Hari Yang Panjang

Start from the beginning
                                    

"kau dari mana saja?" tanyaku dengan perasaan yang campur aduk saat itu.

"kemarin abis bakar-bakar bareng temen kantor, terus pulangnya kemalaman. Karena takut kostan udah di kunci sama bibi, jadi ku menginap saja"

"menginap dimana?"

"di pamulang"

"maksudku di rumah siapa? Rumah vina?"

"bukan.. rumah echa."

"Vina juga ikutan menginap?" aku semakin menjadi resah dengan pertanyaanku sendiri. Takut apa yang ku bayangkan benar-benar terjadi.

"udah deh nanya mulu. Cepetan katanya mau bilang sesuatu. Apa?" mendengar nada bicara Athan ia seperti sedikit gerah dengan pertanyaanku. Tapi aku tak mau berhenti bertanya.

"Kau harus buat aku patah hati yang parah dulu, agar aku yakin untuk melepaskanmu."

"loh kok gitu? Gak mau ahh.."

"iyaa.. sebab dengan ku mengatakan ini kemungkinan Allah tidak suka dengan caraku yang memberi tahu mu. Dan bisa jadi kita akhirnya malah di jauhkan. Dan sebelum saat itu tiba kau harus mematahkan hatiku sepatah-patahnya agar aku bisa benar-benar ikhlas melepaskanmu.. jadi ku mohon katakan, apa yang kau lakukan seharian ini?"

Tampak berat hati Athan pun menceritakan apa yang ia lakukan seharian ini. "Aku sepulang dari pamulang kerumah vina, seharian main di rumahnya dan baru pulang"

"kau pergi nonton?"

"tidak.. seharian dirumah saja nonton di laptop, main pubg bersama adiknya yang bernama rendy."

Aku terdiam. Semua tepat sasaran. Sudah bisa ku bayangkan, mungkin vina juga menginap diluar bersama Athan. Lalu pulang berboncengan kerumah Vina dan menghabiskan waktu bersama disana.

Apakah hatiku sudah cukup patah? Tetapi kenapa rasanya biasa saja? Apa karena aku sudah tau jawabannya maka aku merasa baik-baik saja? Atau apakah rasa cemburuku sudah hilang dan hanya khawatir Athan melakukan hal bodoh saja. Apakah aku benar-benar sudah merasa seperti seorang ibu untuk Athan? Ntahlah aku bingung dengan perasaanku sendiri.

"Jadi apa hal penting yang ingin kau katakan padaku?" suara Athan membuyarkan lamunanku. Dengan sigap ku ambil kembali handphone ku yang sempat terlepas dari genggaman.

Kembali ku diam mencoba meyakini diriku untuk mengatakannya pada Athan. Ahh aku tidak bisa menolak menceritakannya sebab ku sudah memaksanya meluangkan waktu untuk mendengar ceritaku.

"baiklah Athan.. kau harus tau, jika ku menceritakan ini mungkin semuanya tak lagi sama. Ia bisa menjadi sosok yang berbeda sekarang. Kita tidak boleh menilai seseorang dari masa lalunya, hanya saja aku memberi tahu mu tentang ini dengan tujuan agar kau lebih berhati-hati dalam menentukan perasaanmu. Sebelum semuanya terlambat. Sebelum kau merasakan rasanya jadi aku. Sebelum rasa cintamu yang tumbuh terlalu besar untuk Vina nanti malah terpatahkan. Mungkin Allah ingin menghukummu sebab sakit hati yang kau berikan padaku. Tapi aku memutuskan agar kau tak perlu menerimanya lebih parah daripada aku. Sebelum semuanya terlambat Athan.. jika ia memang ingin berubah, tanpa ada kau disampingnya ia pasti akan berubah. Maka terimalah penawaranku yang memintamu untuk menjauhinya. Agar kau tahu apakah dia benar-benar tulus ingin berubah atau tidak."

Athan terdiam mendengar kalimatku, ia mencoba memahami setiap kata yang aku ucapkan. Ku menarik napas dalam-dalam. Berdoa semoga Athan tidak berfikir bahwa aku melakukannya dengan sengaja untuk menjelek-jelekkan vina. Semoga ia mau menerima perkataanku.

Lalu ku sampaikan semua apa yang telah ku lakukan selama ini aku menceritakan semuanya kepada Athan tentang apa yang aku ketahui. Dari stalking yang ku lakukan, hingga chat ku pada beberapa mantannya Vina. Nyatanya tak hanya Dan yang bilang Vina begitu, tetapi aldi mantan yang baru-baru ini putus dengannya juga mengatakan demikian. Sedikit penyesalan pada diriku, ahh bodohnya kenapa aku mengatakan semuanya pada Athan. Seharusnya aku bisa mengeremnya sedikit saja. Demi Athan. Postingan di akun itu juga seharusnya tak perlu ku ceritakan. Ku tunjukkan semua chatku dan vn yang dikirimkan oleh Dan. Sebenarnya masih ada dari Aldi, namun ku sedikit tak yakin dengan Aldi. Sebab ya.. Aldi tampak mencurigakan. Rasanya apa yang ia sampaikan tidak benar-benar jujur. Jadi aku urungkan niatku yang ingin mengirimkan obrolanku dengannya pada Athan. Kecurigaanku benar, tak lama akun ku di blokir oleh Aldi. Apakah Aldi masih berhubungan dengan vina? Ntahlah.. aku jadi sedikit takut padanya.

Malam itu, walau Athan bilang bahwa dirinya baik-baik saja, tetapi aku yakin ia sedang begitu kecewa. Aku ingin menangis mendengar suaranya yang sedikit parau. Ia memaksaku untuk mengirim obrolan ku bersama Aldi malam itu. Tetapi aku tak berani, bisa jadi Aldi hanya memfitnah vina walau ceritanya tak jauh berbeda dengan Dan. Selain karena itu, aku sedikit bersyukur Aldi memblokirku., jadi aku punya alasan yang tepat untuk bilang ke Athan nantinya kenapa aku tak bisa mengirimkan obrolan kami. Tentang aku yang di blokir oleh Aldi aku tak pernah menceritakannya pada Athan. Biarlah Athan berfikir aku masih mempunyai obrolannya agar ia terus menghubungiku. Dengan athan yang menghubungiku setidaknya athan masih akan menceritakan kesehariannya padaku nanti.

Aku bersyukur Athan masih mengingatku. Semua lelah pikiran yang aku alami seharian ini terbayarkan dengan suatu kelegaan. Rasanya seperti aku tak lagi mempunyai beban yang harus ku katakan pada Athan. Aku mengungkapkan semua rahasiaku padanya, tentang perasaanku yang awalnya aku sudah bertekad untuk tidak lagi menceritakan semuanya. Tapi nyatanya aku benar-benar payah dalam menyimpan perasaan padanya. Aku ceritakan kegelisahanlu, aku bahkan mengatakan apa yang ku lakukan seharian ini termasuk mendoakannya. Ku mencoba sedikit menghiburnya dengan membicarakan hal konyol. Semoga ia tak terlalu sedih. Aku mengatakan sesuatu yang seharusnya ku rahasiakan dari Athan. Aku tak boleh bilang bahwa aku telh benar-benar mengikhlaskannya. Aku memang mengikhlaskannya berbahagia dengan siapapun itu yang menjadi pilihannya kelak. Tapi ada rasa sedikit ke egoisan dalam diriku.

Aku ingin kamu Athan,. bolehkan? Meski kau tak seindah ekspetasiku yang dulu, tapi aku tetap menyayangimu. 'I know i can treat you better than she can'. Aku sudah berlatih untuk itu. Jika kau bilang kau tak punya perasaan padaku. Mari kita buat perasaan itu. Karena aku yakin bahwa cinta yang suci itu akan tumbuh seiring dengan kebersamaan kita nantinya. Aku yakin kau kelak akan mencintaiku sebagaimana aku menyayangimu saat ini. Kau hanya perlu membuka hatimu Athan, doakan aku seperti aku yang selalu mendoakanmu. Aku mohon berikanlah kesempatan untukku.

Suara Athan menenangkanku malam itu. Sungguh aku sangat rindu suaranya yang melembut ketika berbicara padaku. Tak seperti kemarin yang tampak mengeras seolah enggan berbicara denganku. Besok, kau bilang bahwa kau akan mencoba menjauhinya. Walau agak sulit tampaknya karena kalian satu ruangan. Tapi berusahalah. Jangan lemah Athan.

Semangatlah Athan ku sayang.. kau layak mendapatkan yang terbaik disisimu.

Malam ini ku mendengarkan lagu 'treat you better' karya Shawn Mendes yang tampak mewakili perasaanku. Of course versi perempuannya ya.

I won't lie to you
I know she's just not right for you
And you can tell me if I'm off
But I see it on your face
When you say that she's the one that you want
And you're spending all your time
In this wrong situation
And anytime you want it to stop

I know I can treat you better
Than she can
And any boy like you deserves a very best
Tell me why are we wasting time
On all your wasted cryin'
When you should be with me instead
I know I can treat you better
Better than he can

I'll stop time for you
The second you say you'd like me to
I just wanna give you the loving that you're missing
Baby, just to wake up with you
Would be everything I need and this could be so different
Tell me what you want to do

'Cause I know I can treat you better
Than she can
And any boy like you deserves a very best
Tell me why are we wasting time
On all your wasted cryin'
When you should be with me instead
I know I can treat you better
Better than she can

Better than she can

Give me a sign
Take my hand, we'll be fine
Promise I won't let you down
Just know that you don't
Have to do this alone
Promise I'll never let you down

'Cause I know I can treat you better
Than she can
And any boy like you deserves a very best
Tell me why are we wasting time
On all your wasted cryin'
When you should be with me instead
I know I can treat you better
Better than she can, oh oh

Better than she can
Better than she can

Patah Hati Yang Tak BiasaWhere stories live. Discover now