Penghujung tahun akan menjadi akhir atau awal kisahku yang baru?

Start from the beginning
                                    

Sampai akhirnya.. ahh kau tahu bahwa Allah itu sungguh romantis? Ia menunjukkan kebesaranNya. Ia datangkan Athan untukku yang kala itu mencoba menjauhiku demi mawar. Athan mengetahui segalanya, ia selalu memaksaku bercerita namun ku selalu memilih diam. Rasanya tak pantas untukku menceritakan keburukan yang dilakukan mawar kepadaku. Separah apapun itu, aku yakin itu atas dasar cintanya kepada athan, ia cemburu, karena itulah ia melakukan hal buruk padaku. 

Maka saat ia memperlakukan ku tidak baik aku selalu memaafkan nya, memakluminya sebab rasa cintanya pada athan. Dan ternyata Athan tahu semuanya, ia tahu apa yang dilakukan mawar. Ia memintaku bercerita karena ia sudah mengetahuinya sejak dulu. Maha Baik Dia Yang Maha Kuasa yang telah memberikan petunjuk kepada Athan atas doa yang terus ku panjatkan. Ketika aku mencoba pergi barulah athan bercerita bahwa ia mengetahui segalanya, memintaku untuk tidak pergi sebab ia mengetahui segalanya dan ingin ku bersamanya tanpa perlu mengkhawatirkan mawar lagi. "sudahlah, jangan terlalu di pikirkan lagi.Kau wanita baik, jangan memusingkan ia lagi. yang kau lakukan sudah benar. terimakasih telah membantuku." begitulah yang di katakah athan padaku waktu itu. Saat semua kembali membaik, aku mulai berani menceritakan semuanya kepada athan atas sakit hati yang ku terima. Aku pun bertanya bagaimana ia bisa mengetahui semua yang dilakukan mawar.

 Jawabannya satu,

 "Allah telah menunjukkan kepada ku sebuah petunjuk dan dari berbagai macam orang yang datang untuk memberikan informasi kepada ku".

  Aku bersyukur, akhirnya Allah menjawab doa-doaku. Saat itu adalah saat-saat yang paling bahagia untukku. Dan bodohnya aku, aku lupa berterimakasih pada Dia yang telah memberikan petunjuk.

Di tahun ini, semenjak aku sering berkomunikasi dengan athan, aku justru semakin jarang bermesraan dengan Dia. Awalnya saja memang ku begitu semangat mencari perhatian Dia Yang Maha Kuasa, namun rasanya tak semua murni lillah mencari perhatian Dia, bodohnya aku malah memberi tau ke athan atas semua kegiatan ibadah yang ku lakukan. Jika di tanya untuk apa, mungkin karena hati kecil ku ingin di lihat oleh athan sebagai wanita yang shalihah. Astaghfirullahaladzim. 

Kebiasaan itu terus terjadi sampai aku sendiri jadi malas ke kajian. Tak hanya itu, semenjak athan meminta ku untuk tidak pergi, aku berfikir bahwa ialah jodohku, padahal belum tentu bukan. Aku mempersiapkan diri untuk menjadi pendamping hidupnya, aku belajar bahasa sunda hanya karena mamanya ketika berbicara menggunakan bahasa sunda yang super duper cepat dan aku hanya bisa melongo mendengarnya. Aku belajar masak beberapa jenis sambal, sebab ku tahu athan sangat suka makanan pedas. Aku belajar membuat website, sebab aku selalu sedih ketika tahu dia begadang semalaman untuk menyelesaikan pekerjannya, atau karena ia sering sakit kepala karena terlalu lama berada di depan layar laptop. Aku ingin menjadi pembackup untuk dirinya ketika ia lelah bekerja, aku ingin sekali membantu pekerjaannya agar ia tidak perlu kelelahan menyelesaikan semuanya. Tapi buruknya, Aku lebih sering menelpon athan sampai larut malam daripada bangun tengah malam untuk bermunajat kepadaNya. Aku tak bersungguh-sungguh seperti dulu. Aku menjadi futur. Aku lupa akan nikmat yang telah diberikan olehNya. 

Sebab kelalaian hati yang ku lakukan, Allah kembali mengambil Athan dariku. Nyatanya, setahun lebih yang ku habiskan bersama athan tidak pernah membekas dihatinya. Athan tak pernah benar-benar memiliki perasaan padaku. Selama ini ia hanya menganggapku sebagai seorang teman biasa. Dia bilang, ia mencoba untuk membuka hatinya untukku namun tak pernah ada perasaan disitu. Kini, athan mempunyai tambatan hatinya yang baru. Seseorang yang baru ia kenal tiga bulan ini. Teman sekantornya di tempat kerja. Namanya vina. Aku tak pernah berfikir bahwa mereka akan ada apa-apa, sebab ku yakin athan akan menjaga dirinya sebagaimana aku menjaga diriku disini. Aku meyakini bahwa athan tidak akan semudah itu untuk ditaklukkan. Tapi ternyata ku salah, athan tidak sehebat yang ku kira, dia tidak sebertanggungjawab yang ku pikirkan, dia juga manusia yang lalai, sama sepertiku. 

Patah Hati Yang Tak BiasaWhere stories live. Discover now