sulung di keluarganya. Elea memeluk papanya erat, dengan kembali menangis dengan kencangnya.

"elea sayang sama kalian semua, jangan tinggalin elea. elea mohon."

"tenang sayang, kami juga sangat menyayangimu. Mama papa dan semua kakak mu tidak akan pernha meninggalkanmu sayang. Jadi tenang lah papa berjanji akan menjelaskan nya." Fredrico mencoba menenangkan elea dengan mengusap punggung belakang elea dengan lembut berharap elea akan tenang. Fredrico merasakan tangis elea sudah tidak terdengar dan nafas elea sudah mulai teratur, dan ketika ia melihatnya ternyata ela sudah sudah tertidur di pelukkannya.

"elea tertidur dia hanya kelelahan." Fredrico mengangkat tubuh elea dan mencob meyakinkan istrinya bahwa putrinya hanya kelelahan.

"berikan padaku pa, aku akan membawanya ke kamarnya yang sudah aku siapkan." Jack mencoba untuk membawa elea ke kamar yang sudah di persiapkan nya.

William menghalanginya. William berdiri diantara papa dan jack, entah mengapa dia tidak mempercayai jack yang akan membawa elea untuk bersamanya.

"biarkan will, jack akan menjaga elea."

william hanya diam di tempatnya.

"biarkan elea bersama ku malam ini will, aku juga kakak nya. Aku sudah menungu saat-saat ini. Aku mohon kepadamu." Jack mencoba meyakinkan william dengan membawa elea bersamanya.

"apakah aku bisa mempercayaimu, apa kau tidak akan melukai elea.?" william benar-benar tidak mempercayai jack, jack tumbuh dewasa di kawasan para mafia kelas berat yang di ketuai oleh kakeknya sendiri. William tau jika jack di didik sangat keras agar tumbuh menjadi seperti kakekya. Menjadi ketua mafia besar di london.

"kau bisa mempercayaiku will bahkan aku menyayangi elea lebih dari diriku sendiri. Jadi aku mohon biarkan elea bersama ku." Jack sudah menunggu saat-saat ini, ia sangat merindukkan adik bungsunya yang selama ini hanya dapat dilihat dari kejauhan.

William menyingkir dari hadapan jack dan pergi meninggalkan mereka semua bergegas ke kamarnya, dan di susul oleh alex yang sedari tadi hanya diam. Fredrico menyerahkan elea pada jack dan jack membawa elea ke kamarnya.

ELEAWhere stories live. Discover now