2. Minerva [Todoroki Shouto x Reader]

208 32 7
                                    

Minerva.

(n.) A woman of great wisdom.

◇◇◇

Sepasang iris heterokrom berotasi malas. Todoroki Shouto, sang empu iris heterokrom tersebut mengembuskan napas kasar.

Kakinya terus melangkah tak tahu arah. Ke mana saja terserah, asalkan gundahnya tak lagi menjamah.

Menjumpai sebuah bangku kosong di taman, Todoroki berjalan ke bangku itu, lalu menghempaskan dirinya dengan keras.

Todoroki mengusap helaian rambutnya frustasi. Tuntutan demi tuntutan Endeavor sang ayah untuk menjadi pahlawan terbaik terus terputar di otaknya.

Todoroki menunduk, meremas kedua tangannya. Harusnya Endeavor sendiri tahu bahwa tanpa disuruh sekalipun, Todoroki selalu berjuang untuk menjadi yang terbaik. Hanya saja, Endeavor tidak perlu sampai menggunakan kekerasan seperti halnya pelatihan militer.

Todoroki menatap tangan kirinya yang terbuka lebar. Api kecil muncul dari tangannya. Todoroki menutup tangannya kembali dengan kuat, seolah-olah menghancurkan api tersebut dengan kebencian yang tak kalah membara.

Api merah itu bukan mengecil, justru semakin membesar. Kebencian Todoroki sudah seperti bahan bakar yang menyulut api, membuatnya semakin membesar.

Whush!

Helaian rambut Todoroki berayun diterpa angin lembut. Apinya padam seketika. Merasa bahwa angin tadi tidak terbentuk secara ilmiah, Todoroki mendongak.

Seorang gadis berambut [H/C] dengan iris senada dengan rambutnya menatap Todoroki tajam seraya bersedekap. "Kau mau membakar taman ini dengan apimu itu? Kenapa kau selalu melakukan hal itu setiap kali kau ke sini?" Gadis itu bertanya. Nada bicaranya cukup tinggi. Ia tidak suka terhadap tingkah Todoroki.

Todoroki mengernyit dahi heran. Gadis itu menekankan kata 'selalu', apakah itu artinya aksi Todoroki selama ini tertangkap oleh gadis satu itu?

"Angin tadi adalah quirkmu?" Todoroki balas bertanya.

Gadis itu mengangguk cepat. "Ya. Aku tidak mau terjadi kekacauan, oleh karena itu aku turun tangan menghentikan aksimu."

"Kenapa bisa memadamkan apiku?" Todoroki kembali bertanya. Seingatnya, api akan semakin membesar jika diterjang angin.

Gadis itu mengangkat bahu. Enggan menjawab.

Todoroki mendengus gusar. Ia berdiri, melenggang pergi meninggalkan gadis itu tanpa satu patah kata sekalipun. Kehadiran gadis itu semakin menyulut api emosinya.

Whush!

Todoroki menghentikan langkahnya. Angin yang dikeluarkan gadis itu kembali menyapu wajahnya, namun kali ini Todoroki merasakan hal yang berbeda dari sebelumnya.

Desiran hangat menyelimuti dirinya. Perlahan kekesalan Todoroki menguap pergi, berganti dengan kehangatan dan ketenangan yang menyelimuti lubuk hatinya.

"Yang kau butuhkan saat sedang kesal bukanlah melampiaskannya dengan hal bodoh, tapi teman. Teman yang mampu menampung bebanmu," ucap gadis itu.

"Recovery wind. Kau [Fullname]?" tanya Todoroki tanpa berbalik.

Sang gadis terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful Words For You [Chara x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang